10

11 3 0
                                    

Setelah mendapatkan penolakan dari Eunha, sikap Jungkook tetap sama. Dia tidak ingin karena dia mengungkapkan perasaannya membuat Jungkook malu untuk bertemu dengan Eunha. Dia hanya terlalu cepat mengungkapkan perasaannya saja, itu pikir Jungkook.

"Kenapa?" tanya Jungkook saat Eunha menatapnya.

"Tidak apa-apa, aku-"

"Tidak apa-apa Sunbae, aku yakin, aku bisa menaklukkan, Sunbae, nanti," ucap Jungkook sambil tersenyum kepada Eunha. Dia berbeda, tidak seperti Taehyung yang tidak bisa terbuka dengan perasaannya.

Eunha hanya diam, bagaimana Jungkook bisa seyakin itu saat Eunha menyimpan perasaan kepada orang lain dan mengharapkan orang itu menerima cintanya. Eunha tahu bagaimana perasaan Jungkook sekarang, karena Eunha di posisi yang sama dengan dirinya.

"Maafkan aku, Jungkook ssi. Aku tidak bisa menerima cintamu. Aku sudah memiliki seseorang yang sangat aku cintai saat ini," jelas Eunha. Dia hanya tidak ingin membuat Jungkook berharap darinya saat Eunha sendiri mencintai orang lain.

"Wah ... benarkah, Sunbae, siapa yang berhasil merebut hati Sunbae? Aku kalah dengannya." Nada bicaranya sedikit kecewa dengan jawaban Eunha, tapi dia berusaha untuk tenang.

"Tapi aku tidak tahu, apa dia juga mencintaiku atau tidak," jawab Eunha. Dia saja masih bingung dengan hatinya.

"Kenapa Sunbae bicara seperti itu? Apa dia membuat Sunbae terluka?" Jungkook terus bertanya, seakan dia tidak terluka dengan pernyataan Eunha.

"Tidak, hanya aku yang merasa nyaman saat di sampingnya, dia selalu membuatku tenang dengan berada di sisinya," jelas Eunha. Namun, kenyamanan itu entah Taehyung rasakan juga.

"Kenapa jadi membicarakan aku, sudahlah. Sebelumnya maafkan aku, aku tidak bisa membalas cintamu," imbuh Eunha yang merasa dirinya sejak tadi bicara tentangnya dan Taehyung. Kalau saja Jungkook tau siapa orang yang Eunha maksud, entah akan seperti apa ceritanya.

"Jadi kita sama, sama-sama berharap kepada orang yang kita sukai," sahut Jungkook.

Walau terlihat baik-baik saja, tetapi Junghwa sedikit terluka saat Eunha bilang kalau ada pria lain yang mengisi hatinya. Yang sebenarnya sangat Junghwa kenal, pria yang membuat Eunha jatuh hati berada disampingnya hingga dia merasa gugup saat bersamanya.

'Tidak apa-apa Jungkook, setidaknya kau berani mengutarakan isi hatimu,' batin Jungkook. Dia coba untuk legowo dengan hatinya karena sudah di tolak.

Dia harus bersikap profesional, dia tidak bisa bersedih karena cintanya bertepuk sebelah tangan, karena memang bukan salah Eunha, dia berhak mencintai siapapun apalagi saat mendengar cerita Eunha, sepertinya pria itu sangat spesial untuk Eunha.

***

Hari ini, Seokjin mengundang beberapa orang untuk makan malam di kediamannya, hanya undangan makan malam biasa saja. Kali ini Namjoon yang ditugaskan mengurus perusahan cabang di luar kota oleh Seokjin menyempatkan pulang untuk hari ini, ada Bibi Song yang sedang membantu Hyun Ae di dapur dan kebetulan ada Hoseok yang sedang berkunjung ke Korea.

"Kemana Taehyung, Ayah?" tanya Hoseok, dia menyempatkan menjenguk Ibunya di penjara, sesekali dia juga melihat kondisi Ayah biologisnya, Dong Min, yang sedang di rawat di sebuah panti jompo karena kondisinya yang lumpuh.

"Dia sedang di kamarnya, panggil dia, ajak turun," ucap Seokjin.

Hoseok segera ke kamar Taehyung, dia beberapa bulan ini tidak bertemu dengannya karena kesibukan masing-masing, saat di depan kamar Taehyung, terlihat pintunya sedikit terbuka, Hoseok mencoba mengetuk, tapi tidak ada sautan dari sang pemilik kamar. Hoseok berjalan masuk ke dalam kamar Taehyung perlahan, saat baru beberapa langkah terdengar suara seseorang sedang memuntahkan isi perutnya, suara itu dari arah kamar mandi yang tidak jauh dari tempat Hoseok berdiri. Dia berjalan ke arah kamar mandi, saat akan mengetuk pintu kamar mandi, Taehyung yang memang di dalam berjalan keluar, dan terkejut saat Hoseok sudah berada di depan pintu kamar mandinya.

"Ada apa? Apa terasa sakit lagi?" tanya Hoseok khawatir. Taehyung hanya menggeleng sambil tersenyum ke arah Kakaknya itu. Setelahnya dia berjalan ke tempat tidurnya dan duduk di sana.

