Taehyung memutuskan, ingin melakukan apa yang ingin dia lakukan, tanpa peduli dengan larangan dari orang terdekatnya. Dia ingin menikmati hidupnya seperti yang dia mau, walau dia sangat memaksakan dirinya untuk itu. Dengan kondisi tubuhnya yang tidak baik-baik saja, itu akan membahayakan dirinya.
Hari ini, dia mewarnai rambutnya dengan warna mint, tetap terlihat tampan tapi Seokjin, Hyun Ae bahkan Hoseok dibuat terkejut dengan yang Taehyung lakukan. Dia merubah penampilannya.
"Kenapa? Apa ada yang salah denganku. Kenapa kalian menatapku begitu?" tanya Taehyung. Dia bahkan tidak merasa bersalah dengan yang dilakukan. Ya walau saja itu juga bukan hal yang merugikan tetapi penampilan Taehyung membuat mereka terkejut.
"Warna rambut yang bagus," ucap Hoseok sambil menggeleng kepala karena heran dengan sikap adiknya itu.
"Ayah, karena Hyung yang akan melanjutkan pekerjaan di kantor, Tae ingin berlibur," ujar Taehyung pada Seokjin.
"Tiba-tiba sekali, ada apa?" Seokjin merasa Taehyung berbeda.
"Tidak ada, aku hanya ingin menikmati hidup dengan cara berbeda. Aku tidak ingin terlihat sebagai pria penyakitan yang menyedihkan. Aku sehat, dan aku ingin melakukan apa yang harus aku lakukan," jelas Taehyung.
"Tapi, Nak. Bukankah doktor Lee sudah menjelaskan kalau kamu-"
"Hidup matiku tidak ditangan doktor Lee, siapa yang tahu ajal seseorang, aku juga tidak tahu akan mati nanti, besok, ataupun lusa, aku hanya ingin menikmati hidupku." Taehyung memotong ucapan Seokjin yang ingin mengingatkan tentang ucapan Dokter Lee.
Taehyung memang berbeda, dari caranya bicara juga tidak seperti Taehyung biasanya. Dia terlihat seseorang yang berbeda, dan semoga apa yang akan Taehyung lakukan tidak membuatnya semakin terpuruk.
"Kamu yakin tidak apa-apa, Nak?" tanya Hyun Ae. Perasaan seorang Ibu pasti peka, apalagi saat putranya sedang berpura-pura menjadi orang yang baik-baik saja.
"Tidak, Eomma."
Setelah membuat seisi rumah terkejut, Taehyung pergi untuk mengantarkan Eunha berangkat ke rumah sakit. Eunha juga dibuat terpesona dengan penampilan baru Taehyung yang sangat berbeda, ya meskipun ini bukan hal pertama yang Eunha lihat, tetapi sejak bersama Seokjin, yang Eunha tahu, Taehyung tidak pernah bertingkah aneh seperti sekarang.
"Ada apa dengan kalian hari ini, kalian terus saja menatapku. Apa aku terlihat aneh?" tanya Taehyung dengan percaya diri. Dia tidak sadar jika perubahannya yang membuat mereka heran.
Eunha tersenyum. "Bukan tentang rambut, Oppa. Hanya saja aku terpesona dengan penampilan baru, Oppa," jelas Eunha.
"Benarkah? Apa aku cocok dengan warna rambut ini?" tanya Taehyung. Eunha menganggukkan kepala sambil tersenyum.
Melihat senyum manis Eunha, Taehyung mendekatkan wajahnya tepat di dekat wajah Eunha, deru nafas mereka beradu, mata mereka saling menatap, Taehyung semakin mendekat dan mencium singkat bibir Eunha.
"Kamu juga terlihat cantik, bisa kita berangkat sekarang?" tanya Taehyung.
Sikap hangat Taehyung, membuat Eunha lemah, dia tidak bisa jauh dari Taehyung apalagi dengan sikapnya sekarang. Eunha sangat bahagia bisa bersama Taehyung sekarang.
***
Sesampainya di rumah sakit, Taehyung membukakan pintu mobil untuk Eunha dan berjalan mengantarkan Eunha ke lobby.
"Jungkook ssi," panggil Eunha saat melihat Jungkook yang baru datang juga.
Tanpa menjawab, Jungkook menatap Taehyung. Dia fokus dengan rambut kakaknya yang diwarnai. "Sudah, aku pulang dulu. Hubungi aku kalau kamu sudah selesai jam praktekmu," ucap Taehyung. Dia mencium pipi Eunha di depan Jungkook yang masih menatap Taehyung.
"Aku pulang." Taehyung mengacak rambut depan Jungkook yang sejak tadi fokus dengan Hyungnya. Dia bertingkah berbeda, ini bukan dirinya. Namun, Taehyung bersikap berbeda.
Saat perjalanan pulang, Taehyung menepikan mobilnya. Dia bersandar dan memejamkan mata. Dia merasa berbeda sekarang. Dia hanya ingin, seseorang tidak memandangnya menyedihkan. Ini baru awal untuk Taehyung, entah bisakah dia melakukan ini semua.
Ponselnya berdering, Taehyung melihat itu dari Kyu Min. Dia diminta Taehyung untuk menyiapkan tiket untuknya pergi ke Jeju. Dia akan pergi ke resort milik keluarganya dan tinggal disana beberapa waktu. Tanpa pamit kepada semua orang, Taehyung pergi ke Jeju, ke tempat kesukaan Ibunya. Dia hanya ingin berlibur. Saat perjalanan ke bandara, Taehyung menghubungi Seokjin kalau dirinya ke tempat kesukaan Ibunya. Taehyung memang bersikap aneh.
***
Eunha menatap layar ponselnya, membaca pesan yang Taehyung kirim kan kepadanya.
[Aku di Jeju sekarang, maafkan aku tidak bicara kepadamu lebih dulu. Aku hanya ingin menenangkan diriku di sini sebentar saja. Kamu bisa menemui ku kesini kalau kamu ada waktu, aku bukan lari, aku hanya ingin di sini sebentar saja. Maafkan, aku.] isi pesan Taehyung.
Tidak ada salahnya memang menenangkan diri seperti yang Taehyung lakukan, tapi sangat salah saat dia membiarkan kondisi tubuhnya yang tidak baik-baik saja tanpa obat rutinnya. Eunha hanya menghela nafas membaca pesan dari Taehyung, dia tidak bisa melarang Taehyung melakukan apa yang menjadi keinginannya, Eunha hanya harus menjaganya, terus mengingatkan Taehyung, agar dia baik-baik saja.
Eunha tidak tahu apa yang sedang Taehyung rasakan atau pun pikirkan, yang Eunha tahu, dia harus mengerti apa yang Taehyung mau, dia bersikap berbeda saat ini dan itu membuat Eunha merasa aneh. Setelah pulang dari kliniknya saat dia pingsan, sikap Taehyung berubah.
"Jungkook ssi, apa kau tahu, kenapa Hyungmu bisa berubah sikapnya beberapa hari ini. Kondisinya baik-baik saja kan?" tanya Eunha.
"Entahlah," jawab Jungkook, padahal Jungkook sangat tahu kenapa Taehyung berubah seperti sekarang itu karena dirinya.
Hati kecil Jungkook mengatakan apa yang menjadi keluhannya, dia memang merasa di sisi kan saat hanya Taehyung yang mendapatkan perhatian, apalagi tentang Eunha, Taehyung juga yang mendapatkan cintanya. Padahal kalau Jungkook tahu, sebelumnya Taehyung sudah mencoba untuk menjauhi Eunha tapi dia kembali lagi kepada Eunha dan memilih egois dengan dirinya, membuat Taehyung mengutarakan perasaannya.
"Jungkook ssi, kenapa kau jadi melamun. Aku bicara denganmu." Eunha menepuk bahu Jungkook yang hanya diam.
"Iya, Sunbae. Aku mengerti."
"Apa yang kau mengerti? Kau benar-benar tidak mendengarkan aku bicara."
"Ada pasien gawat darurat dan kau diminta untuk datang ke UGD," jelas Eunha.
Karena Jungkook kurang fokus, Eunha memilih pergi ke UGD untuk mengecek kondisi pasien gawat darurat yang butuh penanganan. Ucapan Taehyung terus saja menghantui pikiran Jungkook, membuatnya merasa bersalah sudah bicara yang tidak-tidak kepada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch of Heaven (KTH)
أدب الهواةdi harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading😊 By: nyemoetdz 01/03/2022