04

51 11 37
                                        

Semalaman Taehyung memuntahkan isi perutnya yang bahkan tidak ada isinya, semalam rasa sakit membuat Taehyung tidak berdaya, saat Jungkook ingin membawanya ke rumah sakit, dia memilih untuk tetep di rumah Bibi Song.

Jam menunjukkan pukul 6 pagi saat Taehyung menatap jam yang ada di dinding. Terlihat Jungkook sedang tertidur di bawah tempat tidur Taehyung. Saat baru bangun, dia mencoba menghubungi Kyu Min agar menyiapkan kemejanya untuk bekerja. Setelah mematikan sambungan telepon Kyu Min, Taehyung teringat kalau Eunha semalam menghubunginya saat Taehyung merasa kesakitan. Setelah mengirimkan pesan, Taehyung beranjak dari tempat tidurnya dan bersiap untuk bekerja. Hari ini rencananya, Taehyung juga akan menemui Bos besar penagih hutang waktu itu, untuk mengambil hak Eunha.

"Kamu mau kemana, Nak? Bukankah kamu juga baru tidur. Istirahatlah, jangan memaksa tubuhmu untuk bekerja." ucap Bibi Song.

"Aku akan baik-baik saja. Hari ini aku ada rapat," jawab Taehyung. Meskipun masih terasa lemah, tapi Taehyung tetap ingin pergi. Tanggung jawab yang membuat Taehyung seperti sekarang.

"Kamu yakin?" Bibi Song sudah menangis menatap Taehyung, dia selalu keras kepala untuk kesehatannya sendiri. Padahal Taehyung hanya ingin menikmati waktunya sebelum ajalnya datang.

Tidak menunggu Jungkook, Taehyung kemudian berangkat setelah memakan sarapan yang Bibi Song siapkan. Tadi Taehyung mengirimkan pesan kepada Eunha untuk bertemu di klinik. Dia merasa bersalah karena semalam Eunha menghubunginya, tapi Taehyung tidak begitu memperdulikannya.

***

Eunha baru membuka mata saat alarm di ponselnya berdering, sudah pukul 7 dan dia harus segera bersiap. Saat mematikan alarm terlihat ada pesan masuk, segera Eunha membukanya.

[Aku akan ke klinik nanti sepulang kerja, bisakah kita bertemu?] isi pesan Taehyung.

Segera Eunha menghubungi Taehyung, karena jadwal hari ini Eunha akan ada operasi di sore hari, dia tidak akan bisa menemui Taehyung.

"Iya," jawab Taehyung dari sambungan telepon.

"Maaf aku baru menjawabnya, aku nanti tidak bisa, jam makan siang aku ada waktu, jika nanti aku akan ada jadwal operasi, jadi aku tidak bisa menemuimu," jelas Eunha.

"Operasi?" tanya Taehyung bingung.

"Oh ya aku lupa, aku diterima, di rumah sakit Seoul menjadi salah satu dokter bedah di sana." Eunha memang belum mengatakannya pada Taehyung, kemarin saja Taehyung mematikan sambungan teleponnya begitu saja.

"Oh, selamat ya." Taehyung ikut senang dengan berita yang Eunha katakan.

"Ya, aku harus melakukan ini untuk menutup hutang Pamanku, jadi ini yang aku pilih sekarang," jelas Eunha.

"Semua pasti segera berlalu nanti, sudah jangan menangis, ini masih terlalu pagi untuk mendengarkan tangisanmu," ucap Taehyung.

"Siapa juga yang menangis, aku tidak menangis." Eunha mengelak dengan apa yang Taehyung katakan.

"Baguslah, jangan jadi cenggeng, kamu itu wanita kuat, jadi tidak perlu menangis saat kamu masih bisa berusaha." Sosok itu yang Taehyung lihat dari Eunha.

"Aku pikir, akhir-akhir ini kau sering membuat kata-kata indah. Tidak biasanya." ejek Eunha.

"Selagi nyawaku masih dalam ragaku, aku ingin menyemangati orang yang dekat denganku." Sebuah isyarat sebenarnya, tapi Eunha tidak paham dengan apa yang Taehyung katakan.

Touch of Heaven (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang