25

6.8K 536 2
                                    

"Savera! Gimana dengan urusan usahamu itu? Apakah kamu kesulitan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Savera! Gimana dengan urusan usahamu itu? Apakah kamu kesulitan?"

Ayah 2 anak itu tiba-tiba menghampiri Savera yang tengah duduk bersandar di sofa sambil sibuk memainkan tabletnya.

"Untuk sementara belum ada sih, Pa. Semuanya masih tahap persiapan untuk pembukaan. Kami juga sudah mulai memproduksi perhiasan dan baru akan memasarkannya."

"Lalu untuk desain bagaimana?"

Savera mengangkat tablet ditangannya menghadap ke arah Papanya yang duduk di sampingnya, "Aku sudah mempersiapkan banyak hal untuk desain. Dan masalah karyawan, aku sudah merekrut mereka yang hanya akan setia padaku," Ujarnya yang diakhiri dengan senyuman sejuta arti.

"Baiklah, jika kamu kesulitan bilang aja sama Papa ya. Jangan ragu sedikitpun, nanti waktu pemasaran kamu bisa minta tolong sama Mama mu, temannya kan banyak tuh."

Savera mengangguk sambil tersenyum menanggapi ucapan Papanya. Kini ia kembali fokus pada tabletnya, melanjutkan desain perhiasan di dunianya dulu.

Walau dunianya yang dulu dan sekarang sudah berbeda 8 tahun tetapi tidak banyak yang berubah. Bahkan yang membuat ia heran adalah dalam beberapa aspek dunia ini malah ketinggalan tapi polanya sama dengan kehidupannya yang dulu.

Mungkin ini takdir yang Tuhan gariskan pada dirinya.

"Dimana cucuku? Kenapa tidak kelihatan?"

"Galang kan sedang sekolah, Pa. Papa juga bukannya seharusnya pergi ke kantor?"

"Yah Papa malas. Lagipula tidak ada yang penting, lebih baik Papa di rumah saja nemenin kamu."

"Bilang aja Papa mau bolos kerja," Cibir Savera sambil melirik Papa nya yang merebahkan diri di sofa sambil mengganti chanel televisi.

Mendengar dengkuran halus dari Papa nya membuat Savera tersenyum tipis, kini atensinya teralihkan menatap ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul setengah 3 sore. Sebentar lagi putranya itu akan pulang.

Semenjak ia berbaikan dengan Galang dan memutuskan untuk membuka lembaran baru, ia memutuskan untuk mengajak putranya tinggal bersamanya di rumah orang tuanya. Terhitung sudah 2 hari putranya tinggal bersamanya di rumah orang tuanya.

Dan misinya untuk benar-benar membuat putranya berubah akan ia lakukan setelah putranya selesai melaksanakan Ujian Nasional. Target Savera adalah membuat putranya menjadi Casanova saat memasuki bangku Sekolah Menengah Atas.

Ia akan membuat semua gadis bertekuk lutut pada Galang, termasuk gadis itu, Pramila, gadis yang dengan seenaknya menghina putra semata wayangnya. Jangan dikira dirinya tidak tau apapun, ia bahkan mendengar dengan jelas segala cacian yang dilontarkan gadis itu.

Lihat saja, Savera janji, ia tidak akan pernah membiarkan siapapun yang berani menyakiti putranya akan hidup dengan baik. Ia akan membuat mereka merasakan bagaimana rasanya berada di neraka.

One More Holy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang