22

700 84 210
                                    

Fahri selesai mengerjakan shalat lalu melihat semua orang yang menyayanginya tersenyum kepadanya.

"Assalamualaikum warahmatullahi semuanya!" Sapa Fahri.

"Waalaikum salam Fahri," Ucap Semuanya.

Mereka semua langsung memeluk Fahri sangat erat sekali dan Fahri terkekeh geli karena hal tersebut.

Setelah cukup lama akhirnya melepaskan pelukannya dan Fahri hanya tersenyum lebar kepada mereka semua.

"Abang sudah menghajar orang yang telah membuatmu seperti ini," Ucap Roy.

"Dapat bukti darimana Roy?" Tanya Angelo.

"Aku punya buktinya," Ucap Nadira.

Nadira datang bersama dengan Atika dan Ita sementara yang lain kebingungan maksud Nadira.

"Aku waktu itu secara tidak sengaja merekam hal tersebut sebenarnya ingin menolong Al namun karena aku sendirian jadi aku tidak bisa menolongnya sama sekali," Ucap Nadira.

"Maaf ya Al tidak bisa menolongmu saat itu," Ucap Nadira.

"Iya aku paham kok lagipula terlalu berbahaya juga kalau Dira menolong aku," Ucap Fahri.

"Coba om lihat buktinya," Ucap Angelo.

Nadira menyerahkan kamera miliknya dan ada rekaman dimana Fahri dihajar habis-habisan disana bahkan ditusuk dadanya.

"Ck bocah itu ternyata!" Kesal Angelo.

"Om ini sudah salah satu tindakan kejahatan jadi kita harus membawanya ke jalur hukum," Ucap Putra.

"Benar om dia seenaknya saja!" Pekik Santo.

"Nadira kita harus ke kantor polisi segera dan menyelesaikan ini semua di jalur hukum," Ucap Angelo.

"Daddy tidak perlu melaporkan hal ini," Ucap Fahri.

"Apa maksudmu tidak perlu dia akan membunuhmu?!" Protes Angelo.

"Buktinya aku baik-baik saja kan," Ucap Fahri.

"Aku tidak mau hubungan keluargaku dengan mereka semakin merenggang saja," Ucap Fahri.

"Memang aku sakit hati akan segala perlakuan mereka kepadaku tapi biarkan Allah yang membalasnya," Ucap Fahri.

"Lebaran tahun ini aku mau agar baik-baik saja," Ucap Fahri.

"Baiklah ini karena permintaanmu ya kalau bukan sudah kutarik anak tersebut ke penjara," Ucap Angelo.

"Kalau kita punya bukti begini berarti tuh anak tidak bakalan berani macam-macam ya sama kita," Ucap Putra.

"Benar mau melaporkan kita berdua ke polisi tinggal serahkan bukti itu saja," Ucap Roy.

"Sudahlah aku malas membahas hal itu mending kita membicarakan topik yang lain saja," Ucap Fahri.

"Kondisi lu bagaimana Al?" Tanya Nadira.

"Sudah membaik kok," Ucap Fahri.

"Nanti setelah buka puasa teman-teman sekelas akan kesini untuk menjenguk lu," Ucap Atika.

"Tapi Fahri kayak baik-baik aja ya?" Heran Ita.

"Dia emang begitu orangnya tidak mau menunjukkan rasa sakitnya di hadapan orang lain," Ucap Danel.

"Iya dong kan aku cowok sejati tidak boleh cengeng!" Pekik Fahri.

"Berarti puasa lu gak full dong?" Tanya Santo.

"Iya lha kan gua sakit," Ucap Fahri.

"Berarti tahun ini lu harus kasih khong guan sama gua!" Pekik Santo.

Fahri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang