HAPPY READINGG^^
----
“mana?” tanya laki laki yang kini menatap gadis yang baru saja memasuki mobilnya
“nih” ucapnya melempar tas pada penumpang di jok belakang
“woii ngapa lempar ke gue” teriaknya tak terima
“gue lagi kesel, diem lo” ucapnya memarahi sang pelaku yang berteriak
“kamu kenapa?” tanya laki laki yang kini duduk dibalik kemudi dan mulai menjalankan mobilnya
“kamu sih ngadi ngadi nyuruh aku ngambil tas di kelas”
“loh tadi katanya mau, sekalian ke kantin juga kan kamu” ucap lembut sang laki laki
“tadi aku ketemu sama Ranum dikelas” rengeknya
Iya gadis yang kini duduk disamping bangku pengemudi adalah Rara,sahabat Ranum.
“terus terus gimana ra?” tanya sang penumpang yang kini sangat antusias
“kok lo heboh banget sih Jon” kata Rara yang sangat tersulut emosi kali ini
Dan sang penumpang di jok belakang adalah Joni si rusuh, dan kalian bisa menebak sang pengemudi yang tak lain tak bukan adalah Jodi si jenius.
“untung aku pinter ngeles” ujarnya menatap Jodi yang tengah fokus pada jalanan
“kenapa perlu ngeles sih, bilang aja lo adalah calon kakak ipar dari Joni tampan” ucap Joni mengpede
“gila kali lo” ucap Rara menatap tajam Jodi dibelakngnya
“yaudah gak ketauan juga kan? Jangan marah marah gitu ah” ucap Jodi menatap sang kekasih disebelahnya
Jodi dan Rara, dua orang yang sok belagak hanya saling tau tapi tidak terlalu kenal dihadapan semua orang termasuk sahabat keduanya.
Namun dibalik itu mereka adalah sepasang kekasih sejak satu tahun yang lalu, saksi cinta mereka hanyalah Joni yang memang selalu mengekor saat merka pergi berdua.
Oh jangan lupakan juga bahwa hubungan mereka juga diketahui oleh orang tua Rara dan Mami Jodi.
“lo yakin Ranum gak bakal curiga?” ucapan Joni membuat dua orang didepannya menoleh
“kalau gue jadi Ranum pun gue bakalan curiga sih” lanjutnya
“nah itu, gue tau banget kalau Ranum itu orang yang peka” ucap Rara lesu
“udah gak usah terlalu di pikirin sayang, nanti aku yang ngomong sama Ranum kalau dia curiga” ucap Jodi yang kini sudah menghentikan gerak mobilnya
“tapi nanti kalau dia benci aku gimana?” tanyanya menatap sang kekasih
“kesalahan kamu gak sebesar itu sampai dia harus ngebenci kamu” ucapnya menenangkan Rara
“buceeeennnnn” teriak Joni yang sedari tadi menjadi penonton
“udah sana lo turun, satpam lo lumutan tu nunggu” ucap Joni yang kini menatap satpam rumah Rara yang memang sudah membuka gerbang sedari tadi
“iya iya bawel” ucap Rara kini memakai tasnya
“sampai rumah kabarin aku ya” ucapnya lagi lalu hendak turun
-----
“gue sih yakin banget ada yang disembunyiin sama si Rara” ucap Farel yang kini tengan membonceng Ranum dibelakangnya
“lo udah bilang itu lebih dari seratus kali” ucap Ranum malas
“masa lo gak curiga sih, di kantin Jodi bisa tau makanan yang mau di pesen sama Rara, Jodi orang yang sangat sangat bodo amat sama sekitarnya kalau lo lupa, dan tadi apa? Ngambilin tas Jodi? Waww waww kerenn” ucapnya sambil bertepuk tangan pasalnya kini mereka tengah ada di lampu lalu lintas.
“ngomong mulu lo, gue sumpel baru tau rasa” ucap Ranum membuat Farel terdiam
Ranum terdiam memikirkan ucapan Farel barusan, sangat bohong jika Ranum tak memikirkannya, itu bukan sebuah kebetulan pikirnya.
“apa mereka deket ya num?” suara Farel kini terdengar lagi ketika sudah menjalankan motornya
“ah atau mungkin mereka pacaran” ucapnya sedikit berteriak
“gak usah suudzon lo” ucap Ranum emosi, sedaritadi ucapan Farel benar benar menganggu pikirannya.
“gerbang abu cat putih” ucap Ranum saat melihat gerbang rumahnya sudah dekat
“lo beneran percaya gitu aja num?” tanya Farel lagi saat Ranum sudah ada dihadapannya
“Farel mulut lo bisa diem?” tanyanya sudah sangat muak dengan pembahasan Farel
“makanya jangan suka Jodi buat beban pikiran, coba pacaran sama gue dah pasti bahagia” ucapnya memakai helmnya kembali
“gue pulang ya, salamin sama mama mertua” ucapnya lagi lalu menancap gas pergi meninggalkan komplek rumah Ranum
“Farel ngeselin, overthinking kan gue jadinya” ucapnya frustasi lalu membuka gerbang rumahnya.
----
“aku pulangg” ucap Ranum saat membuka pintu utama rumahnya
“aduh aduh tadi pulang sama siapa tuh? Bunda liat lohh” ucap tiba tiba sang bunda yang sudah menyambut di sofa ruang tamu
“temen” ucapnya ikut mendudukkan diri di sofa itu
“ganteng gitu masa cuma temen, sampe bela belain nyuruh pak Sesen gak jemput” ucap Vania membeberkan apa yang tadi di informasikan pak Sesen padanya
“dia maksa mau nganter pulang” ucap malas Ranum
“udah ah aku mau mandi aja” lanjutnya ketika melihat sang bunda akan menanyakan banyak hal padanya
“abis itu turun makan ya” ucap vania ketika melihat sang putri melangkah menuju tangga
Hari ini cukup melelahkan untuk Ranum, entah itu fisik atau pikirannya.
Berendam itu adalah jurus paling indah untuk menghilangkan penat yang bertumpuk itu.
“gue gak boleh mikir yang aneh aneh tentang Rara, gak mungkin Rara nutupin hal sebesar itu dari gue” monolognya saat hendak menuju kamar mandi.
----
Haiii!!!!wooww kita punya pasangan baru nihh
Kira kira nama shippernya apa nih?
Semoga ga bosen yaa:)
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Novela JuvenilDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?