Operasinya berjalan lancar, tetapi kondisi Taehyung sedang tidak baik. Dia belum juga sadar walau sudah lewat waktunya untuk sadar. Eunha semakin menyalahkan dirinya, dia merasa gagal saat Taehyung belum juga membuka mata.
Eunha sedang diam sambil menatap Taehyung yang masih memejamkan mata, di temani bunyi alat medis yang ada di sampingnya. Eunha berusaha kuat, saat melihat seseorang yang sangat dia cintai menejamkan mata, meskipun dia berusaha untuk kuat, tetap saja air mata terus menetes membasahi pipi.
'Kau bodoh sekali Eunha aa. Bodoh sekali,' batin Eunha. Dia mengutuk dirinya, untuk kegagalan yang dilakukan.
"Maaf dokter, dokter Lee ingin Anda menemuinya," ucap seorang perawat. Eunha yang sejak tadi sedang larut dalam pikirannya, menatap perawat itu.
Eunha kemudian pergi menemui dokter Lee. Dia menghapuskan air mata yang membasahi pipinya. Dia harus tetap yakin, kalau Taehyung akan segera kembali sadar. Bukan hanya Eunha yang sedang menunggu Taehyung membuka mata, tapi keluarga besarnya.
"Ini efek pemberian obat bius yang Taehyung dapatkan, semoga nanti malam dia akan segera sadar," ucap Dokter Lee. Kondisi Taehyung memang tidak bisa diprediksikan, karena kondisinya tidak begitu baik.
"Dokter, bisa kau jelaskan secara detail apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa dia mengalami komplikasi saat prosedur yang di jalankan sesuai seharusnya?" Eunha merasa tindakannya sudah tepat, namun hatinya berat untuk percaya jika Taehyung belum kunjung sadarkan diri.
"Sebenarnya ini efek dari racun yang pernah tertelan olehnya, efek dari racun itu memiliki efek jangka panjang." Dokter Lee coba menceritakan apa yang terjadi sebelumnya tentang penyakit Taehyung.
"Racun?" Eunha tidak tahu kalau penyakit Taehyung berawal dari racun. Dia hanya sesekali bertemu dengan Taehyung dulu, saat dia masih bersama Bos Eric.
"Ya, kalau tidak salah, Pamannya yang memberikan Taehyung racun itu, kau pasti tahu bagaimana racun polonium bekerja dalam tubuh," ujar Dokter Lee. Tidak perlu menjelaskan dengan detail, Eunha pasti tau efek yang akan terjadi.
"Apa sudah lama?" tanya Eunha. Dia begitu penasaran dengan apa yang terjadi sesungguhnya.
"Sudah cukup lama, aku rasa karena keajaiban, Taehyung bisa bertahan. Tidak semua orang bisa bertahan karena racun ini, namun Taehyung bertahan sampai detik ini. Walau dengan kondisi yang sangat memprihatinkan," jelas Dokter Lee. Dia paham kondisi Taehyung karena sejak dulu, keluarga Kim mempercayakan kondisi Taehyung pada Dokter Lee.
"Aku bahkan tidak pernah tahu kalau dia begitu kesakitan." Eunha teringat akan kesalahn yang diperbuat pada Taehyung dengan memaksanya makan pedas.
"Apa kau mengenal Taehyung?" tanya Dokter Lee.
"Iya, aku mengenalnya." Eunha bahkan mencintai pria malang itu.
Eunha baru tahu kalau Taehyung mengalami ini semua karena keluarganya, sejak dulu dia memang tertutup tentang masalah keluarga. Yang dia tahu, Taehyung memilik seorang adik dan dia ingin adiknya menjadi seorang dokter.
Tidak terpikirkan oleh Eunha kalau adiknya itu adalah Jungkook yang pernah mengutarakan perasaan kepadanya. Sungguh seperti cinta segitiga, Eunha mencintai Taehyung, Jungkook mencintai Eunha. Dua pria ini mencintai orang yang sama. Hal yang sempat membuat Taehyung bimbang dengan perasaannya sendiri karena rasa sakit yang dia derita akan membuat seseorang yang di cintainya bersedih karenanya. Dan itu terjadi pada Eunha, mungkin saja Taehyung sudah menyalahkan dirinya saat melihat Eunha menangis dan merasa dirinya gagal dengan operasi yang dijalankan.
Memang dokter hanya bisa memprediksi, kalau Taehyung akan membuka mata nanti segera, tapi Taehyung tetap menutup mata, dia masih di ruang ICU, pasca operasi yang dijalaninya. Tidak ada yang salah saat prosedur operasi di lakukan, operasinya berjalan lancar dan tidak terkendala apapun. Hanya Taehyung tetap setia menutup mata.
Saat mengingat bekas luka yang ada di tubuh Taehyung, Eunha merasa perih, bagaimana seseorang bisa sekuat ini dengan beberapa bekas luka yang dia dapatkan selama ini, kesakitan yang selama ini Taehyung rasakan sudah sangat banyak, haruskah dia merasakan kesakitan di sisa hidupnya.
Eunha, berjalan menghampiri ranjang Taehyung. Dia tetap tidak bisa tenang. Taehyung pasien pertama yang menurut Eunha gagal melakukan tindakan, dia gagal membuat Taehyung membuka mata.
Eunha memegang tangan Taehyung menciumnya dan mengusapnya pelan. "Bangunlah, kamu membuatku takut," tutur Eunha. Harapannya sekarang, hanya Taehyung pulih dari rasa sakitnya.
"Kamu bilang akan selalu ada untukku, aku membutuhkanmu sekarang, tolong bukalah matamu," lanjut Eunha. Terlihat sudut mata Taehyung meneteskan air mata, membuat Eunha menyeka air mata yang menetes saat Taehyung masih menutup mata.
"Aku tahu kau sangat ingin membuka mata tapi sesuatu yang ada dalam tubuhmu membuatmu tidak bisa melakukan itu, perlahan saja, aku akan menunggumu." Eunga mencoba menyemangati Taehyung. Eunha harus yakin, apa yang Taehyung lakukan sekarang akan membuatnya pulih.
"Kamu tahu, saat aku mendengar suaramu, aku merasa tidak sendiri. Kamu sudah lama mengenalku dan tahu bagaimana diriku, tapi aku merasa selalu nyaman bersamamu, suaramu membuatku tenang, sentuhanmu membuatku nyaman, perhatianmu membuatku yakin kalau aku tidak sendiri, kamu ada bersamaku. Mungkin benar kalau aku terlalu bergantung padamu, tapi memang aku tidak bisa jauh darimu. Rasanya sakit melihatmu seperti ini, kamu mengingatkanku saat Ibu dan Ayahku pergi, aku tidak ingin seseorang yang berharga dalam hidupku pergi, dan aku mau kamu bersamaku sekarang, aku membutuhkan mu," tutur Eunha.
Dia tidak bisa menahan tangisnya, dia menangis di samping Taehyung yang sedang terbaring, begitu dalam rasa cinta Eunha kepada Taehyung, memang sudah lama dia memendam perasaan itu kepada Taehyung sampai Eunha merasa Taehyung memberikan perhatian lebih pada dirinya. Tetapi saat Eunha berpikir bisa merasakan kebahagiaan saat bersama Taehyung, dia salah satu alasan yang membuat Taehyung terbaring tak berdaya seperti ini.
Setelah dari ruang ICU, Eunha masih mencoba tenang dengan apa yang sudah membuatnya menangis. Dia duduk di depan ruang ICU seorang diri sampai ada seseorang yang menghampirinya.
"Apa Dokter, kekasih, Putraku?" tanya Seokjin pada Eunha, dia langsung menyeka air matanya melihat Seokjin duduk di sampingnya.
"Maaf, Tuan. Saya-"Eunha yang terkejut menatap Seokjin yang ada di sampingnya.
"Mungkin dokter lebih tahu bagaimana kondisi Taehyung, karena dengan tangan dokter, Taehyung akan selamat." Seokjin yakin jika Eunha akan membuat putranya pulih kembali.
"Namun, dia tidak akan senang saat dokter menyalahkan diri dokter seperti ini, yakinlah kalau dia akan bangun nanti, aku percaya putraku akan membuka matanya, keyakinanku yang membuatku kuat, jujur sakit melihatnya terus kesakitan dengan rasa sakit yang dia derita. Dulu Ibunya sama seperti dia, Ibunya berjuang untuk sembuh walau pada akhirnya menyerah karena rasa sakitnya, tetapi Taehyung berbeda dengan Ibunya, dia anak yang kuat, dia bahkan selalu menepati janjinya, dia berjanji kepadaku untuk sembuh dan mengenalkan kekasihnya kepadaku nanti, dan aku yakin itu. Jadi, tidak perlu menyalahkan diri, karena Taehyung tidak akan senang saat kamu terus menyalahkan dirimu," tutur Seokjin yang ingin menenangkan Eunha yang pastinya merasa khawatir dengan kondisi Taehyung.
Seokjin tahu, Eunha merasa gagal, dia yang melakukan tindakan operasi, apalagi kondisi Taehyung sedang tidak baik sekarang, membuat Eunha menyalahkan dirinya. Seokjin juga yakin kalau Taehyung akan segera membuka mata, mungkin hanya keajaiban yang harusnya Taehyung dapatkan dengan rasa sakit yang dirasakan, dan semua berharap Taehyung kembali pulih.
Eunha menangis dalam diam, saat Seokjin di sampingnya, Seokjin melingkarkan lengannya ke bahu Eunha, membuat Eunha menangis dalam pelukannya. Taehyung memang belum mengenalkan Eunha kepadanya, tapi Seokjin yakin, jika putranya itu sangat mencintai wanita yang ada di sampingnya sekarang. Seokjin yakin dengan kekuatan cinta mereka, Taehyung akan segera membuka mata seperti yang dia Taehyung janjikan. Mungkin Eunha sedang diuji, bagaimana dia bisa kuat saat Taehyung terus menutup mata. Dan itu seperti setengah apa yang dimilikinya hilang saat orang yang dicintainya masih setia menutup mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch of Heaven (KTH)
Fanfictiondi harap membaca novel berjudul "PROMISE (KTH)" sebelum membaca cerita ini biar tahu bagaimana alur sebelumnya . Happy Reading😊 By: nyemoetdz 01/03/2022