HAPPY READING^^-----
"lo pulang sama siapa? Gue? Atau Jodi?" tanya Maya
Pelajaraan terakhir sudah berakhir, kelas juga sudah ricuh dengan gertakan kaki siswa meninggalkan kelas.
"sama lo aja" ucap Rara dibalas anggukan oleh Maya
"lo harus sama kita lah Ra" suara laki laki di dekat mereka membuat Rara menoleh
"lo lagi lo lagi" ucap Rara setelah mengetahui siapa yang berbicara
"kenapa? lo harus pulang sama abang gue, kan lo pacarnya" ucap Joni
"yang pacarnya kan gue, kok lo yang heboh" ucap Rara nyolot
"kemarin aja pas belum publish, pulang sama abang gue diem diem. Giliran sekarang malah kaga mau" keluh Joni panjang lebar.
"nanti juga paling Jodi kerumah kan" ucap Rara membuat Maya menatapnya, sebab disini masih ada Ranum yang tengah bersiap pulang.
"Jodi biasanya kesana nganter makanan kan" ralat Rara saat menyadari arti tatapan Maya.
"kan kesana pas lagi kangen" ucap Joni
"capek gue sama lo ya, gue pulang bareng dia ya May" ucapnya lalu menyeret Joni menuju pintu
"duluan Maya, Ranum, Farel, Diaz" ucapnya lalu menyeret Joni keluar
"bye bye" ucap Maya antusias, hanya sendiri.
-----
"JODIARRR"
Teriakan itu menggema di seluruh ruangan di rumah ini. Sangat membuat telinga pendengar sakit dibuatnya.
"teriak teriak kayak di hutan" ucap perempuan paruh baya yang datang karena mungkin telinganya sakit.
"Jodi mana mi?" tanya sang pelaku
"tuh di taman belakang, samperin aja kenapa sih" ucap Karina
Tanpa aba aba Rara alias si pelaku teriakan itu berjalan menuju taman belakang dengan hentakan kaki marah.
"aduh perang dunia di mulai deh" ucap Karina lalu kembali melanjutkan aktivitasnya di dapur
Kini sang target sudah ada di depan Rara, dia akan pastikan bahwa Jodi akan kapok dibuatnya.
"maksud kamu apa?" tanya Rara langsung
"emang gak boleh aku ngasih makan ikan?" tanya Jodi menghentikan kegiatannya di samping kolam ikan.
"bukan itu maksud aku" ucap Rara sebal
"terus?" tanya Jodi bingung
"ini maksudnya apa?" tanya Rara menyodorkan hp di depan wajah Jodi
"ohh ini" ucap Jodi setelah membaca apa yang Rara tunjukan
lambesmanugerah
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Dla nastolatkówDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?