Keesokan harinya
Fahri berangkat sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu, karena malas bertengkar dengan kakak dia, yang setiap bertemu pasti mencari kesalahan Fahri terus. Fahri bersenandung riang saat pergi, saat melewati seseorang yang dikenal dengan ramah Fahri menyapa dia.
"Assalamualaikum warahmatullahi, Mak Enem!" sapa Fahri ramah saat ada wanita paruh baya sekitar usia 50 tahun berjalan berpapasan dengannya. "Bade mangkat sakola, jang?" tanya Mak Enem. "Muhun mak, abdi bade indit sakola," jawab Fahri bahkan Fahri mencium tangan kanan Mak Enem membuat wanita tua itu tersenyum akan perbuatan Fahri. "Nya indit weh jang, bising kaberangan sakola na," ucap Mak Enem.
Note : bade mangkat sakolah artinya mau berangkat sekolah, nak.
muhun mak, abdi bade indit sakola artinya iya nek, aku mau berangkat sekolah.
nya indit weh jang, bising kaberangan sakola na artinya iya berangkat saja nak, takut kesiangan sekolahnyaFahri melambaikan tangan kearah Mak Enem, dan melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah dengan perasaan senang, Fahri menjemput satu-persatu sahabatnya, yang jarak rumah tidak terlalu jauh satu sama lain. Setelah semuanya sudah dijemput mereka semua berangkat bersama-sama dengan Santo yang bersiul kepada seorang wanita yang lewat.
"Tante ati! mau aku goyang tidak?" tanya Santo mengendipkan sebelah matanya.
"Mau dong, dek Santo," ucap Ati.
"Nanti saya goyang deh, asal ada bayarannya," ucap Santo menaikkan alisnya.
"Siap kalau itu, asal mantap aja goyangan kamu, dek Santo," ucap Ati.
"Sans! masih pagi!" protes Putra.
"Alah bilang aja lu, mau!" pekik Santo.
"Tante ati, kalau ditinggal sayang banget, padahal bamper depannya mantap," ucap Ridho.
"Empuk pastinya," ucap Wiwit.
"Lu gangbang aja, sekalian biar lemes tuh, tante Ati," ucap Fahri.
"Ide bagus tuh!" pekik Santo.
"Tidak jadi deh, kena hukuman bapak mampus aku," ucap Wiwit.
"Mak gua, bisa-bisa ngamuk," ucap Ridho.
"Ali jangan dengarkan mereka ya, mereka sesat semua," Nasihat Danel.
"Baiklah, Danel," ucap Ali.
"Ingat! prinsip kita kawan," ucap Fahri.
"Sebrengsek apapun kita, tidak boleh melawan kedua orangtua kita!" pekik semuanya.
"Baguslah kalian menurut larangan kedua orangtua masing-masing, gua jadi enak kalau begini," ucap Danel.
"Berangkat sekolah yuk! sudah mau terlambat nih," ucap Fahri.
"Dadah! tante Ati," ucap Santo.
"Dadah! dek Santo," ucap Ati.
Perjalanan menuju ke sekolah dilanjutkan, setelah beberapa menit akhirnya tiba, namun kok suasana jadi sangat ramai sekali ya membuat mereka semua heran saja.
"Ada apa nih, bestie?" tanya Fahri.
"Entahlah bestie, aku tidak tahu," ucap Wiwit.
"Kata pak Ridwan, kemarin sih ada siswi baru akan datang hari ini," ucap Danel.
"Cecan gas!" pekik Santo.
"Kebiasaan, kalau cecan langsung gas aja," ucap Ridho.
"Tapi kagak kelihatan tuh siswi," ucap Putra celingak-celinguk mencari keberadaan siswi baru.
"Pendek mungkin," ucap Fahri asal.
"Belagu bener lu," ucap Ridho.
"Lha gua cuma asal ngomong aja," ucap Fahri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fahri (END)
Teen FictionNot BL/Only Brothership. Ini hanya kisah keluarga saja tidak lebih. Mahendra Sabil Al Fahri cowok ceria yang menyimpan berbagai luka karena perlakuan tidak adil kedua orangtuanya. Fahri menggunakan topeng ceria di depan semua orang untuk menutup luk...