HAPPY READING^^
------
Kamar Ranum terdengar berisik akibat ulah tiga gadis yang kini tengah have fun dengan girls time mereka.
Cerita Maya tentang kejadian dikantin tadi sempat membuat Rara naik pitam, ingin rasanya dia datang dan menjambak cewek yang menurutnta begajulan itu.
"kalau gue ada disana, gue udah lakbanin tuh mulutnya" dumel Rara pada dua sahabatnya
"emang Joni udah ngobrol apa aja sama lo?" tanya Ranum yang meamng sedari tadi berbicara dengan kepala dingin tak seperti Rara.
"belum ngobrol banyak sih, dia cuma minta maaf" ucap Maya
"terus tadi ada omongan Joni ada yang kepotong sih, jadi gue gak tau sebenernya dia mau ngomongin apa" ucap Maya menjelaskan
"jangan dipikirin deh, lets have fun" ucap Rara yang juga tak mau terus terusan membara.
Kini ketiganya sibuk dengan kegiatan masing masing, Rara dan Ranum dengan tontonan mereka di laptop Ranum dan Maya yang sibuk dengan ponselnya.
kringgg.....
Dering ponsel Maya membuat kedua sahabatnya juga menoleh, mengangkat alis untuk bertanya siapa yang menelpon gadis itu.
"Diaz" ucapnya dengan memampangkan ponselnya yang menampilkan panggilan masuk
"gue angkat bentar ya" ucap Maya lalu menggeser tombol hijau
"loudspeaker" ucap Rara dibalas angukan oleh Maya
"halo"
"halo, lo dimana?" tanya Diaz to the point
"di rumah Ranum, kenapa?" tanya Maya
"lancar ngobrol sama Joninya?" tanya Diaz
"lancar" ucap Maya jelas itu sudah berbohong
"gak mau cerita sama gue?" tanya Diaz lagi Maya menyerngit bingung pada kedua sahabatnya
"kapan kapan deh gue cerita" ucap Maya
"yaudah, have fun ya jangan sedih sedih" ucap Diaz
"makasi yaz"
"gue tutup ya" ucap Diaz lalu tak lama panggilan itu berakhir
"waduhhh sepertinya ada bau bau cinta segitiga ni" ucap Rara langsung menyambar
"apaan sih" ucap Maya lalu kembali fokus pada ponselnya
"Diaz suka lo May?" tanya Ranum membuat Maya menoleh
"gak lah, dia itu sahabat gue, bestie bestie" ucap Maya
"gimana kalau dia suka lo?" tanya Ranum menjebak
"gak mungkin Ranum, gak usah ngadi ngadi deh mikirnya" ucap Maya mencoba mengalihkan fokusnya
"emang ada yang gak mungkin di dunia ini?" tanya Ranum
"ada" jawab Maya tegas membuat kedua sahabatnya menatapnya seakan bertanya 'apa'
"Kalau Diaz suka gue" ucap Maya membuat Rara menoyornya cepat
"bagus banget tuh omongan" ucap Rara
"bukannya bagus kalau Diaz suka lo?" tanya Ranum yang sedari tadi selalu bertanya serius
"kenapa?" tanya Maya
"Joni punya cewek baru, jadi lo juga harus punya" ucap Ranum membuat Rara merangkulnya kagum
"gilaa, ada juga manfaatnya lo temenan sama gue num" ucapnya dibalas tawa oleh Ranum
Namun tidak dengan Maya yang kini terdiam entah memikirkan apa. Tentang Joni kah atau malah tentang Diaz?
"udah ya, kita nonton aja" ucap Maya mengalihkan perbincangan kedua sahabatnya
"bingung sayy, harus dukung sepupu apa adik ipar"
--------
Dibalik keributan tiga gadis di kamar Ranum, ada seorang wanita paruh baya yang tengah termenung duduk di kamarnya.
Duduk dengan sebuah foto di genggamannya, entah apa yang tengah ia pikirkan.
"anak Bunda sekarang udah besar ya, Bunda seneng bisa ketemu kamu, tapi semua jadi pelik sayang" ucapnya mengelus foto itu
"tau atau engganya kamu tentang semua ini, Bunda senang kamu bisa bahagia sama Ranum"
"tapi semoga saat kamu tau semuanya, kamu akan menerimanya ya" ucapnya lalu meletakan kembali foto pada laci dan berjalan keluar kamar
"Bundaa" ucap gadis yang kini tengah berdiri di dekat tangga dengan dua sahabatnya
"mereka udah mau pulang" lapor gadis itu
"ohh udah mau pulang? cepet banget" ucap Vania menuruni anak tangga
"udah mau malem tante, takut di coret dari KK nih saya" saut Maya dibalas tawa oleh Vania
"yaudah deh, kapan kapan main lagi ya" ucap Vania
"iya dong tante, banyak makanan disini" ucap Rara dibarengi anggukan oleh Maya
"aduhh sultan masa gak punya makanan dirumahnya" ucap Ranum dibarengi anggukan juga oleh Maya
"eh lo sebenernya dukung siapa, dari tadi ngangguk ngangguk mulu" ucap Rara pada Maya disampingnya
"yah gue kan tugasnya ngangguk doang" ucap Maya
"yaudah sana pulang deh" usir Ranum
"idih ngusir, yaudah deh kita pulang ya" ucap Rara lalu memeluk Ranum dan menyalami Vania, hal yang sama juga dilakukan oleh Maya-----
"mau kemana lo?"
"keluar bentar"
Dua pemuda kembar itu kini tengah berbincang di ruang tengah, namun pakaian Joni yang rapi membuat perhatian Jodi teralihkan.
"liat jam" ucap Jodi menunjuk jam dinding dengan dagunya
"baru juga jam 11 bang" ucap Joni menimpali
"baru lo bilang?" tanya Jodi kini melepas ponsel dalam genggamannya
"iya bang, gue kan cowok masa gak boleh keluar jam segini?" tanya Joni membuat Jodi naik pitam
Pasalnya hari ini Mami mereka yang biasa akan memarahi Joni tengah berada di luar kota. Jadilah Jodi yang turun tangan untuk mengurusi adik batunya ini.
"mau ketemu siapa lo?" tanya Jodi
"gue cuma mau keluar bentar bang" ucap Joni membela diri
"masuk kamar lo" ucap Jodi tak terbantahkan
"apaan sih, ngapain lo ngurusin hidup gue?" tanya Joni membuat Jodi geram
"masuk kamar lo gue bilang" ucap Jodi dengan suara naik satu oktaf
"egois lo" ucap Joni lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya
"ada yang gak beres" ucap Jodi
-------
Haiii!!!!Semoga ga bosen ya
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Teen FictionDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?