Setelah menikmati sunset di pantai dan melihat Zeva sudah lebih baik, Azka langsung mengantar gadis itu pulang ke rumahnya. Sebelah tangannya mengelus punggung tangan Zeva yang melingkari perutnya itu dengan senyuman tipis sambil terus mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.
Azka memberhentikan motornya tepat di depan rumah Zeva.
"Kalo ada apa-apa kasih tau aku. Aku gak mau kamu lakuin hal kayak gini lagi," ujar Azka menatap teduh mata Zeva yang kini berdiri di depannya.
Zeva mengangguk sebagai jawaban.
"Kamu baliknya hati-hati."
Menghela napas pelan, Azka mengusap pipi Zeva sebentar, "kamu masuk dulu sana, baru aku pulang," jawabnya.
"Gak, aku mau liat kamu pulang dulu, setelah itu baru aku masuk."
"Keras kepala banget sih, hmm," ujar Azka mengalah kemudian kembali menyalakan motornya, "yaudah aku balik sekarang."
Zeva terkekeh dan melambaikan tangannya kala Azka berlalu dari depannya. Setelah kepergian Azka, dia melihat Rafa yang hendak keluar dengan motornya. Pandangan mereka bertemu beberapa detik sebelum Rafa mengeluarkan suaranya, "baru balik?" tanyanya basa basi padahal ia tadi sudah melihat Zeva yang baru saja sampai bersama Azka.
"Iyah," balas Zeva lalu gadis itu berdehem sebentar, "gue masuk dulu Raf," lanjutnya.
Rafa hanya mengangguk saja dengan sebuah senyuman tercipta di bibirnya saat melihat Zeva memasuki halaman rumah gadis itu.
Saat sudah masuk ke dalam rumah, Zeva langsung berlalu naik ke lantai atas menuju kamarnya untuk membersihkan badannya dan setelah itu berganti pakaian menjadi pakaian santai kemudian memilih duduk di tepian kasurnya.
Zeva mengambil handphonenya di atas nakas saat notifikasi pesan masuk dari WhatsAppnya terdengar.
Azka
Lapor, pacar kamu udah sampai rumah.
Zeva terkikik geli membaca pesan itu. Kemudian sebuah pesan dari Azka kembali masuk ke dalam roomchatnya.
Sekarang pacar aku lagi ngapain di situ?
Maaf, Anda salah sambung🙏
gak papa deh mumpung salah sambung, aku mau curhat ke mbak tentang pacar aku. Di baca baik-baik ya, tapi jangan kasih tau orang lain, cukup mbak sama aku aja.
tapi saya tidak menerima curhatan mas^^
ooo gitu yah :(
kalau video call sama saya, mau?
soalnya saya liat profil mbaknya lagi berdua sama cowok ganteng di pantai. Janji deh gak akan saya bilangin ke orang-orang.Azka segera menekan tanda kirim. Lelaki itu terkekeh ketika membaca balasan terbaru dari Zeva sampai-sampai Bunda dan Ayahnya sesekali melirik pada putra mereka itu.
mas harus minta izin langsung ke pacar saya soalnya dia cemburuan orangnya.
saya sih gak masalahBundanya berdehem singkat, "pasti lagi chat sama Zeva tuh," ujarnya pelan.
"Anaknya cantik tau Yah, kalem juga."
"Oh yah?"
Rita mengangguk antusias kemudian beralih melirik Azka, "kalo gak cantik, gak mungkin anak kita sampe kupingnya merah kayak gitu, nahan-nahan senyum lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
GERIMIS [SELESAI]
Teen FictionStory 2 . "Katanya, harus terluka dulu biar nanti bisa merasakan bahagia. Lantas, luka sedalam apa yang harus manusia dapatkan, karena aku menginginkan hidup bahagia lebih lama dari hidup dalam luka itu sendiri." (Gerimis, 07 September-2021) Notes :...