14

802 88 91
                                    

Fahri pulang ke rumah dengan santai dan saat tiba langsung berlari kearah dapur untuk menemui Angelina.

"Mom!" Pekik Fahri.

Angelina tersenyum akan suara Fahri dan langsung memeluknya sangat erat membuat Fahri tersenyum.

"Tadi bawa mobil ke sekolah ya?" Tanya Angelina.

"Hehehe iya," Tawa Fahri.

"Buat apa mobilnya dibawa ke sekolah hm?" Tanya Angelina.

"Habisnya ngeselin sih aku kan cuma mau traktir teman seangkatanku malah diganggu," Adu Fahri.

"Mom paham." Ucap Angelina.

Fahri memeluk Angelina dengan erat bahkan malah terdiam sesaat karena nyaman dalam pelukan Angelina.

"Bagaimana dengan pelajaran hari ini?" Tanya Angelina.

"Aku jahilin Pak Rian dia nyebelin tiba-tiba ulangan mendadak," Ucap Fahri.

"Biasanya juga ini gemoy nya mom yang mulai," Ucap Angelina.

"Bosan sih," Ucap Fahri.

"Ganti baju sana mom sudah masak kesukaannya gemoy," Ucap Angelina.

"Yeah!" Pekik Fahri senang.

Angelina mencium pipi kiri Fahri yang sedikit lebih berisi karena selama tinggal bersama Angelo dan Angelina semua makanan kesukaan Fahri selalu diberikan begitu saja.

"Abang kemana mom?" Tanya Fahri.

"Roy ada operasi nanti pulangnya malam," Ucap Angelina.

"Nanti disuapin ya sama mom," Ucap Fahri.

"Pastinya dong," Ucap Angelina.

"Mom aku mau ganti baju," Ucap Fahri.

"Pakai baju panjang ya udara cukup dingin," Ucap Angelina.

"Celananya pendek ya mom," Ucap Fahri.

"Sudah ayo mom pilihkan bajunya." Ucap Angelina.

Fahri mengikuti langkah kaki Angelina menuju ke kamarnya untuk memilihkan baju untuknya.

Fahri tersenyum akan hal tersebut karena selama tinggal bersama Angelo dan Angelina perhatian yang selama ini Fahri harapkan bisa terwujud.

"Nih pakai ya nanti makan siang bersama mom ok," Ucap Angelina.

"Siap mom!" Pekik Fahri.

Angelina mengacak-acak surai rambut Fahri lalu keluar dari kamar Fahri membiarkan Fahri berganti baju.

Saat membuka kemeja sekolahnya Fahri terdiam melihat bekas luka miliknya di masa lalu.

Kilasan tentang perlakuan Rivaldo tiba-tiba muncul membuat Fahri terduduk lemas mengingat hal itu.

"Hiks mom!" Tangis Fahri.

Fahri memeluk lututnya dan menangis dalam diam lalu ada pelukan dari Angelina membuat Fahri tenang.

"Sayang kenapa?" Tanya Angelina.

"Hiks takut hiks," Tangis Fahri.

Angelina mengelus surai rambut Fahri hingga akhirnya Fahri tenang lalu melepaskan pelukan namun matanya sembab.

"Itu masa lalu kubur ingatan itu ya jangan mengingatnya lagi," Ucap Angelina.

"Hm." Gumam Fahri.

Fahri memeluk Angelina dengan erat karena takut akan ingatan itu yang merupakan tindakan kejam Rivaldo pada dirinya di masa lalu.

Fahri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang