54

9 1 0
                                    

"Apa kau sudah memikirkan apa yang aku katakan? Berikan surat itu sekarang." Ancam Do Jun kepada Eunha, dia sengaja menyuruh Pamannya untuk datang, karena Do Jun terus menerornya, dia tidak ingin Pamannya itu mencari masalah saat dia sedang di rumah Taehyung. Itu akan membuatnya malu pada Seokjin

"Aku akan memberikan uang Paman tapi tidak dengan memberikan rumah itu, itu peninggalan orang tuaku," tegas Eunha.

"Kau akan memberiku uang? Ah, benar juga. Suamimu itu pasti akan memberikannya untukmu, kau tinggal minta padanya."

"Dia tidak ikut campur dengan urusan kita, tolong Paman tidak meminta uang kepadanya lagi, cukup padaku saja." Eunha coba memperjelas apa yang harus Do Jun lakukan. Karena jika sudah berurusan dengan uang, Do Jun suka hilang akal.

"Baiklah, asal kau memberiku uang yang aku butuhkan. Kalau tidak, aku akan meminta kepadanya."

Do Jun memang tidak pernah kapok, dia terus saja menekan Eunha dengan meminta uang, uang, dan uang. Seperti di otaknya hanya itu yang dipikirkan. Eunha tidak menceritakan hal ini kepada Taehwa, dia tidak ingin terus merepotkannya dari semua yang dia lakukan untuk Eunha, itu sudah cukup.

"Aku akan kirimkan uangnya nanti," ujar Eunha.

"Aku butuh secepatnya, kalau tidak aku sendiri yang akan meminta pada suamimu," sahut Do Jun sebelum dia pergi.

Eunha menghela nafas, dia harus bagaimana? Do Jun meminta uang 800 juta sebagai ganti rumah yang katanya milik Do Jun. Darimana Eunha mendapatkan uang sebanyak itu, belum lagi dia menyisihkan uang untuk kliniknya, dia juga ingin mengembalikan uang Taehyung, Eunha hanya tidak ingin terbebani dengan hutang yang Taehwa saja tidak pedulikan. Namun, tetap saja Eunha merasa Taehyung sudah memberinya lebih.

***

Di rumah sakit, Jungkook memang sudah mulai bekerja beberapa hari ini, dia terlihat sehat, tapi dia banyak diam. Hanya tentang pekerjaan yang dia bicarakan, itupun tidak banyak. Pada Eunha saja dia seperti menghindar.

Sikap Eunha kepada Jungkook waktu itu memang terlalu keras, tapi Eunha melakukan itu saat merasa Jungkook bersikap egois kepada apa yang Taehyung ingin lakukan.  Belum juga masalahnya selesai, masalah lain datang dan itu dari Do Jun.

"Dokter, aku melihat suami Anda di UGD. Dia--"

"Suamiku?" tanya Eunha. Dia tampak terkejut dengan yang perawat itu katakan, padahal sang perawat belum menyelesaikan ucapannya.

"Iya, dia baru masuk UGD, dia--"

Belum juga menyelesaikan ucapannya, Eunha segera pergi ke UGD melihat Taehyung yang katanya berada di sana. Dengan langkah yang tergesah, Eunha berjalan sedikit berlari karena khawatir dengan kondisi Taehyung.

Sesampainya di UGD, terdengar suara tangis anak kecil, tapi Eunha tidak memperdulikan itu, pasti sudah ada dokter yang bertugas, pikirnya. Eunha mencoba melihat di setiap bilik yang tertutup, tapi bukan Taehyung yang ada di sana. Sampai di bilik terakhir, Eunha melihat seseorang yang sangat dikenal terlihat berlumuran darah, tapi sepertinya bukan darah dari tubuhnya melainkan darah anak kecil yang ada dalam gendongannya.

"Oppa," panggil Eunha yang begitu khawatir dengan apa yang perawat tadi katakan. Padahal dia tidak mendengarkan dengan jelas apa yang terjadi.

"Ada apa ini?" tanya Eunha, dia berusaha fokus dengan apa yang dilihat.

"Anak kecil ini mengalami penganiayaan, Tuan ini yang menolongnya," jelas seorang perawat pada Eunha yang terus menatap Taehyung dan anak kecil yang ada di gendongannya.

"Benar begitu, Oppa?" Eunha meyakinkan diri, jika apa yang perawat katakan benar.

"Iya, Ayahnya yang membuatnya seperti ini," jawab Taehyung. Anak kecil itu masih dalam pangkuannya meskipun dokter berusaha mengobati lukanya. Dia begitu erat memeluk tubuh Taehyung.

Touch of Heaven (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang