HAPPY READING^^
------
Kediaman keluarga Aduel kini terasa canggung. setelah kejadian tadi, Farel tak meminta penjelasan apapun pada kedua orang tuanya, namun kini Papa dan Mamanya memaksa untuk memberi penjelasan pada sang putra.
Ketiganya duduk dengan sang Papa yang duduk di single sofa, Farel dan sang Mama duduk bersebelahan di sofa panjang.
"kamu tau ini semua dari kapan?" tanya sang Mama memulai pembicaraan
"saat Mama dan Papa ngobrol di kamar, aku nguping dikit hehe" ucap Farel menjawab dengan cengiran, terlihat ia ingin mencairkan suasana canggung ini.
Namun sepertinya usaha itu tak berhasil, raut wajah kedua orang tuanya tak berubah sedikit pun.
"tapi saat itu aku cuma tau kalau aku anaknya Bunda Vania, saat itu aku juga pikir Ranum itu adik aku atau mungkin kembaran aku, eh ternyata engga" jelasnya lagi
"kamu gapapa dengan fakta itu?" tanya Nanda karena tak melihat raut kecewa sedikit pun di wajah anaknya
"bohong kalau aku gak kecewa, tapi aku bakal lebih kecewa sama diri aku sendiri kalau buat Mama sedih" ucap Farel membuat Nanda terharu
"semua ini juga pasti Mama dan Papa lakuin dengan alasan yang jelas kan?" ucap Farel
"maafin Papa dan Mama karena harus ngelakuin ini semua" kini giliran Surya selaku kepala keluarga yang berbicara
"iya Pa, tapi boleh aku tau alasannya apa?" tanya Farel sangat sopan
"tentu, pasti Papa akan kasih tau" ucap Surya membuat Farel tersenyum senang
"jadi waktu itu adalah hari yang sangat berat untuk Mama dan Papa. seperti yang kamu tau, hubungan Mama dan Papa tidak di setujui oleh orang tua Papa" ucap Surya mulai menceritakan secara detail seperti yang putranya inginkan
"Neni dan Keki kamu memberikan persyaratan, dan itu adalah kami harus memiliki seorang putra dalam satu tahun pernikahan" ucapnya lagi
Neni dan Keki adalah panggilan Farel pada kedua orang tua Surya yang tak lain tak bukan adalah Nenek dan Kakeknya.
"saat Mama kamu hamil, Papa sama sekali gak mengizinkan Mama kamu tau kelamin janin yang dia kandung, karena Papa gak mau dia akan stres dan terus memikirkan itu jika hal yang kita harapkan gak sesuai kemauan Neni dan Keki" ucap Surya yang terus di dengar dengan seksama oleh Farel
"tapi akhirnya kami di buat khawatir saat Mama kamu melahirkan, seorang bayi mungil yang lahir adalah bayi perempuan"
"Mama benar benar syok, Mama takut dengan apa yang akan Neni dan Keki lakuin pada Mama dan bayi perempuan Mama" kini giliran Nanda yang berada di samping Farel yang bersuara
"untungnya Neni dan Keki kamu tidak ada bersama kami di Rumah Sakit waktu itu, mereka sedang ada dinas di luar kota dan baru bisa kembali seminggu setelah Mama melahirkan" ucapnya lagi
Nanda berjalan dengan pandangan terpaku pada ruangan di depannya, ruang tempat yang putri kini tengah tertidur dengan lelapnya.
Nanda masuk dan langsung melapor pada petugas ruangan agar ia dapat melihat sang putri secara dekat.
Nanda tak sendiri, diruangan itu juga terdapat seorang ibu yang tengah berbicara dengan bayinya tepatnya dua box dari bayi Nanda.
"hai anak Mama, apa kabar?" sapa Nanda pada sang putri
"Mama sedih sayang, bukan sedih karena kamu hadir disini, tapi Mama sedih karena merasa takut sayang" ucap Nanda lagi tetap pada sang putri yang kini masih tertidur lelap
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Genç KurguDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?