HAPPY READING^^
-----
"kalian nanti pada mau bareng gak berangkatnya?"
Tujuh orang itu kini duduk di tengah tengah kantin yang sedikit ramai, membicarakan tentang acara besar keluarga Raja, yaitu Ulang Tahun Raja Danial dan Raja Daniel yang tak lain tak bukan adalah ayah dari Diaz dan Rara.
"acara tahun ini dirumah siapa?" tanya Farel yang tengah mengaduk mi ayam dihadapannya
"Rumah om Daniel" ucap Joni yang sedari tadi menunggu kedatangan bakso yang dipesannya
"kok lo tau?" tanya Maya yang memang berada di sampingnya
"apa emang yang gue gak tau?" tanya balik Joni
"kayaknya lo tau semua tentang Rara deh Jon, lo suka Rara atau Maya sih?" tanya Ranum yang berada di hadapan Joni
"ngawur lo, Maya tetap dihati atuh" ucapnya menoel dagu Maya
"najis lo nyentuh nyentuh" ucap Maya mengusap dagunya
"jadi mau berangkat bareng atau gimana nih?" tanya Farel mengulang pertanyaannya yang pertama
"bareng lah, malu gue kalau sendiri sendiri" ucap Maya yang diangguki setuju oleh Ranum
"mobil lo Jod?" tanya Farel menatap Jodi yang sedari tadi fokus pada ponselnya
"mobil Joni" ucapnya tanpa menoleh
"lahh kok mobil gue" ucap Joni yang semula mengaduk baksonya kini menatap sang kakak
"daripada kaga di pake ya kan" ucap Diaz yang sedari tadi diam
-----
"aduhh anak Bunda udah siap?" tanya Vania yang duduk di sofa ruang tengah pada sang putri yang baru menuruni anak tangga
Ranumia, tampak cantik dengan balutan gaun selutut bermodel off soulder berwarna gradasi hitam dan putih.
Rambut yang tercepol menyisakan beberapa untaian di dekat poninya membuatnya semakin terlihat anggun.
Riasan tipis serta senyum merekah terus terpancar dari wajah Ranum.
"udah dong, gimana penampilan aku?" tanya Ranum memutar tubuhnya saat telah tiba di depan sang Bunda
"kok pake di tanya? Ya jelas cantik lah anak Bunda" ucap Vania melihat sang putri dengan tatapan kagum
"hari ini aku berangkatnya sama anak anak, gak sama pak sesen dulu ya" ucap Ranum mendudukkan dirinya di sofa sebelah tempat duduk Vania
"iyaa deh, kalau gitu pak Sesen nganter Bunda ke butik aja" ucap Vania
"kalau ke butiknya sekarang, terus pulangnya kapan?" tanya Ranum sedikit membenarkan isi tas hitam dipangkuannya
"Bunda juga gak tau, soalnya nanti agak maleman ada yang bakal dateng buat fitting baju" ucap Vania
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Genç KurguDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?