"Hyung baru sampai?" tanya Taehyung dengan nada berat, dia coba untuk mengatur nafas agar lebih tenang.

"Iya. Apa kita ke rumah sakit saja? Kau terlihat sangat pucat," ucap Hoseok khawatir melihat adiknya itu sedang tidak baik-baik saja.

"Tidak Hyung, aku baik-baik saja. Setelah ini aku yakin akan berkurang rasa sakitnya." Taehyung mencoba untuk tersenyum, agar Hoseok tidak merasa khawatir.

"Taehyung aa-"

Taehyung kembali tersenyum, dia tidak ingin mengacaukan acara makan malam karena dia merasa tidak enak badan. Walaupun setiap hari Taehyung merasakan hal yang sama seperti ini.

"Hyung turunlah dulu, aku akan menyusul setelah ini," bujuk Taehyung saat asisten rumah Seokjin memanggil mereka untuk turun karena merasa mereka lama.

"Kita turun bersama." Hoseok tidak mau meninggalkan Taehyung yang sedang kurang enak badan itu. Dia sudah merasa khawatir, apalagi Taehyung tidak mau di ajak ke rumah sakit.

"Baiklah." Sebelum turun, dia mengambil obat yang biasa dia konsumsi, kemudian memasukkan ke sakunya. Dia tersenyum ke arah Hoseok yang terlihat khawatir dengannya dan berjalan turun ke ruang makan.

Terlihat di meja makan sudah ada Namjoon, Seokjin, Bibi Song, Hyun Ae. Tak lama Jungkook juga terlihat baru datang saat Taehyung duduk di kursinya.

"Aku pikir kau akan melewatkan acara makan malam kali ini," ucap Taehyung. Dia berusaha untuk kuat di depan semua orang, dia tidak ingin orang lain mengkhawatirkannya. Walau begitu, sebenarnya dia sedang tidak baik-baik saja.

"Untuk hari ini, tidak," jawab Jungkook dengan malas. Jujur saja hatinya sakit setelah mengetahui jika Eunha menyukai pria lain

"Kenapa dengan ekspresimu itu? Apa kau di tolak Jungkook aa?" tanya Taehyung, dia mulai menggoda Jungkook.

"Jangan mengganguku, Hyung, aku sedang terluka," jawabnya dengan ekspresi menyedihkannya.

"Bahasamu, terluka. Sepertinya adik kita ini sedang patah hati," ejek Hoseok yang ikut menggoda Jungkook yang sedang terluka.

"Ya terus saja kalian mengejekku, itu gunanya aku disini," ujar Jungkook kesal.

"Kenapa kalian suka sekali mengganggu Jungkoom, dia akan menangis nanti." Hyun Ae malah ikut menggoda putra bungsunya itu.

"Apa benar? Gelarmu Dokter tapi kau masih juga cenggeng," ejek Taehyung tak ingin berhenti menggoda Jungkook.

Jungkook hanya diam, dia memang sedang patah hati karena Eunha menolak cintanya. Dia memilih menikmati buah yang ada di meja makan, dia tidak sabar untuk makan malam.

"Menu yang berbeda," keluh Taehyung saat Hyun Ae menyiapkan makanan khusus untuknya. Karena pencernaan Taehyung sedang bermasalah akhir-akhir ini, dia harus makan bubur untuk mengisi perutnya. Dia tidak bisa memaksa perutnya untuk makan hidangan yang biasa dia makan, itu hanya akan membuat perutnya bertambah sakit.

"Tidak apa-apa ya, Nak. Bukankah putra Ibu ini yakin untuk sehat," ucap Hyun Ae. Dia membelai rambut Taehyung. Kemudian mencium pipi kanan Taehyung. Sebenarnya kasihan, Taehyung harus makan sesuai anjuran dokter tapi bagaimana lagi, dia harus yakin kalau dia akan pulih kembali.

Hoseok yang duduk di samping Taehyung, menepuk bahu adiknya pelan, seperti memberikan semangat kepada Taehyung agar dia bersabar untuk sehat.

"Ibu, Jungkook juga mau bubur seperti milik, Hyung. Bukankah itu terlihat enak, Hyung," ucap Jungkook, dia punya cara sendiri untuk menghibur Taehyung, walau kakaknya suka menggodanya.

"Ibu akan siapkan."

Mereka kemudian menikmati makan malam, jarang mereka bisa berkumpul seperti ini karena kesibukan masing-masing, Seokjin sesekali akan mengundang mereka untuk datang makan malam. Jungkook sebenarnya diminta tinggal bersama di rumah Soekjin, tapi dia tidak mau, alasanya Taehyung selalu mengejainya. Padahal dia hanya malu, harus tinggal bersama Taehyung.

Momen seperti ini akan Taehyung ingat, saat dia sudah tidak sanggup untuk bangun, dia hanya harus menikmati waktunya sebisa mungkin. Kesempatan hidupnya mungikn hanya 10% saja tapi dia yakin akan pulih dengan persentase masa hidup yang dokter prediksikan kepadanya. Semua hanya berharap keajaiban terjadi saat ini, berharap Taehyung kembali pulih, itu kemauan semua orang yang mengenal Taehyung.

Touch of Heaven (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang