Dokter memprediksi hanya 50% saja, Taehyung bisa sadar kembali. Kerusakan organ tubuhnya sudah sangat parah. Dia juga melewatkan kontrol rutinnya, padahal kondisi ginjalnya bisa dikatakan tidak baik-baik saja. Cuci darah harusnya bisa membuat ginjalnya berfungsi walau mengalami gagal ginjal. Ketika ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya, akan terjadi penumpukan limbah, racun, dan cairan di dalam tubuh. Kondisi ini umumnya dialami oleh penderita penyakit gagal ginjal.
Ada beberapa hal yang menjadi tolak ukur untuk melakukan prosedur cuci darah, yaitu kadar kreatinin dan ureum dalam darah, kecepatan ginjal menyaring darah, kemampuan tubuh mengatasi kelebihan air, serta keluhan tertentu yang mengacu pada gangguan jantung, pernapasan, dan saluran cerna.
Dengan kondisi seperti ini pasien yang mengalami tidak sadarkan diri untuk jangka waktu yang lebih lama biasanya beralih ke keadaan vegetatif yang menetap. Bergantung pada penyebab koma, orang yang berada dalam keadaan vegetatif selama lebih dari satu tahun sangat kecil kemungkinannya untuk bangun.Dokter memprediksi hal itu untuk kondisi Taehyung, Dia sendiri merasakan semua itu tanpa dia mengatakan kepada Eunha. Hal itu yang membuat Eunha terus membujuk Taehyung agar dia mau melakukan pengobatan rutin, malah kejadiannya tidak Eunha harapkan.
Taehyung selalu menahan rasa sakit yang dia terima, sejak awal dia bersikap tidak peduli dengan kondisinya, tapi keberuntungan Taehyung untuk bertahan hidup tidak selamanya mulus, dia harus terbaring dengan selang ventilator yang bersarang di mulutnya sekarang.Setelah 2 hari di pindahkan ke rumah sakit Seoul, kondisi Taehyung tetap sama. Dia masih setia menutup mata. Kata-kata yang Taehyung katakan kepada Jungkook terus saja menghantuinya, karena apa yang Taehyung katakan terjadi, dia benar-benar tidak membuka mata. Bukankah seharusnya, Jungkook bahagia karena itu, karena Taehyung mengabulkan apa yang dia mau.
Namun, yang Jungkook rasakan kali ini bukan kelegaan, dia merasa menyesal dengan apa yang dikatakan. Dia bahkan terus menyalahkan dirinya karena hal ini.
"Apa hanya karena seorang wanita, kamu bersikap seperti itu kepada Taehyung?" tanya Hyun Ae. Jujur saja dia kecewa pada Jungkook sudah bersikap keras pada Kakaknya, tapi jika bukan karena dia, Taehyung tidak tau tentang Jungkook suka pada Eunha.
"Eomma yang bicara kepada Hyungmu tentang wanita yang kamu sukai. Eomma tahu Hyungmu sempat menghindari Nona Eunha itu pasti karenamu. Namun, kau berharap Hyungmu pergi, apa salahnya kepadamu, Jungkook aa? Dari semua yang kamu dapatkan, perjuangan Taehyung membuatmu menjadi sekarang, itu hanya untuk kebaikkanmu. Eomma ingin tau, apa salah Hyungmu, Nak. Apa?" tanya Hyun Ae, dia merasa gagal dengan sikap Jungkook, pengorbanan yang Taehyung berikan kepadanya seperti tidak ada artinya.
Hyun Ae mengetahui cerita ini dari Namjoon yang sempat mendengar obrolan Jungkook dengan Eunha, Hyun Ae terkejut saat mendengar apa yang Jungkook katakan, tidak habis pikir, Jungkook memiliki keinginan yang seperti itu kepada Taehyung.
Eunha yang mendengar obrolan Hyun Ae, merasa ikut bersalah. Ini juga karenanya. Semua berawal dari Eunha, tapi dari awal Eunha sudah mengatakan kepada Jungkook kalau dirinya mencintai pria lain, Jungkook masih mencintai Eunha dalam diam, dan membuat Jungkook bersikap berbeda hanya karena Eunha lebih memilih Taehyung.
"Maafkan, aku. Ini semua salahku." Eunha coba untuk minta maaf pada Hyun Ae.
"Semua berawal dariku, maafkan aku." Eunha bahkan menangis di depan Hyun Ae.
"Sudahlah, Nak. Tenanglah." Hyun Ae memeluk Eunha.
Eunha menangis dalam pelukan Hyun Ae, dia merasa ini semua kesalahannya, kalau saja Jungkook tidak menyukainya, dia tidak akan memiliki rasa kecemburuan kepada Taehyung, tapi bukankah semua itu juga dari bagaimana takdir membawa mereka. Ketidak sengajaan membuat Jungkook mengenal Eunha, dan timbul rasa cinta tanpa dia tahu kalau Eunha adalah kekasih Taehyung.
"Apa kamu masih merasa lelah? Bangunlah, jika kamu sudah tidak lelah lagi. Aku berharap kamu bisa membuka matamu sekarang. Aku ingin menghabiskan hariku bersamamu, seperti yang kita lakukan kemarin." Eunha berbicara kepada Taehyung yang masih setia memejamkan mata.
"Bukankah, kamu berjanji akan selalu bersama ku. Aku menunggumu, bangunlah. Aku merasa gagal menjagamu saat kamu seperti ini," ucap Eunha lagi.
Tidak hanya Eunha, Seokjin, Hyun Ae, Bibi Song bahkan Jimin dan Yoongi juga mencoba untuk mengajak Taehyung bicara. Walau dokter mengatakan hanya 50% saja, untuk Taehyung bisa kembali pulih, tapi dia merespon saat ada yang mengajaknya bicara, dia meneteskan air mata saat seseorang mengajaknya bicara. Seperti mendengar apa yang mereka bicarakan, Eunha yakin, Taehyung berusaha untuk membuka mata.
Jungkook tidak mendekat, ataupun melihat dari dekat kondisi Taehyung, dia takut, ini semua kesalahannya, Taehyung melakukan apa yang Taehyung katakan kepada Jungkook kalau dirinya akan menutup mata.
"Cobalah, Nak. Eomma yakin, Hyungmu menunggumu. Eomma memang tidak tahu detail apa yang terjadi pada kalian, tapi aku yakin, Hyungmu tidak akan bisa marah kepadamu. Cobalah, Nak." Bibi Song menyuruh Jungkook untuk menemui Taehyung, siapa tau jika Hyungnya itu akan sadar ketika mendengar suara Jungkook. Namun, bagaimana Jungkook bisa menemui Taehyung, saat dia terus saja teringat tentang ucapan yang Taehyung katakan kepadanya.
***
Setiap hari selalu ada yang menemani Taehyung di kamarnya, mereka saling bergantian untuk menjaganya, mereka juga selalu mengajaknya bicara, entah itu membacakan buku ataupun menceritakan apa yang sudah mereka lakukan. Besar harapan mereka, ingin Taehyung kembali membuka mata walaupum kecil kemungkinan untuk sadar. Semua yakin, Taehyung akan kembali pulih.
Di saat Taehyung masih memejam mata, Eunha mengetahui satu hal yang Taehyung tutupi dari Eunha. Yakni, tentang Do Jun yang meminta uang kepada Taehyung. Tidak sengaja, Eunha bertemu dengan Pamannya sedang berjalan pulang. Do Jun menghampiri Eunha, dan membuatnya terkejut kedatangan Do Jun.
"Apa kau masih bersama pacarmu yang super kaya itu?" tanya Do Jun yang tidak pernah malu dengan sikapnya yang selalu merugikan Eunga.
"Bukan urusan Paman." Jujur saja Eunha tidak ingin bertemu dengan pamannya itu, apalagi setelah kejadia pelecehan yang hampir menimpanya, membuat Eunha membenci sang paman.
"Itu akan menjadi urusanku. Beruntunglah kau mengenal pria kaya seperti dia, kau bisa memanfaatkan nya," ucap Do Jun dengan percaya diri.
"Jangan harap Paman melakukan itu kepadanya," tegas Eunha membuat Do Jun tertawa membalas tatapan Eunha.
"Kenapa Paman tertawa?" Senyuman pamannya itu seakan mengejek dirinya.
"Ayolah, Eunha aa. Kau pasti sudah mendapatkan banyak darinya. Aku saja dengan mudah meminta uang padanya, bukankah itu akan sangat menguntungkan untukmu." Padahal Do Jun diminta untuk tidak bicara pada Eunha, tapi mulut Do Jun malah mengatakannya.
"Apa maksud Paman?"
"Dia memberiku uang banyak agar aku tidak menemuimu, tapi kebetulan aku bertemu denganmu. Aku hanya ingin tahu, apa kau masih bersamanya. Titipkan salam Paman kepadanya. Lain kali Paman ingin bertemu denganmu dan juga pacarmu itu, siapa tau dia akan memberikan uang lagi untuk mahar mu," ucap Do Jun.
Eunha terdiam, dia memang tidak tahu kalau Taehyung memberikan uang kepada Pamannya, dia juga tidak tahu apa maksud Taehyung melakukan itu. Kebaikan apa lagi yang Taehyung lakukan untuk Eunha, seseorang yang sangat Taehyung ingin bahagiakan saat Eunha sendiri berjuang untuk hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Touch of Heaven (KTH)
Fanfictiondi harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading😊 By: nyemoetdz 01/03/2022