Jungkook memilih untuk menjaga jarak dengan Eunha, dia membuat hatinya yakin kalau dia bisa merelakan Eunha bahagia bersama Taehyung, ini juga untuk kebahagiaan Hyungnya. Dia harus berkorban unrui itu. Namun, Jungkook bersikap seperti menghindar dan itu Eunha rasakan beberapa hari ini.
"Jungkook ssi, kita makan siang bersama?" tanya Eunha, dia menghampiri Jungkook yang sedang sibuk membaca buku materi kedokteran.
"Aku masih kenyang, Sunbae saja makan duluan," jawab Jungkook.
"Oh, baiklah."
"Dokter, ada yang mencarimu. Di sedang menunggu di lobby," ucap seorang perawat pada Eunha yang sedang bersama Jungkook.
"Siapa?" tanyanya.
"Dia bilang namanya Kim Taehyung, dia menunggu di lobby sekarang," jawab perawat itu.
Jungkook yang mendengar nama Hyungnya, segera beranjak pergi. Membuat Eunha kembali merasa sikap Jungkook aneh. Namun, Eunha tidak ingin berpikir lebih jauh lagi tentang Jungkook, dia memilih berjalan ke tempat Taehyung yang sedang menunggunya.
"Kenapa tidak memberiku kabar kalau mau datang." Eunha menghampiri Taehyung yang sedang duduk di ruang baca rumah sakit.
"Aku hanya ingin memberikan ini kepadamu, dan tolong berikan ini juga kepada Jungkook." Taehyung memberikan paperbag yang berisi makan siang. Sengaja dia bawah untuk mereka berdua.
"Kenapa repot-repot." Eunha menerimanya dan tersenyum senang saat melihat Taehyung ada di hadapannya sekarang.
"Song Eomma, menyuruhku untuk memberikan ini kepada Jungkook. Eomma bilang beberapa hari ini Jungkook sering melewatkan jam makannya, jadi sekalian aku membawakan untukmu," jelas Taehyung.
"Lalu kenapa tidak langsung kirimkan pada Jungkook?" tanya Eunha. Dia pikir Jungkook sedang tidak sibuk.
"Dia tidak menjawab telepon dariku, apa dia sedang sibuk?" tanya Taehyung.
Eunha terdiam, Jungkook memang aneh sejak waktu itu, padahal tadi Jungkook tidak sedang sibuk, ponselnya juga ada di sampingnya, kenapa Taehyung bilang, kalau Jungkook tidak menjawab teleponnya.
"Ada apa? Kenapa malah melamun. Ini makan siang kalian, aku pulang," ucap Taehyung.
Eunha mengambil makan siang yang Taehyung berikan. "Hanya seperti ini? Tidak ada yang lain, sepeerti yang manis misalnya?" tanya Eunha menggoda. Dia tersenyum menggoda Taehyung.
"Apa seperti ini." Taehyung kemudian mencium pipi Eunha, membuatnya tersipu malu. Dia pikir Taehyung tidak berani melakukannya karena banyak orang di sana. Namun, dia salah, Taehyung dengan berani menciumnya.
Eunha terlihat malu, di tertunduk sambil memegangi pipi yang sudah Taehyung cium. Dia berhasil dibuat malu oleh Taehyung karena tantangan untuknya.
"Sudah sana, nikmati makan siangmu. Aku pulang," ujar Taehyung, hal yang selalu Taehyung lakukan yakni mengacak poni Eunha sambil tersenyum manis, sebelum dia berjalan pergi. Eunha masih membeku di tempat karena perlakuan Taehyung.
Setelah menemui Taehyung, Eunha langsung mencari Jungkook. Dia ingin langsung memberikan kotak makan siangnya dari Bibi Song yang Taehyung bawakan. Dan terlihat Jungkook sedang mengobrol dengan beberapa perawat. "Jungkook ssi," panggil Eunha.
Mereka kemudian berjalan ke tempat istirahat para dokter, Eunha memberikan paper bag yang Taehyung berikan. "Ini dari Hyungmu," ucap Eunha sambil menyodorkan paperbag itu.
"Memangnya apa? Kenapa dia tidak memberikan langsung kepadaku. Dia malah memanggil Sunbae untuk datang," gerutu Jungkook.
"Bukankah Hyungmu sudah menghubungimu, kenapa kau tidak menjawab teleponnya? Ada apa denganmu, Jungkook ssi?" tanya Eunha, Jungkook hanya diam, harusnya memang dia tidak mengatakan hal itu.
"Jungkook ssi." Eunha memegang tangan Jungkook yang sejak tadi tidak menjawab apa yang dikatakan.
"Aku melupakan sesuatu." Jungkook beranjak dari tempatnya dan berjalan keluar, dia bahkan meninggalkan kotak makan siangnya.
Bagaimana Jungkook mampu mengatakan kalau dirinya merasa cemburu dengan kedekatan Eunha dan Taehyung. Dia tidak bisa melakukan itu, tapi diamnya hanya membuat Jungkook semakin terluka.
Eunha menghela nafas, dia bingung dengan sikap Jungkook, padahal beberapa hari yang lalu dia bersikap baik kepada Eunha, tiba-tiba saja dia berubah. Eunha tidak berpikir kalau Jungkook masih mengharapkan cintanya.
***
Sepulang bekerja, Jungkook menghabiskan waktunya di sebuah bar, dia sedang duduk sambil sesekali meneguk minuman yang ada di tangannya. Dia duduk seorang diri, tidak biasanya memang Jungkook melakukan ini, tapi dia ingin mencoba hal yang katanya bisa menghilangkan rasa yang dia rasakan.
Karena mabuk berat, Jungkook sampai tak sadarkan diri. Membuat Taehyung harus menjemputnya dan membawanya pulang. Sesampainya di rumah, segera Taehyung membaringkan tubuh Jungkook agar adiknya bisa istirahat.
"Kenapa kau mabuk saat dirimu tidak sanggup minum?" tanya Taehyung, namun Jungkook hanya diam.
"Eomma bilang kau agak aneh akhir-akhir ini, ada apa? Kalau ada masalah ceritakan." Taehyung berusaha untuk membujuk Jungkook agar mau menceritakan apa yang sedang terjadi.
"Apa peduli mereka," jawab Jungkook tiba-tiba.
"Maksudmu?" tanya Taehyung yang tidak mengerti apa yang Jungkook coba katakan.
"Semua sangat peduli padamu, semua perhatian kepada Hyung. Bahkan Eomma ku sendiri sangat sayang kepadamu daripada diriku, anaknya sendiri," celoteh Jungkook dengan kondisi mabuk.
"Kau itu bicara apa? Semua sayang kepadamu." Taehyung menangkis apa yang Jungkook katakan. Bagaimana Jungkook berpikiran seperti itu.
Jungkook tersenyum sinis. "Sayang Hyung bilang? Aku bahkan selalu menjadi yang nomor 2, semua peduli padamu, mereka juga sangat sayang kepadamu. Apa yang aku dapatkan saat semua orang melihatmu?" tanya Jungkook. Kali ini dia menatap Taehyung dengan marah.
"Ini semua kesalahan Hyung, apa yang aku inginkan menjadi milik Hyung. Semua orang peduli kepada Hyung. Mereka tidak pernah peduli denganku," ucap Jungkook sambil menangis. Jungkook merasa seperti di anak tirikan karena semua memperdulikan Taehyung daripada dirinya.
"Kalau aku sakit seperti Hyung, apa mereka juga akan peduli padaku?" Jungkook sudah duduk dan menghadap Taehyung. Mengatakan semua isi hatinya.
"Lalu kau pikir ini juga mudah untukku? Kau hanya berpikir semua orang peduli padaku, saat aku sendiri mau berkorban untuk kebahagiaanmu." Bukan maksud Taehyung mengatakan apa yang diberikan pada Jungkook, hanya saja dia ingin mengingatkan jika apa yang dia minta, pasti Taehyung berikan. Namun, saat Taehyung memilih egois, dia malah dianggap merebut kebahagiaan Jungkook.
"Kebahagiaan yang seperti apa, Hyung? Yang sekarang aku lakukan juga kemauan mu, keinginanmu. Kebahagiaan apa yang aku dapat?" tanya Jungkook. Dia benar-benar meluapkan isi hatinya saat mabuk.
"Lalu apa yang harus aku lakukan untu membuatmu bahagia?" tanya Taehyung.
"Aku ingin Hyung pergi," tegas Jungkook.
Kata-kata itu membuat Taehyung terdiam, dia menatap Jungkook yang menatapnya dengan nanar. Entah pergi dalam arti yang seperti apa? Apa begitu menyakitkan kah hidup Taehyung untuk Jungkook. Padahal dia hanya ingin sesuatu yang Taehyung juga suka, yakni Eunha.
"Aku bilang pergi, Hyung!" bentak Jungkook. Dia bahkan mendorong tubub Taehyung hingga terduduk.
"Mungkin memang keberadaanku saat ini sudah membuatmu terluka, aku membuat masalah dalam hidupmu, semua memperhatikan diriku yang penyakitan ini. Tapi aku tidak meminta itu dari mereka, aku hanya--"
"Cukup, Hyung! Aku bilang pergi!" Bentak Jungkook, dia tidak mau terus mendengarkan apa yang Taehyung katakan.
Taehyung kemudian pergi, entah apa yang terjadi kepada Jungkook, dia seperti menyimpan perasaannya itu sejak lama, dan mengeluarkan keluh kesahnya sekarang kepada Taehyung.
Salahkah saat Taehyung memiliki impian agar adiknya bisa berhasil dalam hidupnya, tidak seperti dirinya yang gagal. Tapi, Jungkook mengatakan kalau dirinya hanya menjadi perebut kebahagiaannya, di saat Taehyung selalu memperjuangkan apa yang menjadi keinginan Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Touch of Heaven (KTH)
Fanfictiondi harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading😊 By: nyemoetdz 01/03/2022