38

18 4 9
                                    

HAPPY READING^^

------

mall hari ini tampak ramai, sudah pasti karena hari ini weekend. Keempat remaja itu sudah berada disana sekitar 5 menit yang lalu.

"jadi lo mau kadoin apa?" tanya Diaz menyenggol Farel

"gak tau" ucap Farel polos

"terus lo mau kita keliling satu Mall ini gitu?" sergah Joni dengan suara yang heboh tentu saja

"kalian ada ide?" tanya Farel menoleg pada Jodi, berharap pada laki laki yang satu satunya waras diantara mereka itu.

"Ranum suka apa?" tanya Jodi saat merasa dirinya lah yang ditanya oleh
Farel

"gue" ucap Farel lagi lagi polos

"anjing prik banget" ucap Joni sok mual

"nyesel kan lo nanya Jod?" tanya Diaz juga dengan reaksi yang sama

"Ranum suka apapun yang penting gak mencolok dan membuat dia jadi pusat perhatian" jelas Farel menghentikan aksi mual kedua temannya

"kasih daleman aja rel, gak mencolok dan menjadikan dia pusat perhatian kan?" celetuk Joni membuat ketiganya menoleh

"mulut lo bau azab, diem lebih baik" ucap Diaz membekap mulut Joni

"anjing lo, tangan lo bau terasi" ucap Joni saat berhasil melepas tangan Diaz dari mulutnya

Tak menghiraukan kicauan berisik kedua temannya, Farel dan Jodi berjalan mendahului kedua temannya yang masih setia mengocehi satu sama lain.

"mau ngasih apa?" tanya Jodi

"udah ada di otak" ucap Farel mendapat anggukan dari Jodi

------

Malam ini terasa begitu melelahkan untuk Ranum, sebab dari pagi dia sudah disibukkan untuk memikirkan ide ulang tahun Farel.

Dan kini dia harus dibuat kesal karena tak bisa membungkus rapi kado yang akan dia berikan.

"ini kenapa kelipet kelipet sih?" gerutunya pada benda mati di depannya

"bisa gak bantu gue kali ini aja? rapi bentar doang kenapa gak bisa sih"

"ngerepotin ya lo, tinggal diem bentar, jangan banyak gerak"

Omelan Ranum membuat wanita paruh baya di dekat pintu tertawa melihat kelakuan putrinya itu.

"itu kalau di omelin gitu emang nurut?" tanya sang Bunda mendekati Ranum

"nih Bunda, gak bisa diem" keluh Ranum pada Vania

"ngelipetnya yang bener sayang" ucap sang Bunda lalu membantu pekerjaan Ranum

"ini untuk Farel ya?" tanya Vania tetap melanjutkan pekerjaan Ranum

"iyaa, besok dia ulang tahun" ucap Ranum ceria

"kok Bunda tau?" tanya Ranum, pasalnya ia tak pernah menceritakan bahwa Farel berulang tahun esok hari pada sang Bunda.

Pagi hingga sore tadi juga Bundanya berada di Butik dan baru pulang malam tadi.

"kan Farel anak Bunda juga, masa Bunda gak tau" ucap Vania dengan tawa

Bukannya merasa itu hal yang lucu, Ranum malah menatap heran sang Bunda yang masih setia dengan benda di depannya. Pikirannya kembali terbagi dengan jiwa detectif cononnya.

"Farel anak Bunda?" tanya Ranum membuat Vania menoleh

"iya dong, orang yang sayang sama kamu juga udah pasti Bunda anggap anak sendiri sayang" ucap Vania membuat Ranum menatapnya curiga

Takdir(tak)IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang