Eunha sedang berdiri di depan ruangan cuci darah, dia melihat seseorang yang membuat harinya kacau beberapa hari ini, dia sedang berdebat dengan seseorang di depannya. Dia Taehyung dan Jungkook, Eunha melihat mereka sedang membahas dirinya, itu alasan Taehyung menjauhi Eunha, dia tidak bisa membuat Eunha semakin mencintainya saat kondisi Taehyung yang naik turun.
Eunha masih menatap Taehyung saat Jungkook meninggalkan dia pergi, ingin sekali Eunha menghampiri Taehyung dan berkata,
'Tidak apa-apa, setidaknya aku ingin mengisi kenangan di sisa hidupmu bersamaku.'
Eunha berjalan ke arah Taehyung, saat akan menghampir Taehyung, dia terlihat sudah terkulai lemas, sepertinya Taehyung pingsan di saat proses cuci darah yang dilakukan. Melihat itu, Eunha segera berlari dan menghampiri Taehyung.
"Ada apa?" tanya Eunha pada perawat yang ada di sana.
"Tensi pasien menurun, Dok," jawab seorang perawat.
"Pasang oksigen untuknya. Apa kondisinya benar-benar sehat saat kalian melakukan prosedur cuci darah terhadap pasien?" tanya Eunha.
"Saya sudah mengecek sebelumnya, kondisinya tuan Kim, baik." Perawat itu menjelaskan kondisi Taehyung pada Eunha.
"Panggil Dokter Lee kemari." Perintah Eunha pada seorang perawat, segera perawat itu pergi untuk memberitahu kondisi Taehyung.
Kondisi Taehyung sedang menurun, dia tidak berkata jujur tentang kondisinya kepada perawat, sejujurnya memang sejak pagi, kepalanya terus berputar tapi dia tetap memaksakan untuk melakukan prosedur cuci darah seperti permintaan Seokjin. Belum lagi, saat kondisi Taehyung sedang tidak sehat, Jungkook semakin membuatnya tertekan dengan pembahasan yang dia katakan.
"Dia tidak pernah bisa terbuka dengan apa yang dirasakan, dia lebih memilih merasakan kesakitan daripada melakukan hal seperti ini, dia memang sangat keras kepala." Dokter Ha begitu tau bagaimana pasiennya itu. Taehyung sendiri masih belum membuka mata, dia sudah dipindahkan ke ruang rawatnya.
"Aku juga sudah katakan, agar dia tidak merasa tertekan. Entahlah, aku harus menghubungi Ayahnya sebentar, kau temani dia." Dokter Ha segera meninggalkan Eunha bersama Taehyung untuk menghubungi Seokjin.
Eunha duduk disamping Taehyung, menatap wajah pucat Taehyung yang sebagian tertutup oleh masker oksigen. Kondisinya kembali menurun. Eunha merasa bersalah kepada Taehyung, dia tahu kalau Taehyung juga mencintainya hanya saja karena penyakit yang diderita membuat Taehyung menjaga jarak dengan Eunha, agar dia tidak membuat Eunha terluka.
Tak terasa, air mata menetes membasahi pipi Eunha. Jujur saja, sakit melihat seseorang yang Eunha cintai menahan semua sendiri, dia tidak pernah membagi rasanya kepada siapapun, dia hanya ingin menanggungnya sendiri. Tanpa Eunha tahu, bukan hanya itu alasan Taehyung menjauhinya. Dia ingin Jungkook menggantikan dirinya di samping Eunha, sebab Taehyung yakin, kalau Eunha akan bahagia bersama Jungkook.
***
"Jungkook aa, aku ingin bicara." Eunha meninggalkan Taehyung yang sedang istirahat, dan menemui Jungkook.
"Katakan saja Noona," jawab Jungkook masih dengan kesibukan yang dilakukan.
"Aku tahu, kau peduli denganku, tapi ingat kondisi Hyungmu, kau tidak bisa menekannya seperti itu. Biarkan dia melakukan apa yang ingin dilakukan." Karena Eunha, sikap keras Jungkook membuat kondisi Taehyung menurun.
"Tapi Noona, dia hanya akan memendam perasaannya seorang diri." Jungkook masih dengan pendapatnya.
"Tetap saja, kita tidak bisa menekan kemauannya, kita hanya harus membantunya." Eunha merasa terluka jika karenanya, kondisi Taehyung semakin menurun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Touch of Heaven (KTH)
Hayran Kurgudi harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading😊 By: nyemoetdz 01/03/2022