Satu minggu kemudian
Karena ada rapat dengan wali murid seluruh kelas 12 tidak belajar jadi Fahri bersama sahabatnya sedang duduk santai di kantin.
Fahri memainkan sumpit sambil menunggu mie ayam yang dipesannya begitupula sahabatnya malah bermain hp.
"Ri lu gak mabar?" Tanya Ridho.
"Belum beli skin lagi," Ucap Fahri.
"Padahal tinggal minta duit aja sih," Ucap Santo.
"Malas mending buat makanan saja," Ucap Fahri.
"Makanan buat kenyang daripada beli skin nanti malah boros uang tidak jelas," Ucap Fahri.
"Tumben bener," Ucap Danel.
"Disuruh mommy jangan main game terus nanti mataku rusak," Ucap Fahri.
"Kedua orangtua lu datang?" Tanya Wiwit.
"Sibuk semua menyebalkan tahu," Keluh Fahri.
"Sabar mereka kerja juga kan demi lu," Ucap Danel.
"Tetap aja sih gua kesal tahu!" Kesal Fahri.
"Tenang aja kan ada bang Roy," Ucap Ali.
"Sama saja tahu abang sibuk operasi hari ini," Ucap Fahri.
"Kalau operasi biasanya paling cepat 5 jam." Ucap Fahri.
"Makan dulu aja muka lu kayak kerupuk kena air aja." Ucap Putra menaruh mie ayam di depan Fahri.
"Kerupuk kena air?" Bingung Ali.
"Melehoy jadinya," Ucap Ridho.
"Hah melehoy apaan?" Tanya Ali.
"Letoy atau bisa dibilang tidak punya tenaga," Ucap Danel.
"Aku paham," Ucap Ali.
"Jelaskan suatu hal jangan berbelit-belit kan Ali itu sangat polos jadi harus intinya langsung," Ucap Danel.
Fahri makan mie ayam namun saat memakannya ada yang sengaja menumpahkan air ke mie ayam miliknya.
"Ck!" Kesal Fahri.
Fahri bangun lalu menonjok wajah orang yang telah membuat emosinya malah meningkat.
"Lu jangan buat emosi gua!" Kesal Fahri.
"Anak pungut!" Ledek Rivaldo.
"Gua bukan anak pungut!" Kesal Fahri.
"Alah emang bener kan lu anak pungut!" Ledek Rivaldo.
"Bodoh sih jadi dibuang deh!" Ledek Rivaldo.
"Nyesel gua lahir bareng lu!" Ledek Rivaldo.
"Gua juga ogah lahir barengan sama lu!" Kesal Fahri.
"Kenapa lu gak mati aja sih?" Tanya Rivaldo.
"Iya gua mati aja namun lu duluan yang mati!" Pekik Fahri.
'PLAK' Pipi kiri Fahri ditampar oleh Rivaldo jadi Fahri langsung memukul wajah Rivaldo membuatnya mimisan.
"Lu tuh cowok atau cewek sih mainnya nampar mulu!" Ledek Fahri.
Fahri menyengka darah yang keluar dari sudut bibirnya sementara Rivaldo kesal jadi memukul perut Fahri dan Fahri membalas hal tersebut.
Fahri akan menendang Rivaldo namun ada yang menendangnya terlebih dahulu saat dilihat ternyata Rahmat.
"Hendra!" Kesal Rahmat.
"Nama itu sudah mati," Ucap Fahri datar.
"Apa maksudmu?!" Kesal Rahmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fahri (END)
Fiksi RemajaNot BL/Only Brothership. Ini hanya kisah keluarga saja tidak lebih. Mahendra Sabil Al Fahri cowok ceria yang menyimpan berbagai luka karena perlakuan tidak adil kedua orangtuanya. Fahri menggunakan topeng ceria di depan semua orang untuk menutup luk...