Eunha dibuat terkejut saat Pamannya menghampiri Eunha setelah dari klinik, penjaga yang biasa bersamanya tidak ada setelah Eunha menyuruh mereka pergi.
"Kau itu anak kurang ajar, bagaimana kau bisa berani melawan pamanmu ini, ha!" bentak Do Jun. Setiap hari, dia tidak lepas dengan minuman keras. Dia sudah terlihat sempoyong saat mendatangi Eunha.
"Apa mau paman? Pergi dari sini sekarang!" tegas Eunha.
Do Jun mengeluarkan pisau yang memang dia bawa, dan menodongkan ke arah Eunha. Ingin berteriak tapi percuma saja, jalanan begitu sepi, bodohnya Eunha tidak pulang bersama Mun Hee, dia memilih menyelesaikan tugasnya seorang diri dan pulang.
"Berikan surat itu kepadaku." Do Jun terus mengejar Eunha yang berusaha lari dari Do Jun.
Eunha terus berlari dari Do Jun yang mengancamnya dengan senjata tajam. Ingin Eunha menghubungi Taehyung tapi dia tidak ingin membuat Taehyung terbebani dengan urusan pamannya. Dia memilih lari sebisa dia, agar terhindar dari Do Jun.
"Eonni, ada apa?" tanya Mun Hee saat melihat Eunha yang datang ke rumahnya untuk bersembunyi dari Do Jun.
"Boleh aku bermalam disini?" tanya Eunha dengan nafas yang memburu. Tempat Mun Hee memang tidak begitu jauh dari klinik, membuat Eunha harus kembali dan memilih bersembunyi ke tempat Mun Hee.
Dia takut, tapi dia tidak ingin terus merepotkan Taehyung, setidaknya kali ini dia bisa lolos dari Do Jun yang ingin mencelakainya.
***
Keesokan harinya, Eunha bertemu dengan Taehyung. Mereka sedang menikmati makan siang mereka berdua di tengah-tengah jam praktek Eunha.
"Oppa, bisakah kamu mengajarkanku bela diri?" tanya Eunha.
"Kenapa tiba-tiba? Ada apa?" Taehyung kembali menanyakan apa yang Eunha tanyakan.
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin menjaga diri, saat aku bisa bela diri, aku akan merasa lebih aman." Eunha tidak mau Taehyung tau tentang Do Jun yang datang lagi padanya semalam.
"Bukankah ada aku," jawab Taehyung.
"Aku tidak bisa terus merepotkan, Oppa. Setidaknya ajari aku untuk melawan agar aku bisa melarikan diri dengan mudah," ucap Eunha memohon agar Taehyung membelajarinya tanpa curiga.
"Baiklah, nanti sepulang kerja, kita latihan di tempat Yook Ssaem."
Eunha mengangguk pelan, dia tidak mengatakan kejadian semalam kepada Taehyung. Dia pasti akan sangat marah mendengar Do Jun menemuinya dengan membawa senjata tajam.
"Oh ya, besok bukankah kamu libur?" tanya Taehyung.
"Iya, kenapa?"
"Tentang yang waktu itu aku katakan padamu. Aku ingin mengajakmu makan malam bersama keluarga besarku," jelas Taehyung, sebelumnya dia pernah bilang, namun hari ini baru sempat Taehyung beritahu pada Eunha waktu yang tepat.
"Baiklah." Eunha tersenyum kepada Taehyung. Mungkin dia gugup tapi dia juga ingin mengenal keluarga Taehyung dan di kenalkan sebagai kekasih Taehyung. Meskipun, nanti pasti akan ada Jungkook di sana.
Sepulang dari rumah sakit Eunha segera pergi ke tempat Yook Ssaem, Taehyung sudah berada di sana karena hari ini dia mengajar taekwondo. Saat Eunha baru datang, Taehyung masih melatih anak didik Yook Ssaem yang Taehyung urus beberapa waktu ini. Eunha pernah melarang Taehyung tapi, dia tidak mau kalau harus terus diam, setelah Hoseok datang, dia yang mengurus perusahaan menggantikan Taehyung, sesekali dia akan datang tapi tetap, jabatan CEO turun ke Hoseok. Taehyung tidak merasa tersisih untuk itu, dia malah senang Hoseok sudah bisa mulai memaafkan dirinya dan kembali bersama walaupun dia mengetahui kebenarannya.
"Kita akhiri latihan hari ini, sampai bertemu minggu depan," ucap Taehyung pada anak didik Yook Ssaem.
Taekwondo memang sejak lama dia pelajari, dia juga sangat jago dalam olahraga yang berbau bela diri, dia salah satu murid Yook Ssaem yang membawa nama baik perguruan. Olahraga apa yang tidak Taehyung coba, semua dia lakukan walau taekwondo menjadi salah satu yang dia geluti sampai sekarang.
"Sayang, apa kamu akan mengenakan itu untuk berlatih?" Taehyung tersenyum melihat Eunha yang masih memakai dress selutut, dia memang tidak merencanakan untuk datang, siang tadi tiba-tiba saja dia ingin Taehyung mengajarinya taekwondo.
"Aku tidak membawa baju ganti," ucap Eunha dengan ekspresi sedih.
Taehyung berjalan ke tempat duduk yang tak jauh dari tempat mereka dan mengambil paper bag kemudian memberikan kepada Eunha. "Pakai ini," ujar Taehyung.
Setelah menganti pakaiannya, Eunha menghampiri Taehyung yang sedang sibuk dengan ponselnya. Dia seperti sedang membalas pesan yang begitu penting karena tampak serius sekali.
"Bisa kita mulai, Oppa." Eunha berdiri tepat di depan Taehyung. Dan langsung Taehyung menatap kekasihnya itu, yang tampak berbeda dengan pakaian yang dikenakan.
"Kamu cantik memakai pakaian itu." Taehyung sengaja membawakan pakaian Dobok untuk Eunha yang ingin belajar taekwondo.
"Senyuman Oppa terlihat mengejekku," gerutu Eunha.
"Tidak." Taehyung menarik lengan Eunha, membuatnya semakin dekat dengannya.
"Kau terlihat sangat cantik." Taehyung berbisik lirih tepat di telinga Eunha. Dia sekarang lebih berani dekat dengan Eunha, seperti tidak ada lagi penghalang untuk mereka berdua.
Eunha tersipu malu mendengar perkataan Taehyung. "Bisa kita mulai sekarang, Sayang," sahut Taehyung lagi dan mendapatkan anggukan dari Taehyung.
Taehyung menggandeng tangan Eunha ke tengah ruangan dengan pencahayaan tepat pada mereka berdua, dan mereka saling berhadapan. Taehyung mengajarkan sedikit teknik dasar taekwondo untuk Eunha. Dari kuda-kuda, tendangan, tangkisan, tusukan. Taehyung coba ajarkan kepada Eunha, setiap gerakan yang Eunha lakukan di bantu oleh Taehyung, dia mengajari Eunha dengan sangat telaten. Yang sedang mereka lakukan membuat semakin dekat dengan Taehyung berdiri di belakang Eunha yang mencoba gerakan yang Taehyung contohkan. Siapa yang tidak akan iri melihat mereka berdua yang sedang berlatih tetapi seperti sedang menari bersama dengan Taehyung yang memegangi Eunha.
"Coba tendang." Perintah Taehyung setelah mengajarkan apa yang harus Eunha lakukan.
"Lebih keras!" tegas Taehyung.
"Lebih keras!" Taehyung terus menyuruh Eunha untuk menendang lebih keras lagi.
"Buat seseorang di depanmu lumpuh dengan tanganmu saja," ujar Taehyung. Denga wajah serius, Eunha memperagakan apa yang Taehyung intruksikan.
"Seperti ini." Taehyung memperagakan kepada Eunha, membuat Eunha terjatuh karena apa yang Taehyung lakukan tanpa memukul Eunha, namun Taehyung langsung memeluk dan menatap Eunha.
"Coba jatuhkan aku, seperti yang aku lakukan. Pukul!" tegas Taehyung. Dia kembali membuat Eunha berdiri tegak.
Percobaan pertama, kedua dan ketiga, Eunha tetap tidak bisa membuat Taehyung jatuh. Malah dia yang Taehyung jatuhkan hanya dengan satu tangannya.
"Mau menyerah?" tanya Taehyung, dia mengulurkan tangan Eunha yang sedang berbaring di lantai karena merasa lelah.
"Kenapa Oppa suka sekali hal semacam ini, melelahkan sekali." nafasnya seperti memburu. Keringat membasahi seluruh bagian tubuh dan wajahnya. Tatapan lelah, Eunha tampakkan saat Taehyung ada di hadapannya.
"Setidaknya kamu tahu apa yang akan kamu lakukan saat Pamanmu mengancammu," celetuk Taehyung.
Eunha yang awalnya fokus mengatur nafas, mendengar hal itu membuatnya menatap Taehyung yang berdiri di depannya. Bagaimana Taehyung tahu kalau Do Jun mengancam Eunha?

KAMU SEDANG MEMBACA
Touch of Heaven (KTH)
Fanfictiondi harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading😊 By: nyemoetdz 01/03/2022