Bab 15

3.2K 155 3
                                    


Jam menunjukkan pukul tujuh mlm Melody. Melody bersiap-siap pergi ke supermarket. Cemilannya sudah habis jadi dia mau membelinya lagi.

"Mau ke mana lo!" tanya Bastian garang ketika baru masuk ke halaman rumah Melody dan melihat Melody ingin pergi, jangan harap dia akan membiarkan kalau Melody mau keluyuran di malam hari begini.

"Biasa aja dong bang nanya nya! Gue mau ke supermarket!" jawab Melody ngegas.

"Ya santuy, gak usah ngegas ngejawabnya, galak amat," balas Bastian menurunkan suaranya.

"Lo tadi juga ngegas Bang!" Melody berkata sambil menyodorkan telapak tangannya.

"Ngapa? Mau salim?" heran Bastian melirik tangan Melody.

"Duit bang! Duit!" seru Melody di depan wajah Bastian. Abangnya satu ini memang tidak peka sama sekali. Karena ada Bastian di sini dia merasa akan sia-sia kalau tidak memerasnya.

"Emang mama lo gak ngasih duit, Mel?"

"Dikasih kok, mama gue ngasih 200 ribu  dan papa ngasih 400 ribu!" Melody berkata jujur.

Bastian yang sudah menyodorkan  3 lembar uang seratus ribuan berniat menariknya kembali namun Melody lebih dulu merampasnya.

Setelah merampas uang dari Bastian Melody berbalik ingin pergi, namun dia tiba-tiba menoleh ke belakang lagi. "Bang, lo gak ada niatan buat ngenterin gue gitu?"

"Dih ogah! Sono lo pergi!"

"Kalau gue diculik gimana dong?" Melody beralasan, dia sebenarnya hanya malas kalau harus berjalan kaki ke supermarket yang terbilang dekat.

"Heh siapa juga yang mau nyulik lo! dibilang cantik enggak, imut juga enggak, yang ada rugi penculiknya kalau nyulik elo! Bentukan lo burik gini!" sorak Bastian membuat Melody ingin menjambak rambut Bastian saat itu juga, perasaan dia tidak jelek-jelek amat mengapa Bastian suka sekali mengatainya jelek.

"Mata lo noh Bang periksa takutnya lo rabun! Gue cantik membahana gini! Reyga aja gak bisa berpaling tuh dari gue, siapa sih yang bisa nolak pesona gue!" sombong Melody seraya mengibaskan rambut panjangnya ke wajah Bastian.

"Anjir pede lo udah overdosis Mel."

"Ya mau gimana lagi Bang, gue terlalu cantik soalnya." Melody lagi-lagi menyahut.

"Terserah lo! Sana pergi!" Bastian meninggalkan Melody lalu berjalan memasuki rumah Melody yang sudah dia anggap sebagai rumah sendiri itu.

***

Sepulang dari supermarket Melody memutuskan duduk di taman depan komplek, karena ingin menikmati es krim yang barusan ia beli dan dia juga lelah karena berjalan, padahal jaraknya  terbilang dekat.

Melody yang sedaang memakam es krim stroberi miliknya sontak membalikkan badan saat ada yang menepuk pundaknya dari belakang.

"Lo ngapain di sini?" tanya Reyga. Dia tadi tak sengaja melihat penampakan Melody duduk di taman yang lumayan sepi sendirian ketika dia lewat.

"Nunggu selingkuhan gue," jawab Melody asal sambil memakan es krimnya.

"Idih, kaya ada yang mau aja sama lo!" ucap Reyga sambil memperhatikan Melody yang asik memakan es krimnya. "Ini udah malem Mel, ngapain coba duduk di taman sepi kaya gini! Cosplay jadi kunti hah!" ketus Reyga menoyor kepala gadis yang duduk di sampingnya.

"Kunti pala lo! Gue sama kunti mah beda level, kunti modelannya kaya gembel, sedangkan gue cantik paripurna gini! Lo aja gak bisa berpaling dari gue iya kan? Kan?" Malody menaik turunkan alisnya.

Reyga memutar bola matanya mendengar ucapan Melody. "Dih pede amat mba."

"Iyal–"

Tangan Reyga bergerak membersihkan sisa eskrim di sudut bibir Melody membuat seketika Melody terdiam dibuatnya.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang