Bab 3

6.3K 410 65
                                    


Sepulang sekolah Melody langsung merebahkan dirinya di sofa kamarnya, ternyata sehabis tawuran melelahkan juga, dia memutuskan beristirahat sebentar.

Brakk!

Melody terperanjat akibat pintu kamarnya didobrak oleh seseorang. "Abang! Gak usah dobrak pintu gue!" Melody mengomeli. Bastian memang suka sekali mendobrak pintu kamarnya dan dia akan menagih ganti rugi nanti kalau pintunya rusak atau kenapa-napa.

Bastian adalah sepupunya yang satu tahun lebih tua darinya, rumah Bastian hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya, sifatnya menyebalkan, dia sering  memuji dirinya sendiri tampan yang membuat Melody selalu jengah ketika mendengarnya.

"Gak bisa Mel, hehe!" Bastian menghampiri Melody lalu duduk di sofa.

"Mel, main game yuk!" ajak Bastian. Dia lagi gabut sekarang dan sedang mencari kegiatan untuk dilakukan.

"Enggak! Gue capek," tolak Melody sambil memejamkan matanya.

"Tumben, biasanya juga mau kalau diajak ma— Melody! Jidat lo kenapa!" seru  Bastian seketika kala menyadari terdapat luka di jidat Melody.

"Gak papa, Bang," jawab Melody malas. Terlebih lagi dia malas mendengar ocehan Bastian.

"Lo habis berantem hah? Jidat luka sama baju berantakan gitu!"

"Abis tawuran Bang!" ceplos Melody.

"Tawuran kok gak ngajak-ngajak," lanjut Bastian terkekeh. Dia juga pengen ikutan, sudah lama dia tidak gelut.

"Kotak  P3K di mana?" Bastian bertanya.

"Buat apaan, Bang?"

"Buat ngobatin lo lah!" balas Bastian gemas.

"Dalam lemari Bang!" ujar Melody lalu kembali memejamkan matanya.

Tak lama Bastian datang membawa kotak P3K di tangannya dan mulai mengobati luka Melody.

"Abang! Gak usah ditekan juga Bang, kenapa sih!" kesal Melody lantaran Bastian mengobati lukanya tak ada unsur lembut sama sekali.

"Ini tuh udah lembut menurut gue, gak usah bacot deh lo!" ucap Bastian menyelesaikan kegiatannya.

"Udah tuh! Bilang makasih dulu sama gue!"

"Makasih." Melody memaksakan senyumnya. "Pulang sana!"

"Main ngusir aja, rumah lo udah gue anggap kaya rumah gue sendiri Mel, asal lo tau!" sela Bastian seraya merebahkan diri di tempat tidur empuk Melody. Memang benar, dia bisa menginap dan numpang makan kapan saja dia mau di sini.

"Serah lo! Minggir dari tempat tidur gue, gue mau tidur!" suruh Melody pada Bastian yang tengah berbaring terlentang di tengah-tengah tempat tidurnya.

Bastian melempar bantal tepat mengenai wajah Melody. "Apaan tidur, mandi sana!"

Dengan kesal Melody melempar kembali bantal tersebut yang ditangkap oleh Bastian sambil cengengesan.

"Entar aja mandinya, gue ngantuk."

"Mandi cepet atau gue seret nih!" ujar Bastian berancang-ancang untuk menyeret Melody.

"iya Bang iya," pasrah Melody sebelum Bastian benar-benar menyeretnya ke dalam kamar mandi.

***
Baru selesai mandi Melody buru-buru merebahkan badannya ke tempat tidur miliknya, Bastian sudah pulang sehingga tak ada lagi yang bisa mengganggunya, kalau Bastian masih di sini pasti dia akan terus mengusiknya. Baru tidur sebentar bunyi bel yang ditekan berulang kali berhasil membangunkan Melody, dengan sangat terpaksa dia bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan gontai keluar.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang