Bab 20

3K 126 6
                                    


Suasana kelas 11 IPS 2 tengah ramai, hal ini terjadi lantaran pak Burhan berhalangan hadir, sontak hal itu membuat penghuni kelas 11 IPS 2 bersorak bahagia karena terhindar dari guru killer yang satu itu. Dari pada ikut menggibah seperti yang Vivi lakukan, Melody lebih memilih memainkan ponselnya dan membuka aplikasi instagram.

Brakk!

Pintu kelas yang tadinya tertutup tiba-tiba terbuka membuat semua orang seketika diam dan memusatkan pandangan ke arah pintu. Semua lalu orang bernapas lega saat yang datang adalah Reyga.

Reyga melangkah masuk sambil menampilkan cengiran tanpa dosanya lalu duduk di bangku samping Melody.

"Ngapain ke sini?" Melody menoleh sebentar lalu kembali berkutat dengan ponselnya.

Reyga tak menjawab, dia hanya menyerahkan paper bag yang dia bawa.

Melody memasukkan ponsel ke saku bajunya dan dengan mata berbinar menerima pemberian Reyga. "Isinya apaan? Duit segepok?"

Tangan Reyga seketika menoyor pelan kepala Melody. "Ya enggak lah! Keenakan di elo itu mah!"

Melody membuka paper bag tersebut,  isinya adalah satu kotak makanan, dengan antusias dia membuka kotak tersebut ternyata isinya  cake keju kesukaannya.

Melody tersenyum lebar ke arah Reyga. "Makasih Rey, sering-seringlah kaya gini, kalau bisa besok-besok ngasihnya jangan cuma satu ya, tiga aja gak papa kok."

Rey mendengus karena kesal. "Yang ada bangkrut gue!"

"Kena angin apa lo tumben ngasih gue ginian, ada maunya ya?" Melody menatap curiga ke arah Reyga yang sedang cengengesan menatapnya.

"Lo ada kamus Bahasa Inggris kan? Pinjem dong!"

"Males, entar kamus gue lecet," jawab Melody acuh tak berniat sedikitpun meminjamkan kamusnya pada Reyga.

Reyga berdecak kesal. "Pelit amat lo! Sini kembaliin kue yang gue kasih." Tangan Reyga berancang-ancang mengambil sekotak cake keju di hadapan Melody namun Melody lebih dulu membawanya ke pelukannya dan melirik Reyga garang. "Punya gue!"

Makanya siniin kamusnya gue butuh banget nih, ya Sayang ya, ya?" Reyga mencoba membujuk Melody.

Melody memandang Reyga sinis. "Apaan lo katanya sultan kok minjem, bayar dulu sini kalau mau minjam, satu jam 5 juta."

"Mahal amat gak usah meras gue lo ya." Kalau begini lebih baik dia beli yang baru dari pada diperas oleh setan cantik di depannya ini.

Melody akhirnya menyerahkan kamus miliknya dengan setengah hati. "Yaudah nih gak usah bayar gue kasian sama kaum miskin kaya lo!"

Reyga mencoba bersabar. Tidak apa-apa dia dihina, persetan soal itu yang penting dia mrndapatkan kamus itu dan terbebas dari hukuman membersihkan toilet lantai satu yang kotornya nauzubillah, Karena Pak Burhan biasanya akan menghukum setiap orang yang tidak membawa kamus pada saat pelajaran Bahasa Inggris.

"Thanks Beb, gue ke kelas dulu jangan kangen!" ucap Reyga lalu beranjak pergi setelah mendapatkan apa yang dia mau. Untung saja dia membawa cake keju buatan ibunya dari rumah, kalau tidak ada cake itu mungkin Melody tidak akan mau meminjamkan kamus itu padanya.

***

Melody berdiri di depan pintu kelas 11 IPS 3 dengan perasaan jengkel karna Nathan menjegatnya di pintu tak membolehkannya lewat. Melody berkacak pinggang menatap Nathan. "Minggir lo gue mau lewat."

Nathan melipat kedua tangannya di dada sambil menatap songong ke arah Melody. "Mau ngapain lo anak sebelah?"

"Gue mau nyari Reyga, dia di dalam kan?"

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang