HAPPY READING ^^
-------
"Nih makan dulu, kamu belum makan dari pagi"
Ucapan itu berbarengan dengan uluran makanan untuk gadis yang tengah duduk di kursi taman tempat yang ia dudukin siang tadi.
Kini sinar terik matahari sudah di gantikan oleh sinar dingin bulan yang lumayan menyejukkan untuk keduanya.
Tangan gadis itu bergerak menerima uluran makanan dari laki laki yang masih berdiri di depannya, seperti enggan untuk duduk.
Gadis itu sengaja menggeser duduknya untuk memberi ruang laki laki itu untuk duduk juga.
"Dimakan" ucap laki laki itu sambil duduk di area yang gadis itu berikan
"Aku banyak salah sama kamu, kok kamu masih baik?"
Akhirnya dia berbicara setelah lama diam menatap makanan di genggamannya.
"Emang kamu banyak salah?" Tanya laki laki itu menyampingkan posisi duduknya
"Iyaa" ucapnya sambil mengangguk anggukkan kepalanya cepat
"Siapa yang bilang? Menurut aku, kamu sama sekali gak ada salah" ucapnya membuat sang gadis menoleh
"Gak usah sok tegar, aku tau kamu pasti sedih juga" ucap gadis itu kini menatap sang lawan bicara
"Ranum, kalau harus jujur aku memang sedih, hati aku sakit, kecewa tapi apa yang bisa aku lakuin? gak ada, aku hanya harus menerima semuanya"
"Kenapa kamu bisa? Aku gak bisa" ucap Ranum kembali menunduk
"Siapa yang bilang kamu gak bisa? Kamu bisa, buktinya sekarang"
"Aku masih egois, aku belum siap bicara sama mereka" ucap Ranum
"Kapan kamu siap, aku tunggu, yang harus kamu tau mereka juga nunggu kamu"
"Farel, aku mau setenang kamu" ucap Ranum merengekk
"Kamu harus bisa hadapi mereka dulu, kamu ketemu dan ngobrol sama Mama, Papa, dan Bunda ya?" Ucap Farel mulai membujuk
"Aku ada buat kamu, gak perlu takut" ucap Farel lagi
Kini anggukan pelan yang Farel lihat, senyumnya mengembang melihat hal itu. Sebentar lagi semua masalah ini biasa ia dan Ranum lalui.
"Num" panggil Farel ketika Ranum mulai memulai makannya
Ranum menoleh sambil mengunyah nasi di dalam mulutnya.
"Putusnyaaaa gak jadi kan?" Tanya Farel pelan
Tawa Ranum pecah dengan pertanyaan Farel barusan, hal itu membuat Farel mendongak dari tundukannya barusan.
Lama tak melihat tawa pecah Ranum yang sangat ia rindukan itu.
"Jadi, kenapa harus gak jadi?" Namun jawaban Ranum membuat senyum Farel memudar seketika
Lagi lagi tawa Ranum pecah membuatnya mengeluarkan air mata saking lelahnya tertawa.
"Mukanya biasa aja Rel, lucu bangett" ucap Ranum setelah mengakhiri tawanya
"Ini beneran putus?" Tanya Farel lagi
"Kamu maunya gimana?" Tanya Ranum
"Putusnya gak jadi lahh, aku ngegalauin itu seminggu tau" ucap Farel mengadu
"Yaudah jadi putusnya, biar kamu galaunya sebulan" ucap Ranum lanjut menyuap nasi di kotak makannya
"Nummmm" rengek Farel menggoyangkan lengan sang mantan kekasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Teen FictionDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?