HAPPY READING^^
------
"Jod, adek lo mana?" tanya Maya
"tumbenan nanyain Joni" ucap Rara yang duduk di sebelah Jodi
Mereka duduk di kantin dengan formasi seperti biasa, namun kini ada yang kurang diantara mereka, si Joni perusuh.
"tumbenan aja gak ke kantin" ucap singkat Maya
"kangen bilang dong" ejek Ranum
"apaan kangen kangen" sungut Maya tak terima
"tadi sih keliatannya nyangkut di kelasnya si Velia" ucap Farel yabg sedari sibuk memakan mi ayamnya
"waduhhh ku pikir saingan Ranum eh saingannya Maya toh" ucap Rara lagi lagi mengompori
"kemarin juga si Joni nebeng Velia bukan?" tanya Diaz dibalas anggukan oleh Rara dan Ranum tak lupa Farel yang tengah mengunyahpun ikut mengangguk
"jarang jarang si Joni mau naik motor cuii" ucap Diaz
"kayak lo kurang kepastian deh May, Joni capek nunggu kepastian" ucap Ranum
"kepastian apaan sih, dia aja gak pernah nyatain" ucap Maya kesal
"ohh mau di tembak Joni nih?" goda Rara lalu menyenggol Jodi selaku kakak dari topik pembicaraan mereka kali ini
"gak anjirr" tolak Maya langsung
"gak tapi dalem hati iya tuh" ucap Ranum lalu tertawa bersama Rara
"HAI HAI HAI, KANGEN GA? KANGEN LAH MASA ENGGA" teriakan menggemparkan itu terdengar dari mulut laki laki lemes yang kini berdiri dekat meja mereka
"lagi pada ngomongin gue kan?ngaku lo semua" ucap Joni lalu duduk di dekat Maya, seperti biasa.
"kemana aja lo? temen gue kangen tuh" lapor Rara membuat Joni menoleh pada gadis disampingnya
"baru juga di tinggal bentaran May" ucap Joni menyenggol Maya
"apaan sih, gue gak kangen lo, jangan nyenggol nyenggol" ucap Maya lalu sedikit bergeser ke dekat Ranum.
"lo tadi ke kelas Velia Jon?" tanya Diaz sambil menyuap mi ayamnya
"hooh" ucap Joni yang masih sibuk dengan ponsel di genggamannya
"gebetan baru nih?" tanya Diaz lagi
"diem deh, mulut lo bau azab" ucap Joni
"eitss mau kemana?" tanya Ranum ketika melihat Maya berdiri hendak beranjak
"mau ke kamar mandi, sekalian balik kelas, mau ikut?" jawab Maya
"yakin?" tanya Rara yang sejak tadi menjadi kompor
"Rara lo diem aja deh, sono pacaran aja sono" ucap Maya kesal lalu beranjak pergi
"mati lo Jon" ucap Rara
"idup kok gue"
------
"Velia Velia Velia, tu cewek mulu jadi buah bibir" ini dumelan ke sekian yang di lontarkan oleh bibir Maya
"gue juga gak ngarep Joni anjir, sana aja sama si Velia itu" monolog Maya lagi
Kini Maya berjalan sendiri menuju kelas, namun kini dia akan melewati kelas Velia yang dia bicarakan tadi.
"aduhh gak ada jalan lain apa anjir" ucapnya pada dirinya sendiri
"aihh ngapain gue takut lewat kelas si Velia sih" dumelan kali ini untuk dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Teen FictionDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?