09

12 3 0
                                    

Eunha terbangun saat melihat Taehyung yang masih tertidur di tempat yang sama di bangku dekat Eunha tertidur. Semalaman di menemani Eunha, dia tidak membiarkan Eunha sendiri di klinik dengan kondisi ketakutan.

Eunha mencoba mendekat dan akan membangunkannya, namun Taehyung malah membuat Eunha terduduk di pangkuannya karena Taehyung terkejut saat Eunha akan membangunkannya. Dia menarik lengan Eunha dan membuat Eunha lebih dekat dengannya. Mereka saling menatap satu sama lain, tatapan mata Taehyung membuat Eunha merasa nyaman.

"Maafkan aku," ucap Taehyung, membuat Eunha yang menatapnya, mengalihkan pandangannya karena Taehyung.

"Oh maafkan aku," sahut Eunha sambil mencoba berdiri.

"Apa aku terlihat akan membunuhmu?" tanya Eunha menggoda sambil menatap malu Taehyung yang ada di bawahnya.

"Bukan begitu, aku hanya terkejut. Maafkan aku," imbuh Taehyung. Dia selalu waspada dan membuatnya sering terkejut.

"Iya, aku akan siapkan sarapan. Basuh wajahmu dulu," tutur Eunha.

Eunha melihat persedian makanan yang biasa dia simpan di lemari pendingin, dia ingat kemarin Mun Hee membawa makanan. Eunha tinggal hangatkan dan menikmatinya dengan Taehyung.

"Maaf, hanya ada ini dalam lemari pendingin." Eunha menyiapkan sarapan seadanya untuk Taehyung.

"Tidak apa-apa. Terima kasih. Oh ya, kalau kamu merasa takut untuk pulang kau bisa tinggal di apartemenku," jawab Taehyung.

"Tidak. Aku mungkin meminta tolong Mun Hee untuk menemaniku. Tidak usah khawatir." Dia sudah cukup malu sering merepotkan Taehyung, jadi tidak mungkin Eunha semakin merepotkannya.

"Tetap saja kalian sama-sama perempuan. Biar nanti aku menyuruh salah satu anak buahku datang." Taehyung sendiri tidak mau jika Eunha terancam jiwanya karena sang paman.

"Aku baik-baik saja," jelas Eunha, dia memegang tangan Taehyung untuk meyakinkannya kalau dia akan baik-baik saja.

"Tapi-"

Eunha tersenyum ke arah Taehyung dengan tangan yang masih memegang tangan pria tampan di depannya, dia tidak ingin membuat Taehyung bertambah khawatir. Setelah sarapan, Taehyung mengantarkan Eunha untuk bekerja, itupun dia memaksanya agar mau diantarkan.

"Aku lihat Sunbae diantar, apa itu pacar Sunbae?" tanya teman Dokter Eunha. Taehyung memang tidak turun saat mengantarkan Eunha, karena dia juga harus segara ke kantor. Tetapi saat di lobby, teman Eunha melihatnya diantar.

"Ah bukan, hanya teman." Walau hatinya berbeda ketika dekat dengan Taehyung tapi hubungan mereka masih sebatas teman.

"Benarkah? Tapi mata Sunbae mengatakan hal berbeda," ucapnya lagi. Dia menunjuk ke arah Eunha yang tampak malu.

"Sudahlah ayo kita bersiap, kalau profesor Ha tahu kita sedang bersantai, dia akan memarahiku lagi." Daripada terus membahasnya dan membuat jantungnya tidak sehat, Eunha memilih untuk mengalihkan pembicaraan mereka.

Eunha kemudian mulai bekerja, tentang pertanyaan yang dikatakan temannya, masalah status mereka berdua, membuat Eunha berpikir apa itu bisa terjadi, Taehyung saja tidak mengatakan apapun tentang perasaannya, bagaimana dia tahu kalau Taehyung juga memiliki perasaan yang sama padanya.

***

Sesampainya kantor, Taehyung menyuruh Kyu Min untuk memerintahkan salah satu anak buahnya melindungi Eunha di rumahnya, dia tidak ingin Pamannya datang dan mencelakai Eunha lagi. Meskipun tidak di katakan dari mulutnya langsung tapi sikap Taehyung kepada Eunha menunjukkan kalau dia juga memberikan perhatian lebih kepada Eunha. Taehyung bukan laki-laki yang mudah mengungkapkan perasaannya kepada perempuan yang dia sukai, dia saja tertutup tentang dirinya, bagaimana Taehyung bisa terbuka tentang perasaannya.

Touch of Heaven (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang