HAPPY READING^^
------
20 februari 2022
Kini Ranumia tengah di hebohkan dengan urusan otaknya untuk memikirkan ide ulang tahun Farel, entah mengapa otaknya enggan untuk menyumbangkan ide.
Ranum dan kedua sahabatnya tengah berada di kamar Ranum asik bergelut dengan pikiran masing masing. Yang pasti harus memikirkan apa yang Ranum sedang pikirkan.
"udah ada ide?" tanya Ranum melihat kedua gadis di depannya sangat serius
"gak ada" ucap Maya diikuti anggukan oleh Rara
"kok susah ya mikirnya? udah deh mending datengin habis itu kasih kue, kelar kan" ucap Rara menyarankan
"gak, yang anti mainstrem dong Rara" ucap Ranum
"ini ulang tahun pertama dia sama gue" ucap Ranum lagi
"idihhh sok romantis lo" ucap Rara
"lo kalau kasih kejutan ke Jodi, kayak gimana?" tanya Ranum dibalas tawa oleh Rara membuat Ranumn dan Maya saling tatap heran
"Ranum nanya woi bukan lagi stand up comedy" ucap Maya mendorong bahu Rara
"pertanyaan lo lucu num" ucap Rara menyudahi tawanya
"kenapa?" tanya Ranum
"kalian bakal percaya gak kalau gue bilang Jodi di kasih cake ulang tahun aja senengnya minta ampun" ucap Rara
"gue pikir selera Jodi tinggi" ucap Maya
"tampang doang dingin, hatinya selembut kapas" ucap Ranum pelan
"sama gue doang" ucap Rara
------
"udah bisa dihubungi?"
"belum"
Percakapan itu dilakoni oleh Farel dan Diaz yang kini tengah menunggu balasan telfon dari kekasih Farel yang telah di telfon lebih dari ribuan kali.
"batal nih?" tanya Diaz
"kalau Ranum kaga ikut, terus gue harus jalan berdua sama lo? ogah" ucap Farel membuat Diaz memutar matanya malas
"gaya lo, sebelum sama Ranum juga lo sering jalan sama gue ege" ucap Diaz tak terima
"sekarang beda sikon beda kasus bro" ucap Farel
"noh hp lo geter" ucap Diaz merasakan getar pada tubuhnya akibat ulah ponsel Farel
"Ranum" ucapnya menampangkan panggilan masuk dengan nama 'mi amor'
"mi amor mi amor sok banget" gerutu Diaz pelan
"haloo" ucap Farel saat sudah menekan tombol hijau
"......."
"emang lagi dimana?"
"......."
"sampai?"
"......."
"yaudah, hati hati"
Setelah mengatakan itu, sambungan telfon terputus. Farel menoleh pada Diaz yang kini masih mencibir tentang 'mi amor'
"Ranum lagi di luar" ucap Farel melapor
"yaudah susul aja" ucap Diaz
"gak bisa, dia lagi sama ayahnya" ucap Farel membuat Diaz langsung menoleh
"gak usah sok nakutin lo" ucap Diaz
"siapa yang nakutin? emang Ranum lagi sama ayahnya" ucap Farel kaget dengan respon Diaz
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Teen FictionDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?