59

19 3 10
                                    

HAPPY READING^^

------

Akhir pekan ini ada dua pilihan yang kini tengah gadis berambut oval itu timang timang. Duduk di termenung di atas kasur rapuh yang kini menjadi tempat ternyamannya.

Pilihan yang tengah ia timang adalah antara berdiam di kamar dan termenung atau keluar untuk mencari udara segar.

Setelah lebih dari setengah jam berfikir, akhirnya pilihan Ranum jatuh pada mencari udara segar. Dia sudah sangat suntuk 6 hari hanya dapat menghirup udara dirumah tua ini.

Setelan olahraga dengan celana traning dan hoodie crop top menjadi pilihan Ranum, tak lupa dengan jepitan pada rambut ovalnya, dan terakhir flatshoes yang membawanya kabur ketempat ini.

Kini dia sudah diluar gerbang rumah, jalanan terlihat sepi tak menggambarkan hari ini akhir pekan.

"Jadi pingin kerumah oma" ucapnya menyembunyikan kedua tangannya pada saku celananya

"Tapi oma bisa tau semuanya kalau gue kesana" ucapnya lagi

"uang segini bisa beli apa ya?" tanya Ranum pada dirinya sendiri yang tengah menggenggam uang 10 ribu

"Kalau beli makan sekarang, nanti atau besok gue makan apa?" Lagi lagi dia bermonolog

"Oke lo hanya boleh menghirup udara segar ya, semoga kenyang deh num"

Langkah kakinya berjalan menyusuri jalan sepi, dia akan berkeliling mungkin 10 menit hanya untuk menghirup udara yang dia inginkan.

-----

Langkah Farel berjalan lemas membuka pintu rumahnya, ketukan dari pintu kayu itu membuatnya bangun dari tidur. Mama dan Papanya tengah belanja bulanan di supermarket dekat rumah, mau tak mau dia lah yang harus membuka pintu.

"Gue kutuk yang ngetuk pintu ini, ganggu akhir pekan gue" gerutu Farel dengan tangan bersiap membuka gagang pintu

"Ngapain kalian?!" Tanya Farel kaget setelah melihat dua sosok di depannya

Bagaimana tidak kaget, di depan Farel berdiri pasangan kekasih dengan cengiran menjengkelkan dari si gadis.

"Gak disuruh masuk dulu?" Tanya si gadis dengan sok manis menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya

"Kalian ngapain? Kalau gak penting lebih baik pulang, gak usah rusak akhir pekan gue" ucap Farel menolak permintaan si gadis

"Emang pernah Jodi repot repot kesini kalau gak penting?" Tanya gadis yang sudah pasti itu Rara

"Kalau Jodi sendiri gue masih percaya hal itu penting, lah ini bawa bawa lo" ucap Farel masih setia menghalangi pintunya

"Kali ini penting rel" suara Jodi membuat Farel menoleh tak lagi dengan tatapan lemas

"Yaudah masuk deh" ucap Farel. Dia sangat percaya sosok Jodi.

Keduanya masuk setelah badan Farel menyingkir sedikit dari pintu, dumelan Rara juga masih terdengar.

"Mau minum apa? bawa sendiri kan?" Tanya Farel saat ketiganya sudah duduk di ruang tamu

"Emang lo tuan rumah yang kurang ajar" amuk Rara kesal

"Cepet deh pada mau ngomong apa?" Tanya Farel to the point

"Ini soal lo dan Ranum" ucap jodi memulai pembicaraan

"Hah?!" Nyawa Farel yang tadinya entah dimana kini sudah benar benar ada di tubuhnya, nama Ranum benar benar seajaib itu

"Ranum? Udah ketemu?" Tanya Farel bersemangatt

Takdir(tak)IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang