Bab 33

2.4K 112 5
                                    


Jam istirahat kedua hari ini, kantin terbilang cukup ramai. Reyga duduk santai dengan Melody di pojok kantin saat ini, lantaran Melody memaksanya untuk menemaninya. Melody memakan makannya dengan lahap sedangkan Reyga dari tadi asik dengan ponselnya. Dia tak memesan makanan karena dia tidak merasa lapar.

"Mau?" Melody menawari makanannya.

Reyga yang sedang sibuk dengan ponselnya menoleh. "Lo nawarin gue?"

"Gue nawarin supaya gak kelihatan pelit aja, aslinya sih gue gak ada niatan buat ngasih!" jawab Melody songong.

"Dih, gak gue bayarin tau rasa lo!" ancam Reyga. Selain memaksanya menamaninya makan, Melody juga meminta dibayarkan olehnya. Tapi tak apa, sebagai pacar yang baik dia tentu akan membayarkan apapun yang Melody beli.

Melody cengar-cengir. "Hehe jangan dong!"

"Takut kan lo! Suapin!" pinta Reyga.

Dengan baik hatinya Melody menyuapi Reyga nasi goreng miliknya dengan telaten.

"Minumin gue juga," pinta Reyga lagi.

Melody seketika melotot. "Heh! Ngelunjak lo yah!"

Reyga menyeringai. "Gak gue bayarin nih!" Membuat Melody jengkel adalah hal menyenangkan baginya. Harinya akan terasa hambar kalau sehari saja tidak membuat pacarnya itu jengkel.

"Melody berdecak sebal. "Nyebelin lo!"

"Reyga!" seru Andi berjalan dengan langkah lebar menghampiri Reyga. "Anjir, gue nyariin lo dari tadi."

"Kenapa?" Reyga mengangkat sebelah alisnya.

"Lo disuruh ke ruang BK noh!" ujar Andi. Tadi bu Dara selaku guru BK menelponnya dan menyuruhnya agar memanggilkan Reyga.

Dahi Reyga berkerut seketika. "Ngapain?" Perasan dia tak ada berbuat salah hari ini. Kenapa juga bu Dara harus memanggilnya lagi, padahal bu Dara selalu bilang kalau dia bosan dengan dirinya yang hampir tiap hari keluar masuk BK.

"Mana gue tau Nyet!" sorak Andi mengeluarkan ponsel dari kantong celana lalu ikut duduk di depan Reyga.

"Entar ajalah, gue mau pacaran dulu," jawab Reyga enteng sambil memainkan ponsel di tangannya.

Melody mematap Reyga galak.
"Heh! Sana pergi apa perlu gue seret lo ke sana hah?"  Bu Dara itu sangat disiplin, dia akan menambah hukumannya kalau Reyga sengaja berlambat-lambat ke sana dan dia tak mau itu terjadi.

"Sana pergi hus, hus!" usir Melody ketika Reyga beranjak berdiri.

Reyga mendengus kecil. "Seneng banget kayaknya ngeliat gue dapat hukuman."

"Oyajelas! Setiap kali ngeliat lo menderita adalah kebahagiaan bagi gue!" Melody tertawa jahat.

"Jahat amat!" decak Reyga lalu kemudian melangkah pergi dengan langkah lunglai, tak hanya bu Dara yang bosan melihatnya, dia sejujurnya juga bosan bertemu bu Dara tiap hari di ruang BK.

Baru beberapa langkah berjalan Reyga menoleh lagi kebelakang karena merasa ada yang janggal. Dan benar saja, Andi tengah duduk berduaan dengan Melody.

"Andi! Pergi lo dari situ!"

***

Nathan, Kenzo dan Angga saat ini tengah duduk anteng di atas jok motor mereka sambil bercengkrama, sesekali mereka melirik Reyga dan Melody yang bergandengan tangan menuju parkir lalu mencibir dalam hati. Sopankah menampilkan kemesraan di depan para jomblo seperti mereka?

"Gue habis pulang sekolah kayaknya gak bisa ikut mabar deh!" celetuk Reyga ketika sampai di parkiran sedangkan Melody kini tengah mengobrol dengan Vivi tak jauh mereka.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang