34

10 4 0
                                    

Setelah melepaskan kerinduan, mereka berdua sedang menikmati makan malam di area outdoor, sepoi angin malam, bahkan cahaya lilin yang menemani makan malam mereka menambah keromantisan mereka.

"Apa tidak apa-apa, Oppa, makan itu?" tanya Eunha. Taehyung memang sudah mencoba makan-makanan berat, padahal dokter sudah melarangnya, pikir Taehyung biarkan saja, dia hanya ingin menikmati harinya.

"Memangnya kenapa? Ini enak," jawab Taehyung, dia menyuapkan makanan dari sendoknya ke mulut Eunha.

"Tapi ... aku rasa sejak tadi Oppa menyuapkan makanan itu kepadaku." Eunha menatap kesal, karena yang makan dia bukan Taehyung.

"Telan sebelum bicara," jawab Taehyung tersenyum. Eunha hanya melirik Taehyung kesal, sejak tadi yang makan hanya dia, Taehyung hanya makan beberapa suap saja.

"Oh ya, apa Oppa tidak memberikan kabar kepada Jungkook juga?" tanya Eunha, pertanyaan Eunha membuat Taehyung menghentikan kegiatannya.

"Ada apa? Apa kalian bertengkar?" tanya Eunha.

"Selesaikan makanmu, setelahnya istirahat, besok kita akan jalan-jalan berdua."

"Sayang," panggil Eunha saat Taehyung mengalihkan pembicaraannya.

"Aku selesai, aku masuk dulu." Taehyung meninggalkan Eunha yang menunggu jawaban darinya. Sikap Taehyung membuatnya yakin kalau mereka memiliki masalah.

Setelah membersihkan diri dan bersiap untuk tidur, Eunha mencoba melihat Taehyung yang memang kamar mereka bersebelahan. Eunha membuka pintu kamar Taehyung perlahan, terlihat Taehyung sedang tertidur di sana dengan selimut yang sebagian menutupi tubuhnya.

Saat Eunha baru masuk, Taehyung terbangun dengan nafas yang memburu. Keringat membasahi seluruh tubuhnya dan wajahnya. Sesaat setelahnya dia meremas selimut seperti menahan sesuatu.

"Ada apa?" tanya Eunha segera menghampiri Taehyung yang semakin merunduk, menahan rasa sakit.

"Sayang, katakan kepadaku apa yang terasa sakit?" tanya Eunha khawatir.

"Akh," teriak Taehyung.

Eunha segera mencari obat milik Taehyung, dia mencari di laci bahkan seisi tempat di kamar Taehyung. Setelah mendapatkan obat yang dia cari, Eunha segera memberikan obat itu setelah membaca kandungan dalam obat itu apa.

"Tarik nafas perlahan, lalu hembusan." Eunha mencoba membuat Taehyung lebih tenang walau masih terasa sakit.

Hal ini terjadi setiap hari, tapi Taehyung bersikap kalau dirinya baik-baik saja. Bahkan obat-obatan rutin seperti tidak mempan melawan rasa sakit yang setiap hari dia rasakan. Setelah 15 menit, Taehyung mulai tenang. Dia terlihat tidak bertenaga, rasanya seperti rasa sakit itu menguras seluruh energinya. Sebenarnya, Eunha tidak setuju saat Taehyung mengambil keputusan seperti ini. Kalau Taehyung seorang diri, siapa yang akan membantunya saat rasa sakit itu datang seperti tadi yang dia rasakan. Tapi, Eunha tidak bisa memaksa Taehyung, dia tidak ingin Taehyung terus menuruti yang orang lain katakan kepadanya. Eunha ingin Taehyung menikmati hidupnya tapi hal ini salah saat kondisi Taehyung melemah.

"Diamlah disini bersamaku." Taehyung menggenggam tangan Eunha saat dipikir Taehyung sudah tertidur. Matanya masih terpejam, dia ingin Eunha tetap di dekatnya.

Eunha membaringkan tubuhnya di samping Taehyung, melingkarkan satu tangan ke tubuh Taehyung yang mendekat pada tubuh Eunha.

"Sekuat apa aku berusaha untuk kuat, rasa sakit ini selalu membuatku lemah," ucap Taehyung lirih, tapi masih terdengar.

"Aku selalu ada bersamamu, kita lalui ini bersama. Jangan pernah menyembunyikan rasa sakit Oppa," ujar Eunha.

"Aku hanya berharap rasa sakit ini segera pergi." Bagaimana bisa pergi jika Taehyung melewatkan pengobatannya.

"Harusnya Oppa melakukan pengobatan Oppa dengan benar," tutur Eunha.

"Tidak ada bedanya, pengobatan itu hanya semakin membuatku lemah, aku tidak ingin menyusahkan orang lain, aku tidak ingin orang lain melihatku, pria penyakitan yang menyedihkan. Aku-" ucapan Taehyung terhenti, dia terisak dalam pelukan Eunha. Siapa yang bisa bertahan saat rasa sakit itu terus datang padanya setiap hari, bahkan setiap detiknya.

Lelah, menyerah, dan pesimis, kadang hal itu terlintas dalam benak Taehyung, kenapa Tuhan tidak mengambilnya sekarang, kenapa Tuhan membiarkan Taehyung menikmati setiap rasa sakit yang selalu datang tanpa tahu apa yang Taehyung lakukan. Semakin berat saat Taehyung merasakan setiap rasa sakitnya seorang diri.

Eunha tidak bisa menyalahkan Taehyung, dia juga berhak merasa lelah. Memiliki penyakit komplikasi membuat Taehyung harus merasakan setiap rasa sakit yang datang bersamaan. Prosedur cuci darah, tidak menjamin dia kembali sehat, kerusakan limpah bahkan masalah pencernaan yang dialami membuatnya semakin lemah, apalagi saat rasa sakit itu datang secara bersamaan. Organ tubuhnya sudah rusak karena efek racun yang pernah Dong Min berikan kepadanya. Sebuah keajaiban saat Taehyung bertahan sampai sekarang, walau dengan rasa sakit yang begitu menusuk.

Eunha menatap Taehyung yang sudah terlelap, Taehyung masih memegang tangan Eunha, sesekali terlihat kerutan di kening Taehyung seperti menahan sesuatu dalam tubuhnya yang menyakitkan. Tidak terasa air mata Eunha jatuh membasahi bantalnya. Mengingat bagaimana Taehyung menahan rasa sakit itu seorang diri dan memilih untuk menjauh dari orang terdekatnya dan merasakan setiap rasa sakit seorang diri membuatnya gagal sebagai kekasih, dia tidak bisa menjaga Taehyung dengan benar seperti yang Eunha katakan kepada Taehyung, kalau dirinya akan melalui semua yang akan Taehyung rasakan bahkan jalani berdua. Itu tidak Eunha lakukan, dia benar-benar merasa gagal.

***

Keesokan paginya, saat Taehyung membuka mata, dia tidak melihat Eunha yang semalam ada di sampingnya. Segera Taehyung beranjak dan mencari Eunha. Tidak ada siapapun di dalam resort, Taehyung kemudian berjalan keluar melalui balkon belakang resort dan menemukan Eunha yang sedang berada di taman bunga yang beberapa hari ini Taehyung rawat. Taehyung tersenyum melihat Eunha yang terlihat ketakutan saat ada kupu-kupu terbang di dekatnya.

"Hanya seekor kupu-kupu saja, kamu takut." Taehyung menghampiri Eunha yang sedang mengusir kupu-kupu yang ada di sekitarnya.

"Bukankah mereka itu sangat cantik," imbuh Taehyung.

"Ya, cantik menurut Oppa, tidak menurut ku," ucap Eunha sambil merasa geli melihat kupu-kupu, padahal mereka lambang kecantikan tapi untuk Eunha tidak. Dia tidak suka, karena saat kupu-kupu dipegang pasti mereka meninggalkan seperti serbu yang akan membuat Eunha alergi karena itu. Aneh memang, tapi itu adanya.

"Apa merasa lebih baik?" tanya Eunha.

"Iya, maafkan aku tentang semalam." Taehyung merasakan sangat sakit, dan dia menangis di hadapan Eunha.

"Tidak masalah, bisakah Oppa mengusir mereka. Kenapa mereka seperti ingin mengejar ku," ucap Eunha kesal saat dia merasa kupu-kupu itu terus saja terbang di sekitar Eunha, membuatnya bersin-bersin.

Taehyung tersenyum melihat tingkah Eunha, dia sangat menggemaskan memang. Dia bahkan bersembunyi di balik tubuh Taehyung untuk menghindari kupu-kupu itu. Hal seperti ini sudah memuat Taehyung bahagia, semoga dia bisa menikmati waktunya dengan sangat baik dengan Eunha, orang yang dicintainya.

Touch of Heaven (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang