Eunha terbangun saat merasa Taehyung tidak ada di sampingnya. Dengan tubuh yang hanya terbalut selimut, dia mencari Taehyung di sekitar kamar hotel yang mereka tempati. Sampai dia melihat Taehyung sedang duduk di balkon hotel sambil menatap deru ombak yang menggulung bibir pantai, tampak begitu indah dan sejuk suasana di pagi ini.
Melihat kekasihnya itu, Eunha berjalan menghampiri dan memeluk Taehyung dari belakang. "Disini dingin," ucap Eunha kepada Taehyung yang terkejut dengan Eunha yang ada di belakangnya langsung memeluk dan mencium pipi Taehyung.
Dia membalas ciuman Eunha, membawa Eunha dalam pangkuannya. Saling berhadapan dengan tanga Eunha yang dia kalungkan pada leher Taehyung. Saling menatap satu sama lain.
"Ada apa?" tanya Taehyung.
"Tidak. Aku hanya merindukanmu," celetuk Eunha. Padahal semalam menjadi malam yang panjang untuk mereka berdua.
"Benarkah? Apa kamu menginingkan lagi seperti semalam?" goda Taehyung.
Eunha tersipu malu dengan ucapan Taehyung. "Terima kasih, Oppa. Aku berharap ini bukan mimpi. Kalau pun ini mimpi, aku tidak ingin bangun dari tidurku, aku tidak ingin Oppa pergi dariku. Tidak akan!" tegas Eunha.
Eunha semakin dekat dengan wajah Taehyung, ujung hidung mereka bersentuhan, deru nafas mereka terasa satu sama lain. Eunha mencium singkat bibir Taehyung dan kembali menatapnya.
"Mau lagi?" goda Taehyung lagi.
"Sebaiknya aku bersiap, aku ada jadwal pagi ini. Dan ya Oppa, bagaimana tentang makan malamnya? Aku membatalkannya, maafkan aku." Meski begitu ada rasa bersalah saat Eunha tidak datang ke acara makan malam keluarga Taehyung.
"Sudah tidak perlu dipikiran. Nanti kita bisa bicara hal itu langsung kepada Ayah tanpa makan malam," jelas Taehyung.
"Baiklah. Kalau begitu awas aku mau mandi. Awas." Eunha ingin Taehyung melepaskan pelukannya dan pergi ke kamar mandi.
"Tidak bisakah kita mandiberdua?" tanya Taehyung.
Eunha menatap bingung. Berdua? Apa mungkin Taehyung mau melakukan itu lagi? Nyatanya, mereka benar-benar ke kamar mandi berdua. Mereka hanyut dalam hasrat yang begitu dalam karena cinta mereka berdua.
***
"Maafkan aku, Ayah. Aku sudah menikahinya tanpa mengatakan dulu kepada Ayah ataupun yang lain." Taehyung mencoba bicara kepada Seokjin, dia tidak ingin hal seperti ini di rahasiakan dari mereka. Dan Taehyung yakin, Ayahnya akan menyetujui keputusannya.
"Ada apa begitu terburu, Nak?" tanya Seokjin.
"Tidak, ada apa-apa. Di waktu dekat aku ingin mengucapkan janji suciku di depan kalian. Aku mohon maafkan aku, Ayah." Taehyung memohon kepada Seokjin, dia merasa bersalah karena mengambil keputusan besar dalam hidupnya sendiri.
"Tidak apa-apa, Nak. Itu hakmu. Ayah hanya berharap kamu selalu bahagia." Seokjin memeluk Taehyung, dia memang sudah mengenal Eunha, tidak ada keluhan untuk Eunha dari Seokjin, karena Taehyung juga mencintainya. Harapan Seokjin, kalau Eunha bisa membuat Taehyung lebih fokus dengan kesehatannya.
Tidak hanya Seokjin, Namjoon, bahkan Hyun Ae. Taehyung memberitahu semua keluarga besarnya kabar bahagia itu, kecuali pada Jungkook, entah bagaimana Taehyung bicara hal ini kepada Jungkook. Dia tidak ingin melihat ekspresi kecewa Jungkook. Dia memutuskan agar Hyun Ae yang mengatakan hal itu, karena di juga ingin menjenguk Jungkook yang sakit di rumah Bibi Song.
"Eomma, maafkan aku. Bukan aku tidak menghargai Eomma, hanya saja-"
"Eomma mengerti, Nak. Itu pilihan yang sangat sulitkan. Tapi, Eomma yakin Jungkook akan baik-baik saja nanti," tutur Bibi Song.
"Maksud Eomma?" Taehyung menatap bingung dengan ucapan Bibi Song.
"Eomma tahu apa yang terjadi kemarin saat Dokter Jung kesini, namun apa yang kamu lakukan ini tidak salah, Nak. Dokter Jung sangat mencintaimu. Meskipun kamu melukai Jungkook, tapi itu sudah pilihannya. Bukan berarti saat Dokter Jung bersama Jungkook, dia bisa bahagia. Jadi, jangan merasa bersalah. Hmm?" Bibi Song tahu, apabila Taehyung melakukan ini karena tidak ingin Jungkook terluka, tapi Bibi Song ingin Taehyung tidak selalu menyiksa dirinya, dia juga berhak bahagia. Bukan hanya membahagiakan orang lain.
"Eomma sayang kepadamu." Bibi Song memeluk Taehyung, meskipun tidak ada hubungan darah di antara mereka, tapi ikatan mereka kuat. Taehyung dan Jungkook, putra untuknya sejak dia bertemu.
"Segera buatkan Eomma, cucu. Hmm?" Taehyung tersenyum mendengar itu, Bibi Song tahu bagaimana Taehyung berjuang untuk Jungkook. Ini saatnya Taehyung mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain. Dia tidak harus terus berkorban untuk orang lain, dia juga harus egois untuk kebahagiaannya.
Ada kelegaan saat keluarganya tidak menyalahkan Taehyung saat mengatakan, apabila dirinya menikahi Eunha tanpa ada yang tahu. Namun, dia juga merasa bersalah dengan Jungkook. Ingin dia mengatakan sendiri apa yang dia lakukan tapi itu hanya akan melukai hatinya.
***
"Jungkook aa, Hyungmu akan menikah lusa." Hyun Ae berusaha untuk memberitau Jungkook tentang kabar bahagia itu.
Jungkook menghentikan kegiatannya saat mendengar kabar Taehyung akan menikahi Eunha. Haruskah dia bahagia saat hatinya terluka. Sekuat apa dia berusaha untuk melepaskan Eunha, tapi hatinya semakin terasa sakit.
"Sayang," panggil Hyun Ae saat Jungkook tidak membalas ucapannya.
"Kenapa tiba-tiba sekali, dan kenapa Hyung tidak bilang kepadaku langsung?" tanya Jungkook mengalihkan rasa terkejutnya.
"Dengarkan Eomma, mungkin ini berat untukmu, tapi berkorbanlah untuk Hyungmu. Seseorang yang selalu berjuang untukmu. Biarkan dia bahagia dengan wanita yang dicintai, Eomma tahu dia wanita yang kamu cintai juga. Tapi, ingatlah, Nak, jika Hyungmu itu memberikan banyak untukmu," tutur Hyun Ae pada Jungkook yang masih terkejut dengan berita yang dia dengarkan.
"Ucapan Eomma seperti melarangku untuk merusak kebahagiaan, Hyung. Aku tahu itu, selalu saja dia yang menjadi prioritas Eomma, bukan aku," tegas Jungkook. Hyun Ae langsung menatap Jungkook saat putranya itu merasa di sisikan.
"Bagaimana kamu bisa bicara seperti ini, Nak. Tidak pernah Eomma membandingkan kalian. Kalian sama." Padahal tidak seperti itu, Hyun Ae menganggap mereka putranya. Tidak ada perbedaan. Mungkin karena hidup Hyun Ae berada bersama Taehyung membuay Jungkook berpikiran seperti itu.
"Aku ingin sendiri." Jungkook beranjak dan masuk ke kamarnya, mengunci pintu dari dalam, berharap tidak ada yang akan mengganggunya.
Entah reaksi apa yang akan Taehyung terima saat Jungkook seperti tidak suka saat mengetahui kabar itu. Kembali Jungkook merasa Hyun Ae selalu mementingkan Taehyung daripada dirinya. Meskipun apa yang dikatakan hanya rasa kecewa Jungkook saat mendengar kabar Taehyung akan menikahi Eunha.
***
Flashback
Plak!
Suara tamparan mengisi seluruh ruangan, membuat orang yang di tampar terdiam begitu saja. Eunha yang menampar Jungkook begitu keras dengan berlinang air mata karena terkejut, dia merasa Jungkook kelewat batas. Dia lancang sudah menciumnya tanpa seijin Eunha. Padahal Jungkook tahu kalau Taehyung melamar Eunha, tapi Jungkook seperti tidak peduli itu.
"Noona, aku tidak bisa menahan semua ini. Aku mencintaimu." Jungkook mengatakan dengan terus terang apa yang sebenarnya dia rasakan. Walau mulutnya bilang tidak, namun hatinya terasa sangat sakit.
"Aku pikir sikapmu akan berubah setelah kejadian Hyungmu koma, tapi aku salah, kau tetap sama." Eunha menatap marah Jungkook yang ada di hadapannya. Kekecewaan yang Jungkook buat tidak bisa di maafkan.
"Ini tidak mudah Noona, semakin aku menghindarimu, semakin sakit yang kurasakan." Jungkook berusaha untuk membohongi dirinya, namun dia tidak mampu. Terasa sakit, apabila dia hanya diam saja melihat kedekatan Taehyung.
"Sadarlah Jungkook ssi, aku mencintai Hyungmu, aku tidak bisa membalas cintamu." Eunha berusaha untuk membuat Jungkook sadar, jika perasaannya itu salah.
Jungkook terdiam, dia terlalu memaksakan diri untuk mencintai orang yang tidak mencintainya. Namun, hatinya tidak bisa menghapuskan rasa cintanya kepada Eunha. Itu membuatnya semakin terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch of Heaven (KTH)
Fanficdi harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading😊 By: nyemoetdz 01/03/2022