Menderita penyakit yang di akibatkan oleh efek racun yang di berikan Pamannya, membuat Taehyung semakin lemah. Luka masa lalunya menambah rasa sakit di tubuhnya, tetap saja dia bertahan hingga detik ini karena sebuah janji dan keyakinan untuk bisa menikmati hidup tanpa mengeluh.
"Selamat pagi, nak," sapa Seokjin yang melihat Taehyung baru bergabung di ruang makan.
"Pagi Ayah." Taehyung segera duduk dan menjawab sapaan dari Seokjin.
"Ada apa? Apa terasa sakit lagi." tanya Seokjin saat melihat Taehyung seperti menahan sesuatu. Taehyung hanya menggeleng dan tersenyum menjawab pertanyaan Seokjin. Dia tidak mau Ayahnya panik karena rasa sakit sialan yang dirasakan.
"Sebaiknya kamu istirahat di rumah, tidak perlu ke kantor," ujar Seokjin. Walau putranya bilang baik-baik saja, wajah pucat Taehyung menunjukkan kebenarannya.
"Tae, baik-baik saja Ayah." Taehyung selalu menutupi lukanya dari siapapun. Dia hanya perlu diam dan merasakan setiap rasa sakit itu seorang diri.
"Iya sayang harusnya kamu istirahat, karena kamu terlihat pucat. Kamu-" Hyun Ae pun tau jika putranya sedang tidak baik-baik saja
"Tidak Eomma, Tae, baik-baik saja." Hyun Ae belum selesai bicara, tapi Taehyung menyelahnya.
"Ibu akan siapkan obat untukmu." Hyun Ae mengerti, jika akan percuma berdebat dengan Taehyung. Dia memilih menyiapkan obat Taehyung.
Setelah meminum obat rutinnya, Taehyung kemudian pergi ke kantor. Sebelumnya dia akan menemui Jungkook, beberapa hari ini dia tidak bertemu dengannya karena kesibukan Jungkook. Saat mendapatkan libur, hal yang Jungkook lakukan adalah tidur, saat Taehyung sampai di rumah Bibi Song, Jungkook sedang menikmati waktu tidurnya, dan hal yang sangat Taehyung suka saat mengerjai Jungkook tidur seperti sekarang Taehyung lakukan.
"Hyung, kau mau apa?" ucap Jungkook saat Taehyung akan mengerjainya.
"Membangunkanmu," jawab Taehyung. Sambil tersenyum kepada Jungkook tanpa rasa berdosa.
"Pasti ingin mengerjaiku, pergi sana. Aku sangat lelah." Jungkook kembali menutupi tubuhnya dengan selimut. Dia hanya ingin tidur sekarang.
Bukannya pergi, Taehyung masih duduk di ujung tempat tidur Jungkook. Dia bukan ingin mengerjai adiknya, namun tiba-tiba saja perutnya terasa seperti di remas, membuatnya terduduk sambil merasakan sakit yang entah akan sampai kapan dirasakan. Dia memejamkan mata sejenak, berharap rasa sakitnya lekas pergi.
"Hyung, aku bilang pergilah. Aku ingin tidur." Jungkook tidak melihat apa yang sedang Hyungnya lakukan. Dia begitu saja mengusir Taehyung yang hanya diam, duduk di sudut tempat tidurnya.
Karena rasa sakitnya tidak tertahankan membuat Taehyung meremas selimut yang Jungkook kenakan membuat selimut itu sedikt tertarik. Merasa Taehyung tidak mendengarkannya, Jungkook dengan perasaan kesal coba untuk bangun.
"Hyung-" Jungkook seketika terkejut saat melihat Taehyung yang sedang menahan rasa sakitnya. Terlihat wajahnya pucat pasih.
"Hyung, ikuti apa yang aku katakan. Tarik nafas perlahan kemudian hembuskan." Jungkook mencoba membuat Taehyung lebih tenang. Keringat sudah membasahi wajahnya. Sejak kemarin perutnya memang sudah terasa sakit tapi dia tidak pedulikan.
"Ahh!" teriak Taehyung yang memang tidak tahan dengan rasa sakitnya. Tubuhnya semakin lama merunduk, menekan rasa sakit di perutnya.
"Apa Hyung membawa obat?" tanya Jungkook. Dia berusaha untuk tenang agar Hyungnya juga tidak panik.
"Aku ... sudah ... meminumnya ..., tapi tetap saja." Taehyung memang sudah meminum obatnya tadi sebelum berangkat, tapi seperti obat itu tidak lagi berguna untuk tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch of Heaven (KTH)
Fiksi Penggemardi harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading😊 By: nyemoetdz 01/03/2022