57

10 2 0
                                    

Sebelum pulang, Taehyung menunjukan sesuatu pada Eunha. Bunga yang dia tanam beberapa waktu lalu tumbuh begitu cantik. Taehyung pikir bunga itu akan mati, tapi bunga itu tumbuh dengan indah. Kesukaannya dengan bunga, selalu mengingatkan Taehyung pada ibunya membuat dia menanam bunga di taman resort and hotel KTH.

Ada beberapa bunga baru yang Taehyung tanam sebelumnya, tapi hanya bunga Yarrow yang dia tunggu mekarnya. Bunga yang memiliki mahkota berwarna putih, bunga Yarrow, tergolong bunga liar, simbol kehidupan serta kebahagiaan untuk orang yang sakit.

"Cantik bukan?" Taehyung terlihat bahagia melihat bunganya mekar.

"Oppa yang menanamnya sendiri?" tanya Eunha.

"Iya, aku pikir dia akan mati. Ternyata tidak, ini jenis bunga liar tapi sangat cantik. Semoga bunga ini melambangkan akan diriku yang semakin bersemangat untuk sehat," jelas Taehyung.

"Apa itu arti dari bunga ini?" tanya Eunha.

"Iya, itu yang menjadi harapan ku saat aku menanamnya."

Dan semoga harapan Taehyung akan sejalan dengan apa yang dia rasakan. Saat dia sendiri saja susah untuk terbuka tentang rasa sakitnya, bagaimana harapan itu akan datang padanya.

***

Mereka menghabiskan waktu di Jeju dengan sangat baik, Taehyung tahu kalau Eunha akan susah untuk libur karena dia memiliki pasien yang membutuhkannya. Namun, di sela-sela kesibukannya, setidaknya Taehyung bisa mengajaknya berlibur walau hanya sebentar itu pun Taehyung juga sambil bekerja.

Setelah puas berlibur di Jeju, Taehyung dan Eunha sampai Seoul hari ini. Dan saat baru tiba di bandara, Ryu mengabarkan kalau Do Jun membuat isi rumah Eunha berantakan. Dia juga menghancurkan barang yang ada di rumah Eunha tanpa sisa. Padahal itu semua peninggalan orang tua Eunha.

Awalnya Taehyung tidak ingin Eunha tahu tentang itu, tapi Ryu mengatakannya saat Eunha berada di belakangnya.

"Ini milik, Ibu." Sambil memegang benda peninggalan Ibunya, Eunha menangis melihat kondisi rumah yang benar-benar berantakan karena ulah Do Jun. Dia seperti orang gila menghancurkan seisi rumah, alasannya hanya karena dia tidak mendapatkan apa yang menjadi keinginannya.

"Kita bersihkan berdua, jangan menangis," ucap Taehyung sambil menyeka air mata Eunha.

Kegilaan Do Jun membuat Eunha semakin terluka. Dia tanpa sungkan menghancurkan rumah Eunha saat pemiliknya sedang berlibur. Padahal, Do Jun keluarga yang Eunha miliki saat ini, namun bukan kasih sayang yang dia dapat tapi kesedihan.

"Apa pamanmu meminta uang lagi?" Pertanyaan Taehyung membuat Eunha menghentikan kegiatannya.

"Oppa tahu tentang itu?"

"Aku tahu, apalagi yang dilakukan padamu selain meminta uang," jelas Taehyung. Pikirnya memang itulah yang sangat Do Jun inginkan dari Eunha.

"Tidak ada," elak Eunha. Haruskah dia mengatakan kalau dia juga diancam oleh Do Jun.

"Sampai dia menyentuhmu, aku tidak akan tinggal diam," ucap Taehyung dengan penuh amarah, Do Jun itu orang yang licik, Taehyung tidak ingin Eunha terus menderita karena pamannya.

"Di mana kamu menyimpan surat rumah ini?" tanya Taehyung.

"Aku menyimpannya di loker rumah sakit, aku pikir Paman tidak akan tau kalau aku menyimpannya disana, Oppa mengembalikan surat kepemilikan klinik padaku saat paman mengincar itu."

"Kalau begitu biar aku yang menyimpannya, dan kalau dia menerormu lagi, bilang padanya untuk memintanya kepadaku langsung," jawab Taehyung.

Dan lagi Eunha merasa selalu menyusahkan Taehyung, dia tidak ingin masalah keluarganya terus membebani Taehyung. Namun, saat Eunha berencana untuk tidak mengatakannya, selalu saja Taehyung tahu masalah yang sedang Eunha alami.

Touch of Heaven (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang