21

697 83 210
                                    

Sudah beberapa hari Fahri koma karena kehilangan banyak darah di bagian belakang kepalanya ditambah luka yang berada di dadanya hampir mengenai jantungnya.

"Roy!" Panggil Angelo.

"Aku akan mencari orang yang telah membuat adikku seperti ini," Ucap Roy.

Fahri masih berada di ruangan ICU karena kondisinya naik turun setiap jam nya jadi dokter tidak mau mengambil resiko.

"Daddy aku pergi kerja dulu," Ucap Roy.

"Nak lebih baik batalkan saja puasamu," Ucap Angelo.

"Tidak kalau Fahri tahu pasti dia akan meledekku dengan nada menyebalkan sekali," Ucap Roy.

"Wajahmu pucat sekali lho nak," Ucap Angelina.

"Santai saja mom kan orang berpuasa memang begini," Ucap Roy sambil tersenyum.

Roy pergi dari rumah sakit untuk bekerja seperti biasanya setelah shift kerjanya selesai Roy pergi ke suatu tempat.

Tiba di tempat tujuan Roy langsung mengetuk pintunya beberapa kali dengan tidak sabaran sekali.

"Sebentar siapa sih!"

Pintu rumah terbuka dan Roy langsung memukul wajah orang tersebut begitu saja membuat dia terpental jauh.

"Bagus lu ya!" Kesal Roy.

"Mau bunuh adik gua hah!" Kesal Roy.

"Maksud lu apa sih datang-datang malah mukul gua?!" Kesal Rivaldo.

Roy sudah mengetahui kalau orang yang membuat Fahri koma adalah Rivaldo makanya Roy ingin menyelesaikannya sendirian.

Roy menendang Rivaldo begitu saja tidak peduli soal pertanyaan Rivaldo yang tadi namun ada yang menahannya saat akan memukul wajah Rivaldo.

"Lepasin ayah tidak berguna," Ucap Roy datar.

Rahmat memukul Roy namun Roy menghindar dan langsung meninju perut Rahmat membuatnya terjatuh seketika.

"Aku Roy Syahrezza kakak satu-satunya Mahendra Sabil Al Fahri!" Pekik Roy.

"Apa maksudmu Fahri putraku dan kau bukan anakku!" Protes Rahmat.

"Sayangnya dia tidak beruntung lahir di keluarga yang malah menekannya terus-menerus untuk seperti Rivaldo," Ucap Roy datar.

"Wajar dia harus seperti kakaknya itu sudah tugas seorang anak berbakti kepada orang tuanya!" Pekik Linda.

"Itu bukan berbakti namun kalian memanfaatkan kebaikan hati Fahri kepada kalian," Ucap Roy datar.

"Aku bisa memanfaatkan segala tingkah kalian yang mengatakan banyak hal buruk kepada Fahri namun untuk saat ini aku tidak bisa memberi maaf kepada Rivaldo," Ucap Roy datar.

"Lalu kau kenapa malah menghajar putraku!" Protes Rahmat.

"Putra kesayanganmu itu sudah sering menyakiti adikku tapi Fahri selalu mencengahku untuk tidak menghajar wajahnya tapi sekarang berbeda karena dia hampir membuat adikku tiada," Ucap Roy datar.

"Kau jangan percaya dengan omong kosong anak itu!" Pekik Linda.

"Aku lebih percaya dengan Fahri dibandingkan dengan omong kosong kalian," Ucap Roy datar.

"Dia tersenyum kalau kalian mengatakan hal yang buruk namun dia sudah lelah makanya pergi dari rumah ini," Ucap Roy datar.

"Dan dia malah menghancurkan kebahagiaan adikku!" Kesal Roy menunjuk Rivaldo.

Roy melemparkan hp kepada Rahmat membuat mereka berdua bingung akan tindakan Roy.

"Aku akan membawa hal ini ke jalur hukum karena ini termasuk suatu hal percobaan pembunuhan berencana terhadap adikku," Ucap Roy datar.

Fahri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang