47

457 45 28
                                    

SMA Angkasa Jasa terlihat sangat meriah sekali karena hari ini merupakan hari pelepasan bagi seluruh siswa dan siswi kelas dua belas yang telah berjuang dalam ujian nasional.

Fahri yang baru saja datang bersama kedua orangtuanya menatap sekitar sekolahnya apalagi siswi berdandan sangat cantik dibalut dengan baju batik.

"Kelasmu dimana nak?" Tanya Angelina.

"Nanti dong suprise untuk semuanya," Ucap Fahri.

"Ri ayo ke kelas!" Ajak Dito yang berlari menghampirinya.

"Ya," Ucap Fahri.

"Aku pamit ya nanti tunggu penampilan aku diatas panggung," Ucap Fahri.

Fahri mencium tangan kanan ketiga orang tersayangnya dan menyusul Dito menuju ke kelasnya untuk mempersiapkan segalanya.

"Aku penasaran dengan hasil latihan mereka semua," Ucap Roy menatap punggung Fahri yang sudah menjauh.

"Sebentar lagi juga kita akan mengetahuinya dan lebih baik mencari tempat duduk strategis," Ucap Angelo.

"Ucapanmu benar sayang kita tidak mau melewatkan momen berharga ini," Ucap Angelina.

"Anak buahku sedang perjalanan kesini membawakan tempat duduk untuk kita semua," Ucap Angelo.

"Daddy ayolah jangan terlalu mencolok," Keluh Roy.

"Baiklah daddy batalkan saja kalau begitu," Ucap Angelo.

"Ayahmu memang kadang berlebihan kalau sudah menyangkut Fahri," Ucap Angelina.

"Kelihatan sekali sih," Ucap Roy.

Mereka mencari tempat duduk yang bertepatan depan panggung karena suasana masih sepi belum terlalu banyak wali murid yang datang karena acara dimulai sekitar 30 menit lagi.

Angelo mendengar suara yang familiar saat menoleh ternyata itu kedua orang tua kandung Fahri bersama dengan keluarga Nadira.

"Pagi pak Rahmat!" Sapa Angelo.

"Pagi juga pak Angelo!" Sapa Rahmat.

"Bagaimana perusahaanmu?" Tanya Angelo basa-basi.

"Hanya ada sedikit kendala saja," Ucap Rahmat.

"Semoga segera terselesaikan ya pak Rahmat," Ucap Angelo.

"Terimakasih pak Angelo," Ucap Rahmat.

"Sama-sama," Ucap Angelo.

Ada yang menepuk pundak Angelo ternyata itu sahabat lamanya yang kebetulan juga kedua orang tua dari sahabat anaknya Fahri.

"Gua kira lu mau tetap jadi pilot terus?" Tanya Angelo melirik sahabat lamanya Ahmad Alfansa yang merupakan ayah dari Ridho.

"Ambil libur gua selama sebulan kasihan anak tunggal gua belum diajak liburan," Ucap Ahmad duduk di kursi belakang Angelo.

"Bini lu kemana sih?" Tanya Angelo tidak melihat batang hidung istri Ahmad.

"Lagi lihat anaknya biasalah ibu-ibu khawatir sama anak," Ucap Ahmad.

"Wih lu berdua tetap sama ya jelek aja padahal udah lama kagak ketemu," Ucap Seseorang.

"Lu datang-datang malah meledek Nico!" Kesal Ahmad.

"Kalem dong gua baru aja ambil kerjasama sama pabrik sebelah biar makin besar bisnis gua," Ucap Nicholas Saputra ayah Santo.

"Sebelah mana got deket rumah gua?" Tanya Seseorang.

Nicholas melihat ternyata itu Dwi ayahnya Wiwit dengan penampilan rapih sekali sepertinya baru pulang dari luar kota.

Fahri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang