Taehyung sudah sadarkan diri, dia juga sudah dipindahkan ke ruang rawatnya. Eunha bersyukur kalau Taehyung menepati janjinya seperti yang Seokjin katakan.
"Apa aku begitu menyedihkan sampai kau menatapku seperti itu?" tanya Taehyung kepada Jungkook yang sejak tadi fokusnya pada sang kakak.
"Tidak. Aku hanya bingung harus mengatakan apa." Jungkook bingung harus memulai darimana saat ingin menyampaikan jika Taehyung harus menjaga kondisinya, karena dia yakin jika Kakaknya akan keras kepala.
Taehyung memang sudah sadarkan diri, tapi bukan berarti kondisinya lebih baik, dia harus lebih fokus lagi dengan kondisi kesehatannya, dia melewatkan prosedur cuci darah yang seharusnya dilakukan beberapa minggu lalu. Dia menutupi hal itu dari keluarganya, hanya Kyu Min yang tahu kondisi Taehyung, dia juga yang menyuruh Kyu Min untuk tetap diam. Mereka tidak habis pikir, apa yang Taehyung pikirkan. Jika seperti ini terus, apa mungkin Taehyung akan bertahan ketika dia membiarkan kondisinya.
"Hyung, bagaimana aku bisa membuatmu tidak terus menutupi apa yang kau rasakan dariku? Katakan?" Jujur saja Jungkook merasa kesal dengan sikap kakaknya.
"Kau itu bicara apa? Kau ingin menceramahi ku lagi. Aku bahkan baru sadar dari tidur panjangku," gerutu Taehyung.
"Ah ... aku tahu siapa yang akan membuatmu mendengarkan apa yang dikatakan," ucap Jungkook, dia berjalan keluar kamar, sekitar 10 menit, Jungkook kembali dan membawa Eunha bersamanya.
Eunha menatap Taehyung tanpa berkata apapun, Teahyung sendiri menghela nafas pelan, tau jika dia pasti akan diomeli oleh mereka berdua.
"Noona, bicara kepadanya dan suruh dia untuk fokus dengan pengobatannya. Dia tidak pernah mendengarku saat aku memintanya untuk melakukan prosedur kesehatan yang rutin," ucap Jungkook, entah sejak kapan, Jungkook memanggil Eunha dengan sebutan Eunha.
Eunha masih menatap Taehyung dalam diam, namun dia tahu ini berat untuk Taehyung tapi dia harus melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk pengobatannya.
"Sudah katakan, aku akan mendengarkanmu sekarang," sahut Taehyung, dia menarik nafas panjang sebelum memejamkan mata. Dia siap saat Eunha akan mau menceramahinya seperti Jungkook.
"Kenapa kamu tidak menghabiskan makananmu," ucap Eunha, memang saat Jungkook datang, Taehyung sedang mencoba menikmati makanannya. Namun, Jungkook mengomelinya membuat Taehyung menghentikan makannya.
"Aku merasa kenyang karenanya." Taehyung menunjuk Jungkook. Karena dia, Taehyung enggan untuk melanjutkan makannya.
Eunha mengambil sendok yang ada di depan Taehyung, kemudian menyuapinya. Awalnya Taehyung tidak mau saat Eunha menyuapkan bubur yang ada di depannya.
"Aku tidak akan menceramahi mu seperti Jungkook ataupun dokter Lee, tapi aku hanya mau kamu peduli dengan dirimu. Sulit memang menjalani ini semua untukmu tapi bukankah kita harus berusaha walau hasilnya tidak sesuai harapan. Aku ada bersamamu," tutur Eunha sambil menyuapkan bubur kepada Taehyung.
"Kenapa kalian malah pamer keromantisan di depanku. Menyebalkan sekali," gerutu Jungkook. Dia merasa kesal melihat kedekatan mereka. Jungkook memilih keluar kamar rawat Taehyung, dia berharap dengan adanya Eunha, Hyungnya bisa lebih memikirkan kesehatannya lagi.
"Ada apa?" tanya Eunha saat melihat Taehyung yang hanya diam, menatap kosong.
"Tidak," jawabnya tersenyum kepada Eunha.
"Oh ya Oppa-" Taehyung seketika menatap Eunha saat dia memanggilnya Oppa, ini pertama kali Taehyung mendengar Eunha memanggilnya Oppa.
"Apa aku tidak salah dengar?" tanya Taehyung yang terkejut ketika Eunha mulai memanggilnya dengan sebutan 'Oppa'.
"Lupakan. Sudah aku harus bertugas. Istirahatlah." ucap Eunha terlihat malu malu. Entah sengaja atau tidak, hal itu berhasil membuat Eunha terdiam.
Eunha kemudian keluar kamar Taehyung, dia malah di buat malu dengan tatapan Taehyung saat dia memanggilnya Oppa. Padahal dia hanya ingin bertanya hubungan apa yang mereka jalani, mungkin mereka memiliki perasaan yang sama tapi mereka tidak memiliki komitmen. Eunha ingin memastikan saja, saat hatinya mengatakan Taehyung kekasihnya, apa itu juga yang Taehyung rasakan.
***
10 hari di rumah sakit, akhirnya hari ini Taehyung di perbolehkan pulang. Saat sampai di rumah, selesai membersihkan tubuhnya, Taehyung menatap ke kaca besar di kamar mandinya, melihat tubuhnya dengan bekas luka di beberapa bagian perut bahkan dadanya. Luka operasi kemarin saja masih tertutup oleh perban, menambah luka baru di perut Taehyung dan akan bertambah lagi lebih banyak, entahlah.
"Sayang, Eomma siapkan obatmu." Hyun Ae, segera Taehyung merapikan pakaiannya kemudian keluar kamar mandi.
"Terima kasih Eomma," ucapnya. Hyun Ae begitu perhatian padanya. Taehyung memeluk Ibu yang sudah dianggap Ibunya sendiri itu, meskipun Taehyung tahu kalau bukan Hyun Ae yang melahirkannya.
"Ada apa?" ucap Hyun Ae sambil memegang pipi putra sulungnya itu.
"Tae merindukan Eomma." Dengan wajah yang memelas, Taehyung memeluk kembali tubuh Ibunya.
"Benarkah? Apa Eomma tidak salah dengar? Sepertinya putra Eomma sedang merindukan seseorang. Siapa kemarin namanya, Eomma lupa." Hyun Ae coba mengingat seseorang yang dekat dengan Taehyung akhir-akhir ini.
"Memangnya siapa?" tanya Taehyung bingung.
"Ahh ya, Dokter Jung. Dia gadis yang cantik," sahut Hyun Ae ketika ingat sosok wanita yang membuat putra mereka jatuh hati.
"Eomma tetap yang tercantik untuk Tae," ucap Taehyung, kemudian mencium kening Hyun Ae, setelahnya berjalan ke tempat tidurnya.
"Aku kira itu gadis yang sama, yang Jungkook tunjukan kepada Eomma beberapa waktu lalu, Eomma pikir mereka memiliki hubungan, ternyata putra Eomma ini yang mendapatkan gadis secantik dan sepintar dokter Jung," ucap Hyun Ae tanpa sengaja mengatakan kebenaran tentang Jungkook juga menyukai Eunha.
Taehyung terdiam, Jungkook menunjukkan foto Eunha kepada Hyun Ae beberapa waktu lalu. Apa Eunha gadis yang membuat Jungkook patah hati beberapa hari lalu? Taehyung terus memikirkan ucapan Hyun Ae. Kalau itu benar, Jungkook dan Taehyung mencintai wanita yang sama.
"Ada apa? Kenapa diam, apa terasa sakit?" tanya Hyun Ae, membuyarkan lamunan Taehyung.
"Tidak," jawabnya sambil tersenyum.
Setelah meminum obatnya, Hyun Ae meninggalkan Taehyung di kamar. Taehyung kembali memikirkan tentang perkataan Hyun Ae. Tapi Jungkook terlihat baik-baik saja saat Taehyung begitu dekat dengan Eunha walau mereka tidak memiliki komitmen.
Malamnya, Jungkook dan Jimin datang untuk bertemu Taehyung. Seperti biasanya mereka berkumpul, Taehyung yang lebih banyak diam. Taehyung menatap Jungkook yang sedang bermain game bersama Jimin di kamar Taehyung. Ingin sekali Taehyung menanyakan hal itu, tetapi apa Jungkook akan menjawabnya?
"Jungkook aa, apa yang aku sarankan berhasil." tanya Jimin. Setelah mengobrol banyak hal, mereka sekarang mulai membahas Jungkook.
"Apa memangnya?" tanya Jungkook yang tidak ingat tentang rencana Jimin dengannya.
"Bukankah kau ingin mengutarakan perasaanmu pada senior mu. Apa kau sudah melakukannya?" tanya Jimin yang tidak tau menau apa yang terjadi sesungguhnya. Jungkook langsung menoleh ke arah Jimin yang ada disamping nya, tak lama dia menatap Taehyung yang menatapnya juga. Dia tidak bercerita kepada Taehyung tentang siapa gadis yang membuatnya jatuh cinta itu.
"Tidak. Dia sudah memiliki seorang pria yang dicintai," jawab Jungkook sambil membuang muka.
"Kau ditolak?" tanya Jimin.
"Iya, aku tidak bisa memaksa perasaan orang saat dia memiliki tambatan hati sendiri." Jungkook mengatakannya begitu saja, tidak tau jika sang kakak sudah mengetahui siapa wanita yang Jimin maksudkan.
"Memangnya siapa nama gadis itu?" tanya Taehyung tiba-tiba. Dia masih fokus pada Jungkok yang tidak menatapnya saat menjelaskan tentang Eunha adalah orang yang dicintainya.
Kali ini Jungkook kembali menatap Taehyung, haruskah dia menjawab siapa perempuan yang sudah membuat Jungkook jatuh cinta itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch of Heaven (KTH)
Fanfictiondi harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading😊 By: nyemoetdz 01/03/2022