55

512 39 16
                                    

Fahri masuk kamar apartemennya tapi senyuman tidak pernah luntur dari wajah tampannya, bahkan Nisa yang melihat aneh Fahri kebingungan sendiri.

"Om kesurupan ya?" Tanya

"Tidak!" Pekik Fahri.

"Lu kenapa?" Tanya Roy.

"Om tadi ketemu kakak cantik lho ayah, dia baik banget sama Nisa traktir aku banyak cemilan," Ucap Nisa.

"Namanya siapa?" Tanya Roy.

"Kak Bella, cantik banget deh pokoknya, om aja diem mulu tuh pas lihatin kak Bella," Ucap Nisa.

"Ta'aruf aja sih dek," Ucap Roy.

"Restu dari bapak mertua belum bisa kudapatkan bang," Ucap Fahri.

"Jalur langitnya jangan sampai bolong, tapi bukan hanya meminta soal jodoh saja namun hal lain juga, misalnya soal kuliahmu dan sebagainya," Ucap Roy.

"Berarti minta apapun boleh dong, bang?" Tanya Fahri.

"Boleh kok, tidak ada larangan apapun," Ucap Roy.

"Salat tahajud memang sunnah, namun itu bisa melancarkan tentang pekerjaan dan urusan duniamu," Ucap Roy.

"Aku mau kejar urusan akhirat saja, bang," Ucap Fahri.

"Terlihat kok dek, karena galeri seni milikmu sudah mulai ramai," Ucap Roy.

"Oh iya, bang," Ucap Fahri.

"Kenapa?" Tanya Roy.

"Abang besok anter aku ke kampus ya," Ucap Fahri.

"Tumben minta anter?" Heran Roy.

"Ah malas naik bus," Ucap Fahri menggaruk belakang kepalanya.

"Bilang aja lu masih trauma, soal kejadian di bus itu," Ucap Putra dengan nada meledek.

"Maksudnya bagaimana?" Bingung Roy tidak paham.

"Di bus tadi siang, Fahri digodain cewek bohay bang, beuh mantep body dia, dia nawarin Fahri buat menghangatkan kasur beberapa ronde bang, sayang Fahri nolak," Ucap Putra.

"Astaghfirullah!" Kaget Roy.

Roy memutarkan tubuh Fahri berulangkali bahkan menelisik dari atas sampai bawah tubu Fahri, malah langsung memeluk Fahri begitu saja.

"Om Putra, ayah kenapa ya?" Bingung Nisa.

"Kurang jatah dari mama kamu kali," Ucap Putra seenaknya.

"Abang lepas!" Kesal Fahri.

"Imanmu masih terjaga dek," Ucap Roy.

"Iyalah, cuma godaan begitu aku kuat kok!" Pekik Fahri.

Fahri memukul kepala Roy, akhirnya pelukan Roy terlepas di tempat yang sama Nisa malah nyemil bersama Putra sambil menyaksikan interaksi antara ayahnya dan om nya Fahri.

Angelo dan Angelina keluar kamar tersenyum melihat interaksi kedua anaknya yang memang masih akur saja.

"Darimana aja kamu, nak?" Tanya Angelo.

"Daddy bantuin!" Pekik Fahri.

"Badanmu kan sixpack, masa lepasin pelukan abangmu susah sih," Ucap Angelo.

"Tidak ada hubungannya, daddy!" Kesal Fahri.

"Roy lepaskan adikmu kasihan dia," Ucap Angelina.

"Baik mom," Ucap Roy.

Roy melepaskan pelukan tangan kanan dia malah mengacak-acak rambut Fahri sampai berantakan.

Fahri mengigit tangan kanan Roy, mereka berdua bertengkar orang yang melihatnya membiarkan saja.

Fahri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang