13

21 5 0
                                    

Taehyung terdiam, dia tidak bicara satu katapun. Dia bingung harus menjelaskan apa, saat dia berharap Eunha tidak tahu tentang ini semua. Saat ini Eunha sedang duduk di samping Taehyung tanpa berbicara, semua orang memberikan waktu mereka untuk bicara. Jungkook saja terkejut ketiks Eunha bilang kalau mereka saling mengenal, dia juga berpikir, orang yang disukai Eunha adalah Taehyung. Kalau tidak, kenapa Eunha terlihat begitu terkejut.

Sebelum berbicara, Eunha menarik nafas panjang. "Sudah berapa lama?" tanya Eunha. Dia memulai pembicaraan.

"Maafkan aku," jawab Taehyung. Hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Taehyung.

"Untuk apa? Aku tidak merasa kau sedang melakukan apa-apa. Hanya saja, kenapa kau tidak bercerita kalau sedang sakit," ujar Eunha. Dia sudah tidak bisa menahan air mata yang mengalir begitu saja.

"Tolong jangan menangis, aku tidak suka melihatmu menangis," ucap Taehyung, dia berusaha bangun dan menyeka air mata Eunha.

"Aku akan baik-baik saja, kamu tahu itu kan." Taehyung coba untuk meyakinkan Eunga agar dia tidak bersedih karena kondisinya sekarang.

Eunha tetap menangis, seseorang yang dia sukai sedang melawan rasa sakit yang sejak lama menggerogotinya, Taehyung sendiri tidak pernah menceritakan apa yang dia derita, Eunha merasa jatuh saat mengingat apa yang sudah Taehyung lakukan kepadanya. Dia bahkan memaksa Taehyung memakan-makanan pedas tanda tahu kalau Taehyung mengalami gangguan pencernaan. Bodohnya Eunha selalu berpikir kalau Taehyung baik-baik saja.

"Aku harus bagaimana?" tanya Eunha, dia bahkan seperti lupa kalau dirinya bertanggung jawab atas operasi yang akan Taehyung lakukan.

"Sudahlah, kenapa kamu terus menangis. Aku baik-baik saja." Taehyung mencoba bangun dan memeluk Eunha, membawanya dalam dekapan Taehyung.

Ada rasa bersalah saat Taehyung melihat Eunha menangis karenanya, sejak kejadian malam itu, Taehyung tidak memberinya kabar, Taehyung tahu Eunha terus menanyakannya kepada anak buah yang menjaga Eunha, Taehyung sengaja melarang anak buahnya untuk diam saat Eunha menanyakan kondisinya.

Dan bagaimana Taehyung mengatakan kalau dirinya baik-baik saja saat Eunha membaca rekam medis Taehyung, tapi Eunha harus tetap fokus, dia yang akan melakukan tindakan operasi dengan tangannya, tapi bisakah Eunha melakukan itu?

"Mungkin memang ini bukan waktu yang tepat, tapi aku sangat mencintaimu," ungkap Eunha. Dia memberanikan diri untuk mengutarakan perasaannya langsung kepada Taehyung, dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Maafkan aku, hatiku begitu sakit saat tahu kalau orang yang selalu membuatku nyaman saat di dekatnya menahan rasa sakit yang selalu menghantuinya. Aku mencintaimu." Eunha mengatakannya lagi, Taehyung hanya diam, beberapa hari ini dia bingung, harus bagaimana? Saat dia mencintai seseorang, rasa sakit itu sekian lama terus menggerogoti tubuhnya, membuatnya semakin lemah, Taehyung tidak ingin saat dia mengutarakan cintanya, dia pergi dan membuat Eunha semakin terluka.

"Tatap mataku," ucap Taehyung, mereka saling menatap satu sama lain.

"Aku takut, saat aku membalas cintamu, namun aku pergi. Aku tidak ingin kamu semakin terluka karenaku. Bisakah kamu melihatnya tanpa aku menjelaskan perasaanku?" tanya Taehyung. Dia hanya tidak ingin kepergiannya kelak menjadi luka untuk Eunha.

"Aku lemah, aku tidak akan bisa membahagiakan dirimu, aku hanya akan membuatmu terluka," ujar Taehyung. Dia sudah berlinang air mata. Jujur saja Taehyung sangat mencintai Eunha, sejak dulu dia memang memiliki perasaan yang berbeda kepada Eunha tetapi begitulah Taehyung, dia pandai menyimpan perasaannya.

Eunha menyeka air mata Taehyung, dia menggeleng pelan. Dia tahu Taehyung memiliki rasa yang sama dengannya. Namun, dia takut karena penyakit yang sedang diderita.

"Aku mencintaimu," ucap Eunha, dia memeluk Taehyung yang sudah menangis. Hanya kepada Eunha dia bisa seperti sekarang, selama ini Taehyung hanya berusaha kuat, tegar dan sabar dengan apa yang telah terjadi, tetap saja semua yang Taehyung pendam pada akhirnya akan dia luapkan.

Tak jauh dari tempat mereka berdua, ada Jungkook yang melihat dari balik pintu yang tidak tertutup rapat, hatinya sakit melihat wanita yang dia cintai mencintai Hyungnya sendiri, tetapi Jungkook tidak boleh egois. Eunha semangat untuk Taehyung, walau tidak pernah sekalipun Taehyung menceritakan perasaannya tapi Jungkook yakin, kalau Taehyung mencintai Eunha.

Berkorban itu memang sakit, tapi ini tidak seberapa dengan pengorbanan Taehyung selama ini untuk Jungkook. Dia harus rela  saat wanitanya lebih mencintai Hyungnya, karena memang sejak awal Jungkook hanya menjadi orang ketiga, itu juga karena dia tidak tahu kalau mereka saling mengenal.

***

Operasi Taehyung akan dimulai besok pagi, dan Eunha yang akan melakukan tindakan operasi tersebut. Dia harus yakin, kalau dia bisa. Semoga dia tidak takut, apalagi pasien yang ditangani adalah kekasihnya sendiri. Memang tidak jelas, apa mereka memiliki status tetapi, yang mereka yakini, mereka memiliki perasaan yang sama.

"Ada apa, Nak?" tanya Namjoon, dia duduk di samping Jungkook yang sedang berada di ruang tunggu.

"Tidak, Ayah," jawab Jungkook. Dia tidak mungkin mengatakan jika dirinya sedang terluka karena Taehyung menyukai wanita yang sama.

"Aku memang bukan Ayah terbaikmu, tapi aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu diluar masalah kesehatan Hyungmu," ucap Namjoon. Itu membuat Jungkook menatap sang ayah.

"Seperti ini rasanya berkorban, rasanya sakit," tutur Jungkook. Dia mencoba terbuka dengan Ayahnya tentang perasaannya.

"Mungkin Ayah egois, tetapi biarkan Hyungmu bahagia, Nak. Perasaannya lebih besar dari perasaanmu yang baru mengenalnya. Relakan saja, Nak." Namjoon mengingatkan Jungkook untuk merelakan perasaannya.

Ya, memang harus direlakan. Bagaimana Jungkook dengan terang-terangan mengambil salah satu kebahagiaan Hyungnya kalau Jungkook hanya memikirkan keinginannya saja. Ini untuk Taehyung, dia harus rela melihat wanita pujaannya bersama orang yang dicintai.

***

Keesokan harinya, saat Taehyung bersiap untuk operasi, Eunha mencoba menenangkan Taehyung yang terlihat gugup walaupun mencoba tenang. Eunha juga baru tahu, ada banyak bekas luka di tubuh Taehyung yang dia dapat dari masa lalu.

"Kalau kamu gagal dan membuatku pergi, aku akan menghantuimu," goda Taehyung, dia berusaha untuk tetap tenang, dia tahu Eunha juga sedang gelisah.

"Jaga bicaramu. Kenapa harus bicara seperti itu. Apa kamu tidak mempercayaiku sebagai doktermu," ucap Eunha, tanpa sadar, Eunha mulai membiasakan dengan panggilan 'kamu'.

"Baiklah, aku percaya sepenuhnya, Bu dokter," ucap Taehyung sambil tersenyum manis.

"Masih pagi sudah melihat hal semacam ini, membuat mataku sakit saja," gerutu Jungkook. Dia masuk untuk mengecek kondisi Taehyung sebelum melakukan anestesi untuk bius.

"Apa sudah siap?" tanya Eunha kepada Jungkook.

"Sudah, Dok. Pasien sudah bisa di bawa ke rumah operasi," jawab Jungkook dengan penuh yakin. Dia berusaha bersikap biasa saja dihadapan mereka.

"Awas saja kalian berdua sampai gagal, aku akan menghantui kalian," ucap Taehyung. Dia masih saja mengatakan hal itu ketika mereka merasa khawatir dengan hasilnya nanti.

"Tidak adakah kata-kata yang lebih indah lagi Hyung. Misalnya aku mencintaimu. Harusnya kau kayakan itu sebelum obat bius itu menguasai dirimu," ejek Jungkook.

"Kau mengejekku?" tanya Taehyung dengan menatap Jungkook kesal. Jungkook hanya tersenyum saat melihat Taehyung yang kesal karena godaan dari Jungkook.

Ada rasa tidak yakin saat Eunha akan melakukan operasi Taehyung tapi sebelum Taehyung dibius, Taehyung berkata. "Aku tahu kamu tidak yakin karena pasienmu adalah aku, tapi aku sebagai pasienmu sangat yakin kalau operasimu akan berhasil, hilangkan rasa yang kamu miliki kepadaku saat ini, professional lah agar kamu tidak terbebani oleh siapa yang kamu operasi." ucap Taehyung sebelum kesadaran sepenuhnya menghilang.

Touch of Heaven (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang