HAPPY READING^^
---
“Rel” panggil Ranum yang langsung membuat Farel menoleh seakan berkata ‘apa’
“Gue sukanya sama Jodi” pernyataan Ranum itu membuat Farel seakan terkejut sampai terdiam.
beberapa detik namun langsung tergantikan dengan tawa pecah Farel
“kenapa?” tanya Ranum yang melihat tingkah aneh Farel itu
“terserah lo mau suka siapa, yang terpenting itu gue sukanya sama lo” ucapan Farel membuat Ranum menatapnya lekat
“lo boleh suka siapapun, tapi jangan larang gue untuk usaha bikin lo suka sama gue” lanjut Farel yang kini masih dengan sedikit kikikan geli
----
“jadi berangkatnya kapan dodol?” kini gadis yang memakai setelan baju abu itu sengit menatap laki laki di sampingnya
“heh tu Mall juga kaga bakal lari” ucap sang lawan bicara
“iya Mallnya sih gak lari, Ranumnya nih yang gatel nelponin gue mulu” sungut si gadis
“eh Mayang sari, si Farel juga belum nelpon kita” ucap Joni yang sedari tadi adu mulut dengan Maya
Kini mereka ada di dalam mobil milik Diaz, kalau kalian pikir ini adalah rencana mereka untuk mempertemukan Farel dan Ranum di dalam Mall ya pikiran kalian benar adanya.
ini bukan rencana kumpulan laki laki itu, namun dalang dari semua ini adalah Farel Prasetya Aduel. Syukurnya Ranum memang memiliki rencana untuk datang ke Mall.
Dringgg.....
Dering telpon itu terdengar dari saku celana si pengemudi yang langsung dibalas cepat olehnya
“Haloo” ucapnya saat sudah menekan tombol hijau pada panggilan itu
“kalian udah boleh dateng” ucap si penelpon
“buat alasan se natural mungkin, jangan sampe Ranum curiga” lanjutnya
“siap” balas Jodi yang memang jadi pengemudi pada rencana kali ini
“bilang aja nanti kita ketemunya di parkiran” ucap Rara yang dibalas anggukan Jodi
“ide pinter” sahut Joni yang kini duduk diantara dua gadis itu
-----
Sudah sekitar 20 menit Ranum menunggu kedua sahabatnya yang berkata ‘otw’ itu, padahal rumah Maya dan Rara tak jauh dari Mall ini.
“mereka kemana sih, sok sibuk banget” ini sudah dumelan kesekian kali yang Farel dengar dari bibir ranum milik Ranum
“tunggu aja, Diaz juga bilang udah di jalan tadi” ucap Farel
“tapi ini udah lama banget rel” balas Ranum jengkel
“haii sob” suara itu membuat keduanya menoleh penasaran akan suara nyaring itu
“kok bisa bareng mereka?” tanya Ranum kepada dua sahabatnya yang dateng bersama sahabat Farel
“ketemu di parkiran” bukan Maya atau Rara yang menjawab namun Jodi yang berdiri tepat disebalah Ranumlah yang menjawab
“lo udah pesen tiketnya rel?” tanya Diaz merangkul sahabatnya itu
“belum” ucap Farel menyentak tangan Diaz yang tadi berada dibahunya
“gimana mau mesen tiket, keasikan berduaan sama nyonya” ucap Joni menimpali dibalas tatapan tajam oleh Farel.
kini dia sedikit badmood karena melihat Jodi berdiri disebelah Ranum
“yaudah mumpung Farel belum beli tiket, kalian ikut nonton aja bareng kita” usul Diaz
“boleh aja sih” timpal senang Rara yang memang maniak menonton.
“gimana num?” ucap Farel kini menatap Ranum yang dibalas anggukan singkat
“so lets goooo” teriak Joni yang langsung berjalan mendahului teman temannya
----
Film sudah berakhir 10 menit yang lalu, dan mereka sudah berada di salah satu restoran cepat saji yang berada di Mall ini, mereka akan makan siang.
“lo mau makan apa Jod?”
“lo mau makan apa Num?”pertanyaan yang sama dari dua orang itu terlontar bersamaan membuat ketiga temannya menghentikan aktivitas
Pertanyaan itu terlontar dari Ranum untuk Jodi dan dari Farel untuk Ranum, memang terlihat seperti cinta segitiga bukan?
“aduduuu gue gak ada yang nanyain nih?” ucap Joni memecahkan kecanggungan yang terjadi diantara tiga orang itu
Posisi duduk kali ini yaitu Ranum dan Rara disatu meja lalu dihadapannya ada Farel dan Jodi.
Di meja berikutnya ada Maya dan Joni yang bersebelahan lalu Diaz selalu dengan kejombloannya.
“mau makan apa adek?” tanya Diaz dengan menyebut panggilan laki laki itu dirumah, sangat anak mami kalau kata Diaz.
“adek adek mata lo soang” ucap geram Joni
“mami gue doang yang boleh manggil begitu, tapi kalau Maya manggil gitu juga gapapa” ucapnya seraya menyenggol gadis yang kini tengah menatap buku menu dihadapannya
“lo lebih tua dari gue kalau lo lupa” ketus Maya yang memang terkecil diantara mereka semua
“gapapa kita gak seumur yang penting gue bakal seumur hidup sama lo” ucap Joni mengerlingkan sebelah matanya
“najis”
“jadi lo mau pesen apa Jod?” lagi lagi pertanyaan itu terlontar dari Ranum
“samain aja sama Farel” ucap Jodi menatap Farel yang kini tengah sibuk melihat buku menu, entah memang sibuk atau sengaja dibuat sibuk.
“gue mau makan ati ampela, lo mau ikutan?” ucap Farel mengingat kebencian Jodi pada makanan yang satu itu
“samain sama lo aja Num” ucap Jodi yang lagi lagi membuat Farel mengeram dan Ranum yang tersenyum
Interaksi mereka bertiga itu tak luput dari penglihatan Rara yang sedari tadi terdiam.
Rara merasa aneh pada sikap Ranum yang sangat manis pada Jodi membuat sedari tadi Rara menatap Joni seakan mereka berbicara melalui mata.
----
“ lo ngerasa gak kalau Ranum itu suka sama lo?”
Pertanyaan itu muncul dari bibir laki laki yang kini tengah duduk di jok belakang mobil tersebut.
“iya, gue juga ngerasa kayak gitu sih” kini ucapan itu dilontarkan oleh gadis yang duduk tepat disamping pengemudi
“kamu cemburu?” tanya sang pengemudi pada sang gadis berkuncir kuda itu
“ngawur” balasnya
“lo sih sok sokan backstreet ” dumel sang penumpang
“lo pikir yang suka sama dia itu dikit?” ucap sang gadis
“gue belum siap aja kalau nanti ada yang musuhin gue karena pacaran sama dia” lanjutnya
“sekarang masalahnya itu sahabat lo keliatannya suka sama dia” balas pemuda yang kini memajukan badannya tepat ditengah tengah dua orang dibangku depan
“itu masih opini lo doang, jangan buat pacar gue overthinking” balas sang pengemudi
“idih idih sok sokan lok bang”
----
haiii!!!Kira kira mereka bertiga itu siapa ya?
Optimis yuk kapal FaRan
Semoga ga bosen yaa:)
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Genç KurguDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?