HAPPY READING^^
------
Kini jam menunjukan pukul 22.00, dan Farel baru memarkirkan motornya setelah keluar bersama Diaz dan Joni.
Farel tiba di rumahnya tepat ketika sang Papa kembali dari kantor dan sudah berdiri dengan sang Mama di depan pintu.
"loh udah pulang?" tanya Surya saat bertemu dengan Farel di pintu depan
"kebetulan belum, ini masih diluar" ucap Farel asal
"becanda mulu ucup" ucap Surya membuat Farel terkekeh paksa
"aku naik dulu, bye" ucap Farel lalu berlari menaiki anak tangga
"kenapa itu anak?" tanya Nanda melihat sang putra tak seperti biasanya
"uang bulanannya abis kali" ucap Surya membuat Nanda mengangguk
Berbeda halnya dengan Farel yang kini sudah mendudukan diri di depan meja belajarnya. Menatap nanar box kado besar yang tempo hari masih membuatnya tersenyum.
"gue belum siap buka lo lagi box" ucapnya tetap menatap box itu
"ya kali gue pacaran sama adik sendiri, gila kali gue" monolognya
"kira kira kenapa Bunda buang gue ke Mama dan Papa ya?" tanya nya seakan tengah berbicara dengan box itu
"gue nyusahin kali ya" jawabnya sendiri
"Farell" panggilan itu membuatnya menoleh pada pintu yang masih tertutup itu
"kenapa ma?" tanya nya sudah tau siapa yang berteriak memanggilnya
"kamu gak mau makan malam dulu?" tanya Nanda kini berdiri pada pintu yang barusan ia buka
"udah kenyang" jawab Farel
"tumben, biasanya kamu rakus" ucap Nanda sengaja mengejek sang putra, namun ekspresi Farel tetap datar
"aku ngantuk, mau istirahat" ucap Farel seakan mengusir sang Mama secara halus
Nanda yang paham pun mengangguk dan langsung menutup pintu kamar putranya itu.
"kayaknya beneran uang bulanannya habis" ucap Nanda pelan
------
Ranum tak benar benar masuk kamar untuk tidur. Kini dia duduk dengan memangku paperbag dari Farel yang diberikan laki laki itu siang tadi.
"kamu di bungkus dengan terpaksa atau baik baik sama si Farel brengsek itu?" tanyanya pada paperbag di depannya
"emang jahat si Farel itu, di jahatin ya kamu?" tanya nya lagi
Memang kegilaannya sama seperti Farel tadi. Sangat cocok.
Tangannya bergerak membuka ikatan pada paperbag itu, saat terbuka Ranum di suguhkan dengan secarik kertas diatas barang berbentuk bulat itu.
"have fun with this" tulis Farel pada kertas note kecil berwarna biru itu.
"ini apa?" monolog Ranum mengangkat benda bulat kenyal
"kayak air" ucap Ranum lagi
Tangannya tergerak membuka bungkusan benda bulat kenyal itu. Dan Ranum sangat di kejutkan dengan penampakan hadiah di depannya ini.
Bagaimana tak terkejut, di depannya sudah terpampang plastik berisi air lengkap dengan ikan koi sebanyak 3 ekor di dalamnya.
Tak lupa dengan tulisan di ikatan plastik itu "temannya cloki"
Setelah Ranum amati lebih dalam, lagi lagi dia dibuat terkejut dengan hal yang baru dia sadari.
Tiga ekor ikan koi itu sudah tak bernyawa dengan posisi terlentang mengenaskan. Hal itu membuat Ranum teramat kesal dengan sang pemberi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Teen FictionDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?