Hai bestie, selamat bermalam ahad^^
Cie, gak ada yang ngajakin keluar😆
Aku mau tau dong, kan aku udah kasih peringatan kalo cerita ini bisa di baca oleh orang yang umurnya udah 17th keatas karena ada bagian-bagian kekerasan atau kata-kata kasarnya. Nah, kalian rata-rata umur berapa nih?
Aku kemarin dapet komen di salah satu part. Intinya dia komen begini, 'kenapa harus ada adegan kekerasan antara anak dengan orang tua.' Seperti yang kalian liat di hastag dan garis besar cerita ini yang akan membahas tentang broken home, strict parents, mental illness, toxic relationship dan persahabatan. Dari sini kan bisa kalian tahu kalo ceritanya agak berat dikit dan aku udah kasih peringatan juga di deskripsi ceritanya.
Maybe, dia gak baca deskripsi atau gimana dan main asal terobos aja. Tapi aku berusaha maklum dan memberi penjelasan kepada dia.
Well, mungkin tidak sepenuhnya anak broken home seperti itu. Tapi, kebanyakan memang mereka merasakan hal yang tidak pernah mereka inginkan. Keluarga yang hancur bisa membuat mental anak berpengaruh, terlebih jika sering melihat dan mendengar pertengkaran orang tuanya sendiri di rumah.
Di sini aku tidak menekankan alur percintaan aja tapi juga bagaimana alur hidup Zeva yang menyandang status sebagai anak broken home dan anti sosial karena semuanya penting banget menurut ku. Bukan hanya hidup Zeva aja, tapi Dila juga.
Sifat Dila yang suka membully, sebenarnya karena faktor dari orangtuanya. Meskipun dia dari keluarga yang utuh, bukan berarti hidupnya penuh warna.
Jadi, aku mencoba untuk menulis dari berbagai sisi tokoh di cerita yang mungkin belum terlalu baik ini. Semua tokoh berperan penting. Contohnya, kalian bisa mengambil sisi positif dari Zeva yang ambisius dalam belajar meskipun dia di paksa oleh orang tuanya.
Sebenarnya dunia parenting perlu banget di ketahui oleh semua orang tua. Tidak ada orang tua yang gagal atau pun anak yang gagal. Semuanya perlu pemahaman yang lebih. Penahanan bagaimana menjadi orang tua yang baik dan bisa mengapresiasi apapun yang di lakukan oleh sang anak tanpa membandingkan dengan yang lain adalah satu hal yang bisa di lakukan orang tua, agar anak menjadi merasa di hargai.
Adegan kekerasan dan kata-kata kasar bukan untuk di tiru!
Satu quotes dari aku :
"Mental anak tergantung lingkungannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
GERIMIS [SELESAI]
Teen FictionStory 2 . "Katanya, harus terluka dulu biar nanti bisa merasakan bahagia. Lantas, luka sedalam apa yang harus manusia dapatkan, karena aku menginginkan hidup bahagia lebih lama dari hidup dalam luka itu sendiri." (Gerimis, 07 September-2021) Notes :...