43

11 1 0
                                    

"Will you marry me?" Taehyung dengan berani mengatakan isi hatinya di depan Jimin dan teman-temannya. Hal yang mengejutkan memang, karena sosok seperti Taehyung bisa tiba-tiba mengungkapkan perasaannya seperti sekarang dengan suara yang cukup keras

Eunha yang mendengarkan hal itu membuat matanya berbinar, dan juga berkaca-kaca, dia terkejut dengan yang Taehyung lakukan.  Selain terkejut, Eunha juga terharu dengan sikap Taehyung.

Jimin membawakan bunga yang Taehyung berikan kepada Eunha. Taehyung tersenyum memandang Eunha yang masih diam membeku dengan pernyataan Taehyung secara tiba-tiba.

"Oppa, sengaja menyiapkan ini semua?" tanya Eunha yang sudah ingin menangis mendapatkan kejutan dari Taehyung yang begitu tiba-tiba.

"Tidak. Jimin yang melakukannya, aku tidak pandai melakukan hal ini. Namun, bunga ini aku yang memilihnya." Walau begitu tetap saja Eunha merasa sangat senang dan terkejut.

"Maukah kau menikah denganku?" tanya Taehyung lagi ketika Eunha belum menjawab apa yang dia tanyakan karena masih terkejut.

Beberapa orang yang sedang di tempat Jimin, bersorak agar Eunha menerimanya. Lucu memang, tapi ini rencana Taehyung. Bukannya tempat yang indah, yang dia pilih. Dia malah mengutarakan perasaannya seperti sebelumnya mereka berdua rencanakan. Tantangan untuk Taehyung sebenarnya, mengutarakan cinta kepada Eunha di depan umum, meskipun hanya lingkup teman Jimin yang sebagian juga teman Taehyung, tapi menurut Taehyung itu sudah di depan umum.

"Bagaimana?" tanya Taehyung.

"Yes, i do," jawab Eunha sambil tersenyum bahagia. Dia tersipu malu menjawabnya.

Taehyung langsung memasangkan kalung kepada Eunha, setelahnya Taehyung memeluk Eunha. Mereka yang di sana, ikut senang dengan yang Taehyung lakukan kepada Eunha. Dari sifat Taehyung, dia terkenal dengan sifat dingin dan tegasnya, tentang cinta, Taehyung memang tidak begitu mengerti seperti Jimin yang terkenal romantisnya. Namun, sikap dingin Taehyung perlahan meleleh setelah dia semakin dekat dengan Eunha, gadis yang merubah Taehyung menjadi seperti sekarang.

Terlihat senyum bahagia dari bibir Eunha, dia begitu cantik saat senyuman itu merekah di bibir manisnya. Satu hal yang Taehyung inginkan sudah dilakukan. Menikahi pujaan hatinya salah satu hal yang ingin Taehyung lakukan sebelum ajalnya menjemput.

"Maafkan aku mengacaukan acaramu," ucap Taehyung pada Jimin.

"Tidak apa-apa. Tantangan itu benar-benar kau lakukan. Jangan suka memendam perasaan sendiri. Utarakan sebelum yang lain merebut cintamu, jangan hanya diam," ujar Jimin.

"Aku memang akan melakukan ini semua, hanya saja aku bingung harus memulai dari mana. Kau tahu bagaimana masalahku dengan Jungkook, aku tidak ingin dia terluka tapi aku juga tidak bisa menghindarinya," jawab Taehyung.

Apa yang Taehyung lakukan sekarang memang tidak Jungkook tahu, dia tidak bisa datang karena ada pekerjaan, awalnya rencananya saat Jungkook datang, Jimin harus melakukan permintaan Taehyung untuk menjelaskan kepada Jungkook tapi kebetulan sekali dia tidak datang, itu membuat Jimin bernafas lega. Dia hanya takut, saat melihat Taehyung melamar Eunha membuay Jungkook kembali terluka.
Namun, Taehyung tetap akan memberi tahu Jungkook dan keluarganya tentang ini.

"Beri aku waktu untuk menjelaskan hal ini kepada Jungkook, aku hanya tidak ingin dia terluka karena keputusanku." Taehyung tidak mau adiknya itu kembali memusuhinya.

"Iya, Oppa. Aku mengerti. Haruskah aku yang mengatakan kepadanya?" tanya Eunha. Ini juga ada sangkut pautnya dengan dirinya.

"Tidak perlu, aku yang akan bicara dengannya." Taehyung memeluk dan mencium kening Eunha.

Eunha memang tidak salah memilih Taehyung, dengan sikapnya dia bisa membuat Eunha nyaman berada di dekatnya. Dia menjadi pelindung untuk Eunha, dia juga sosok yang perhatian dan itu yang Eunha inginkan. Hidupnya susah sejak kedua orang tuanya meninggal, dia harus bekerja keras untuk kuliah kedokteran yang tidak murah, walaupun Eunha mendapatkan beasiswa untuk kuliahnya tapi dia juga harus membeli keperluannya sendiri tanpa meminta Paman yang tidak bertanggung jawab itu.

Itu yang Taehyung lihat dari Eunha, sosok wanita yang kuat, dia berjuang untuk hidupnya, hal yang Taehyung juga lakukan dulu sebelum menjadi seorang tuan muda. Dia rela melakukan apapun agar Jungkook bisa meraih cita-citanya dan merelakan keinginannya sendiri. Sama-sama menjalani hidup yang bisa dikatakan susah membuat Taehyung ingin membahagiakan Eunha. Mengorbankan perasaan Jungkook yang juga mencintai wanita yang sama, setiap kali dia mengingat hal itu.

"Terima kasih, Oppa." Eunha berdiri di depan Taehyung yang mengantarkan Eunha tepat di depan rumahnya.

"Sama-sama. Harus kamu ingat, kenangan indah seperti ini kelak saat aku-"

Eunha menutup bibir Taehyung, isyarat agar dia tidak melanjutkan apa yang akan Taehyung katakan, Eunha tahu apa yang akan Taehyung katakan.

"Hari ini aku pikir hariku akan menyedihkan saat Paman Do Jun datang untuk mengancamku, tapi semua tidak ada artinya saat Oppa datang. Terima kasih, atas semua yang Oppa berikan kepadaku, perhatian Oppa, kasih sayang Oppa, dan tentunya tentang uang yang Paman minta kepada Oppa, aku berhutang banyak kepada Oppa. Maaf, aku hanya memberimu masalah." Semua Eunha dapat dari Taehyung. Dia banyak merepotkan pria yang dicintainya itu.

"Aku tidak pernah merasa kamu memberiku masalah, aku melakukan semua itu karena aku mencintaimu," tutur Taehyung.

Eunha tersenyum. "Dulu, Oppa susah sekali untuk mengatakan kalau Oppa juga mencintai ku, tapi sekarang Oppa terus mengatakannya. Terima kasih." Eunha tersenyum mengingat hal itu.

"Tell me you love me!" pinta Eunha. Rasanya senang mendengar kata cinta dari Taehyung yang dulu sempat sulit mengatakan kalau dirinya mencintai Eunha.

"I love you so much," ucap Taehyung.

Eunha melingkarkan tangan ke tengkuk leher Taehyung, dia mencium bibir Taehyung, dan langsung di balas oleh Taehyung yang mulai membuat Eunha membuka bibinya, kemudian memainkan lidah Eunha. Mereka tidak peduli hujan turun membasahi tubuh mereka yang sedang bercumbu, tanpa peduli akan ada yang melihat mereka. Eunha menikmati setiap ciuman yang Taehyung lakukan kepadanya.

Harinya semakin berwarna sejak Eunha lebih dekat dengan Taehyung, awalnya Eunha merasa Taehyung memainkan hatinya yang jelas-jelas mencintainya tapi Taehyung malah menghindar karena dia ingin Jungkook yang bersama Eunha.
Namun, keyakinan Eunha untuk Taehyung menyatakan perasaannya terjadi, dan itu hal yang sangat membuat harinya selalu bahagia.

Mereka menatap satu sama lain, dan sama-sama tersenyum. Mereka tidak peduli pakaiannya basah kuyup karena hujan.

"Kalau Oppa sakit bagaimana?" tanya Eunha, mereka tidak berhenti saling menatap.

"Dengarkan aku. Aku harap kamu tidak mengingatku saat hujan turun, karena itu hanya akan mendatangkan kesedihan. Aku ingin kamu mengingat ku seperti mentari yang setiap hari akan datang tanpa peduli musim berganti," jelas Taehyung yang masih menatap Eunha.

"Kenangan indah coba aku buat bersamamu, seperti permintaanmu, buat itu juga untukku." Taehyung juga ingin bahagia di sisa hidupnya, bersama orang yang di cintainya.

"Oppa ...,"

"Sebaiknya kamu masuk. Hujan sudah hampir membuat kita basah sepenuhnya." Taehyung tidak membiarkan Eunha melanjutkan ucapannya.

"Oppa masuklah, keringkan baju Oppa yang basah," jelas Eunha.

"Tidak, aku harus pulang."

"Tapi-"

"Aku akan meminta pertanggungjawaban darimu, jika aku sakit nanti. Kamu yang membuatku seperti sekarang." Tanpa mendengarkan apa yang Eunha katakan, Taehyung memotong ucapan wanita yang dicintainya itu.

Eunha tersenyum, mereka melepaskan pelukan mereka dan Taehyung berlari ke dalam mobilnya, padahal bajunya juga sudah basah kuyup tapi dia tetap tidak mau masuk dan mengeringkan bajunya sebelum pulang. Semoga harapan Taehyung terkabulkan seperti apa yang dia inginkan.

Touch of Heaven (KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang