37

519 44 22
                                    

Semuanya sedang berdiskusi soal gerakan dance yang akan dilakukan tanpa kehadiran Nadira karena tidak diizinkan pergi oleh Rivaldo.

"Ini Karerina kok tidak ada sih?" Tanya Pak Didi karena tidak melihat keberadaan Nadira.

"Tidak diizinkan sama Rivaldo katanya." Ucap Atika.

"Lha apa hubungannya coba?" Bingung Pak Didi.

"Emang bang Didi kagak tahu?" Tanya Putra.

Note : Pak Didi membebaskan semua muridnya memanggil abang atau kakak di luar sekolah karena katanya tidak mau terlihat tua karena dipanggil bapak.

"Gua kagak tahu sama sekali soal itu sumpah," Ucap Pak Didi.

"Karerina dia hamil bang," Ucap Dito.

"Kagak mungkin oi!" Kaget Pak Didi mendengar fakta mengejutkan tersebut.

"Bener lu Dito jangan fitnah begitu deh," Ucap Pak Didi.

"Lu pasti denger kan dari guru laen soal Karerina kagak masuk sekolah selama seminggu?" Tanya Fahri.

"Katanya dia ke luar kota jenguk neneknya yang sakit di Yogyakarta," Ucap Pak Didi.

"Itu sih yang gua denger," Ucap Pak Didi.

"Sebenarnya bukan dia malah siapin acara pernikahan gitu," Ucap Fahri.

"Kalau soal lu yang dikeroyok sama begal itu gua tahu kan bokap lu telepon gua langsung," Ucap Pak Didi.

"Soal Karerina cuma denger dari guru laen sumpah," Ucap Pak Didi.

"Padahal lu semua punya nomor gua perasaan," Ucap Pak Didi.

"Mungkin ada beberapa yang kagak save nomor bang Didi," Ucap Ujang.

"Nah yang gua heranin sekarang bukannya lu sama Karerina udah ta'aruf ya kok bisa begini bingung gua sumpah?" Bingung Pak Didi melirik ke arah Fahri.

"Dia katanya bosan sama gua karena lebih sering menghabiskan waktu bareng keluarga dibandingkan sama dia," Ucap Fahri.

"Padahal berulangkali gua udah sering ngajak dia ke mall atau bioskop dengan syarat bareng orang lain kan tidak boleh berduaan namun dia nolak ya udah gua pikir dia ngerti tapi nyatanya malah nusuk dari belakang," Ucap Fahri.

"Tenang lu pasti dapet yang lebih baik daripada dia kan di luar negeri ceweknya cantik-cantik nih pasti pada kecantol sama lu," Ucap Pak Didi merangkul pundak Fahri.

"Oi bang Didi ayo cepetan kita buat konsep dulu malah rumpi!" Pekik Rizky.

"Oh iya!" Pekik Pak Didi.

Mereka berdiskusi sekali-kali tertawa karena konsep yang diusulkan masing-masing.

"Satuin aja sih sekalian," Ucap Bisma.

"Soal band gua denger kelasnya Rivaldo ambil konsep itu," Ucap Pak Didi.

"Kelas kita beda dong bang semua konsep diborong," Ucap Reynaldi.

"Bukannya bang Didi bisa main gitar ya?" Tanya Putra.

"Iya bisa kan dulu anak band cuma berhenti habis lulus SMA," Ucap Pak Didi.

"Vokalis siapa nih?" Tanya Umayyah.

"Itu Atika aja suara dia bagus lho," Ucap Ika.

"Ya udah Atika aja kalau begitu," Ucap Ujang.

"Band biasanya berapa orang sih?" Tanya Fahri.

"Minimal lima orang sih," Ucap Anita.

"Yang megang piano siapa nih?" Tanya Ujang.

"Gua aja soalnya bisa," Ucap Reynaldi.

Fahri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang