43

12 3 9
                                    

HAPPY READING^^

-----

langit berubah menghitam padahal baru beberapa menit yang lalu cerah dengan awan yang indah.

Mungkin suasana ini membuat guru kelas XI IPA 2 enggan untuk beranjak dari ruang guru. Betul, kelas mereka sekarang tengah jam kosong.

"kadonya baru gue buka satu, nanti lagi" lapor Farel pada Ranum disebelahnya

Karena keadaan kelas yang ricuh membuat teman semeja Ranum yang beberapa hari ini terlihat galau itu telah melenceng menuju UKS untuk mencari ketenangan.

"ya terserah, kan kado punya lo" jawab Ranum tetap setia pada buku catatan di depannya

"kok gemes banget sih?" tanya Farel dengan tangan yang sudah bersiap mencubit atau bahkan menguyel Ranum.

"singkirin itu tangan atau gue colok" ancam Ranum juga dengan pulpen yang siap melayang di tangan kanannya

"iya sayang" ucap Farel lalu cekikikan seakan mengejek Ranum

"Happy sweet birthdayy sayang" ucap Farel lagi seperti meniru suara Ranum

Dan tentu saja hal itu membuat Ranum kesal, sudah dapat di pastikan Ranum menyesal telah melakukannya.

"anjay dipanggil sayang sama ayang" ucapan Farel kali ini benar benar membuat Ranum membanting pulpen ditangannya

"gue pites ya lo" ucap Ranum tanpa mengambil aba aba langsung mencubit cubit kecil Farel sampai sang korban menjerit kesakitan

"woii kdrt woii tolongg" teriak Farel berusaha meminta pertolongan

Apa kalian beranggapan mereka akan menolong? ohh tentu tidak

Terbukti tak ada satupun yang menoleh pada kegiatan adu gulat yang dilakukan oleh sepasang kekasih itu.

"gak usah sok minta tolong lo" ucap Ranum menyudahi cubitannya

"minta anak boleh?"

"MATA LO" ucap Ranum berteriak pada Farel yang kini berlari keluar pintu kelas

"GAUSAH KABUR LO FARELLLL" teriakan Ranum seperti terdengar satu sekolah

------

Akhirnya Farel dapat mengatur deru nafasnya saat telah menginjakkan kaki di depan pintu rooftop.

Suara berisik dari balik pintu membuat Farel terdiam sambil mendengarkan dengan seksama.

"Diaz gak mungkin bawa sekampung ke rooftop, ngapain dia? mau bunuh diri berjamaah?" ucap Farel bertanya tanya pada dirinya

Tanpa fikir panjang, Farel langsung membuka pintu dan lihat apa yang Farel temukan.

Velia dan antek anteknya tengah merokok santai di tempat tertenang Farel, oh dan jangan lupakan Joni sang sahabat juga ikut menduduki bangkunya.

"woww tempat tenang gue sekarang jadi markas manusia begajulan macam kalian?" tanya Farel dengan tepuk tangan

"Farel?" seru Joni dengan pelan

"gak usah kaget, tuh santai aja kayak bos kalian" ucap Farel menunjuk Velia dengan dagunya

Dan benar, Velia dengan santai masih menghirup rokoknya dan meniupkannya ke atas membuat banyak gumpalan asap.

"ini punya sekolah, kenapa kalau kita disini?" tanya salah satu siswa yang duduk dekat Velia, Mungkin tangan kanannya.

"lo fikir ini sekolah punya bapak lo?" tanya salah satu diantara mereka lagi

Takdir(tak)IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang