60

14 3 5
                                    

HAPPY READING^^

------

Sudah hampir 20 menit tiga orang remaja ini mengelilingi satu komplek yang tadi Farel sebutkan, tapi mereka tak kunjung menemukan apa yang mereka cari.

"Ini yang bener dimana sih rel?" Tanya Rara yang sedari tadi sudah menghabiskan 2 bungkus cemilan di pangkuannya

"Bener kok kompleknya, kan sekomplek sama rumah oma Ranum" ucap Farel membaca pesan yang tadi Bundanya sampaikan

"Lo pikir rumah disini cuma sebiji Farel, lebih tepatnya dimana?"sahut Rara lagi

"Nomer berapa?" Tanya Jodi yang sedari tadi diam

"Bunda gak ngasih tau nomor berapa, katanya blok F" ucap Farel juga mulai frustasi

"Rel, ini bukan?" Tanya Jodi menghentikan laju mobil tepat di depan satu rumah

"Yakin Jod? Ini rumah kayak rumah hantu begini" ucap Farel sedikit merinding memandangi tumbuhan yang begitu subur merambat di dalam gerbang rumah itu

"Cuma ini satu satunya rumah yang terlihat gak berpenghuni Farel" ucap jodi meyakinkan

"Tapi yakin Ranum mau tinggal dibangunan kumuh begini?" Kini Rara yang berbicara dengan sedikit nada jijik

"Gak dicoba gak tau" ucap Jodi lalu melepas setbeltnya hendak keluar

Tentu hal itu tak mudah Jodi lakukan, tangannya dicekal penumpang disebelahnya, ya tentu saja kekasihnya.

"Kamu yakin? Aku ragu Jod" ucap Rara mewanti wanti Jodi

"Ada aku, ayo" ucap Jodi mencoba meyakinkan Rara

Rara tetap lah Rara yang tak bisa menyangkal perkataan menenangkan Jodi.

"Ayo Rel, lo maju duluan" ucap Rara tak membiarkan pacarnya yang akan dimangsa kalau kalau ada yang membahayakan

"Iyaa, sabar napa" ucap Farel juga ikut turun dari mobil

"Lihat, gerbangnya gak digembok, itu artinya ini rumah tidak sepenuhnya tak berpenghuni" ucap Jodi mulai mendekati gerbang

"Ya kali aja yang huni bukan manusia Jod" ucap Farel mulai merinding

"Lo mau masuk atau pulang?" Tanya Jodi kini terlihat kesal

"Masuk masuk" ucap Farel sambil mengangguk angguk

Kini 3 remaja itu mulai berjalan pelan membuka gerbang yang sedikit reot itu, tatapan mereka nanar menuju pintu harap harap menemukan apa yang harus mereka bawa pulang.

Tak jauh dari rumah tua itu berdiri sosok gadis yang tengah melihat cemas ke arah 3 remaja yang baru saja memasuki gerbang rumah itu.

"M...mereka kenapa bisa kesana?" Ucapnya mulai gugup

"Gue harus gimana?" Tanyanya dengan suara bergetar hampir menangis

"Mereka pasti nemuin barang barang gue disana" monolognya lagi

Benar, gadis itu Ranumia yang tengah dicari cari 3 orang remaja itu, Ranum bersyukur teman temannya datang lebih dulu daripada dia.

Tapi kini, persembunyian Ranum sudah diujung tanduk, rasanya maju kena mundur juga akan kena.

Apakah sekarang waktunya Ranum akan kembali kepada mereka yang tengah mencari cari dirinya? Itulah yang kini terus terngiang di pikiran Ranum.

Ranum melangkah mundur ketika sudah memutuskan apa yang akan dia lakukan, baru 3 langkah mundur Ranum tiba tiba tersentak.

"Ranum?"

Panggilan itu membuat sekujur tubuh Ranum seakan membeku tak dapat bergerak.

------

Takdir(tak)IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang