49

12 4 7
                                    

HAPPY READING^^

-----

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, nyaring suara bel itu di tutup dengan ucapan akhir dari pembahasan guru di depan mereka.

Guru pendek nan berisi yang biasa mereka sapa dengan panggilan pak Parhan itu berjalan keluar kelas.

"duluan ya" ucap Farel tiba tiba membuat teman temannya menoleh

Tak biasanya si Farel itu sangat terburu buru dan mau berdesakan dengan anak yang lain di pintu kelas.

"lo udah mau pulang?" tanya Rara yang masih mengemasi barangnya

"terus lo mau gue apa? bersihin sekolah ini dulu baru pulang gitu?" tanya Farel balik

"ya biasanya nunggu sepi dulu, motor lo juga di barisan depan kan?" ucap Joni kini menyauti

"terus gunanya tukang parkir sekolah lo apa, kalau cuma ngeluarin motor kaga bisa?" ucap Farel

"kok sewot sih lo?" kini bukan Rara atau Joni yang menyauti, namun kini giliran Diaz

"gue jawab pertanyaan kalian, malah dibilang sewot" ucap Farel hendak melanjutkan jalannya

"gak bareng Ranum?" Rara kembali melayangkan pertanyaan

"bareng lo aja" ucap Farel menoleh sekilas

"gak mau, gue mau bareng sama lo" ucapan Ranum itu membuat Farel menghentikan langkahnya dan menoleh

"gue mau pulang sama lo" ucap Ranum mengulang pernyataannya

"gak bisa" ucap Farel

"kenapa?" tanya Ranum kini sudah siap dengan tas di pundaknya

"gue gak bawa helm lo" ucap Farel setelah lama diam

"gue gapapa gak pakai helm" ucap Ranum masih kekeh dengan pernyataannya

"gak, lo bisa pulang sama Diaz atau Rara kan?" tanya Farel mengalihkan pembicaraan

"atau gue mau telfonin pak Sesen?" tanya Farel menawarkan

"atau mau gue bantu order ojol?" ucap Farel lagi lagi menawarkan pilihan

"lo kenapa sih? gue mau pulang sama lo, sama lo Farel Prasetya Aduel" ucap Ranum meninggikan suaranya

"gue duluan" bukan bukan, itu bukan suara Farel, itu adalah Diaz yang tak ingin ikut campur dengan masalah sahabatnya itu.

"gue juga, mau jaga toko" ucap Maya menyusul jalannya Diaz dengan lambaian tangan untuk Rara dan Ranum

"kita gak ikut pulang ni? hawa disini kaga enak" ucap Joni berbisik pada Rara disebelahnya

"kalau mereka saling jambak disini, lo mau tanggung jawab? cuma kita saksi mata disini" bisik Joni lagi

"ngawur lo" ucap Rara

"kita duluan ya, gue ada urusan" ucapan tak terduga dari Jodi itu membuat adik kembarnya memberi tepuk tangan senang

Jodi berjalan mengenggam tangan Rara menuju pintu kelas, tak lupa disusul oleh Joni di belakang mereka dengan tetap mengawasi pasangan yang tengah perang dingin itu.

"ayo pulang" ucap Ranum hendak mendahului jalan Farel

"lo pulang sama pak Sesen ya" ucap Farel membuat Ranum menoleh

"kenapa gak sama lo?" tanya Ranum kini dengan suara halus dan lembut

Tak ingin terlalu melawan Farel yang kini moodnya entah kenapa.

"gue gak bawa helm lo" ucap Farel kembali menjelaskan alasannya

"gue bisa pakai helm lo" ucapan Ranum membuat Farel menghela napas pelan

Takdir(tak)IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang