Ryu menyuruh beberapa anak buahnya untuk menjaga Eunha saat malam hari, Taehyung yang memerintahkannya. Dia tidak ingin kalau tiba-tiba Do Jun kembali mengancam Eunha. Sepertinya Do Jun sedang membutuhkan uang lagi, tapi Eunha tidak mau memberikannya kali ini, dia tidak mau terpedaya lagi.
"Tolong kamu bawa ini untukku, aku rasa Paman ingin mengambil ini." Eunha menyerahkan surat kepemilikan klinik kepada Ryu agar dia memberikannya pada Taehyung. Dia malu saat terus saja merepotkan Taehyung.
"Nona bisa menyerahkannya langsung pada Tuan Muda nanti, beliau bilang akan ke klinik setelah pekerjaannya selesai," jawab Ryu.
"Tidak bisakah Anda saja yang memberikannya, tolonglah," ucap Eunha. Dia hanya malu jika memberikannya sendiri pada Taehyung.
"Dia juga berhak untuk ini, karena dia yang menebus surat ini dari penagih hutang. Tolong aku, untuk menyerahkan ini kepadanya." Eunha tetap ingin Ryu memberikan surat kepemilikan itu pada Taehyung.
"Baiklah Nona, saya akan membawanya." Mau tidak mau, Ryu menerima surat itu untuk diberikan pada Taehyung. Eunha hanya tidak ingin, Pamannya mengambil surat itu dan membuat hutang baru, padahal surat itu Taehyung yang menebusnya.
***
Taehyung datang ke klinik sore itu, dia membantu di klinik yang kebetulan Eunha sedang seorang diri mengurus beberapa pasien yang datang. Sampai pasien terakhir, Taehyung masih membantu Eunha. Setelah mengurus klinik, mereka berdua kemudian pergi untuk makan malam, itu juga paksaan dari Eunha. Mereka makan tak jauh dari klinik, dan segera memesan menu yang sepertinya sangat Eunha suka.
"Kenapa? Apa kau tidak suka makanan pedas?" tanya Eunha saat Taehyung hanya diam menatap makanan yang mereka pesan.
"Bisa aku memesan yang lain?" tanya Taehyung. Tidak mungkin dia memakannya, karena perutnya pasti akan berulah lagi.
"Coba sekali saja, kau pasti ketagihan," bujuk Eunha. Dia tidak tahu kalau Taehyung tidak di anjurkan makan pedas karena masalah pencernaannya terganggu, tapi Taehyung juga tidak bisa mengatakan kalau dia sedang sakit.
Tanpa pikir panjang, Taehyung melahap makanan yang Eunha suapkan ke arahnya. Dia tidak mau jika Eunga tau dirinya sedang sakit. Seharusnya Taehyung tidak memaksakan diri agar Eunha tidak tahu apa yang dia sembunyikan. Tidak hanya sekali, Eunha menyuapi Taehyung sampai 3x. Bukan tentang rasa pedasnya, tapi perutnya pasti bermasalah.
"Maafkan aku ... aku tidak bisa lagi," ucap Taehyung, dia coba menolak suapan dari Eunha.
"Kau bahkan berkeringat hanya makan 3 suap saja," sahut Eunha, dia menyeka keringat di wajah Taehyung, membuatnya terdiam dengan yang Eunha lakukan, dia menatap Eunha yang sedang menatapnya juga.
"Maafkan aku." Taehyung tidak mungkin mengatakan jika perutnya terasa sakit.
"Tidak apa-apa. Kau ingin aku memesankan apa?" tanya Eunha. Dia tidak bisa memaksa Taehyung lagi karena dia melihat pria tampan di hadapannya itu sudah tidak sanggup lagi.
"Sudah tidak, aku merasa kenyang. Kamu saja yang makan," ucap Taehyung sambil tersenyum tipis, dia hanya berharap jika perutnya tidak berulah.
"Tapi-"
"Apa kamu ingin aku menyuapimu." Belum menyelesaikan ucapannya Taehyung memotong ucapan Eunha.
"Tidak perlu," jawab Eunha malu-malu.
Setelah menyelesaikan makan, mereka kemudian berjalan ke area pertokoan yang tidak jauh dari tempat mereka makan. Mereka masuk ke sebuh toko pernak-pernik, dan melihat beberapa barang di sana.
"Apa ini terlihat bagus?" tanya Eunha sambil menunjukkan gelang handmade yang di coba kenakan.
"Bagus." Tidak banyak yang keluar dari mulut Taehyung, dia hanya menatap ke sekitar sambil melihat-lihat.
![](https://img.wattpad.com/cover/303278710-288-k748971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch of Heaven (KTH)
Fiksi Penggemardi harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading😊 By: nyemoetdz 01/03/2022