Bab 14

3.2K 143 2
                                    


Jam kosong adalah saat saat paling membahagiakan bagi kebanyakan siswa, seperti yang terjadi di kelas 11 IPS 3 sekarang, ada yg melakukan konser dadakan, ada yang bergosip ria, dan tentu saja anak-anak cowok asik bermain game.

"Ken, lo liat hp gue gak?" tanya Reyga pada Kenzo yang duduk di depannya. Perasaan tadi dia menaruhnya di meja namun setelah dia tinggal sebentar sudah tidak ada lagi.

Kenzo menolehnya sebentar lalu menggeleng sebagai jawaban.

"Maling nih, pasti maling!" heboh Reyga seketika.

"Maling pala lo, gak bakalan ada maling yang mau ngambil hp butut lo!" ledek Kenzo. Sebenarnya ponsel Reyga termasuk keluaran terbaru tapi memang dasarnya Kenzo saja yang sengaja ingin menistakan Reyga.

"Waah! Belum pernah kena timpuk hp mahal punya gue nih orang!" ucap Reyga songong menatap Kenzo.

"Angga kali yang ngambil," tunjuk Nathan pada Angga yang kini sedang menonton Andi bermain catur. Siapa lagi memangnya kalau bukan Angga yang hobi sekali mengambil ponsel mereka diam-diam?

"Woy Ga, lo kemanain hp gue! Gue santet lo ya kalau gak ngembaliin!"

"Nih! makacih bwang hehe ...," ucap Angga seraya mengembalikan ponsel milik Reyga. Sebenarnya dia mampu saja membeli kuota tapi tetap saja dia lebih suka yang gratis. Kalau ada yang gratis kenapa harus beli, itulah sebabnya dia sering meminjam ponsel milik Reyga.

"Yaudah, itung-itung gue beramal sama orang yang membutuhkan, baik kan gue?" ucap Reyga bangga membuat Nathan dan Kenzo memutar bola mata malas.

"Lo doang emang yang paling pengertian!" ujar Angga cengengesan lalu duduk di atas meja. Sebenarnya di sampingnya terdapat kursi kosong tapi entah kenapa dia merasa lebih nyaman ketika duduk dia atas meja dari pada di kursi.

"Ga, besok jangan lupa ya!" celetuk Reyga tiba-tiba membuat Kenzo dan Nathan yang tidak dipanggil ikutan menoleh.

Angga memandang Reyga bingung. "Hah, apaan?"

"Jangan lupa besok ganti kuota gue!" lanjut Reyga menggebu-gebu.

"Kampret!" maki mereka bertiga serempak.

"Lo pake kuota gue buat apaan anjir, kok langsung habis gini!" ujar Reyga setelah melihat pemberitahuan bahwa kuotanya telah habis. Padahal tadi malam dia baru membelinya ....

Sang pelaku hanya cengar-cengir tidak jelas. "Hehe ... gue pake buat download film doang kok!"

"Asu lo!" Reyga menjitak kepala Angga saking gemasnya dengan Angga. Bisa-bisanya kuotanya langsung habis begini.

"Eh, kalian pada tau gak, katanya di kelas kita bakal ada murid baru, namanya Angel!" Nathan berkata heboh.

"Serius? Lo tau dari mana?" Angga antusias bertanya. "kalau didengar dari namanya sih pasti cantik," tambah Angga lagi.

Nama gak nentuin tu orang cantik atau enggaknya geblek!" Reyga berkata tidak habis fikir. Contohnya Melody, namanya saja terdengar manis namun orangnya sangat jauh dari kata manis, yang ada dia sangat galak.

"Awas lo naksir entar!" ucap Angga menoyor bahu Reyga yang di balas cengiran oleh Reyga.

"Gue tadi liat grub kelas, cewek-cewek pada ngegosipin tuh murid baru," lontar Nathan.

"Cantik gak? Liat fotonya dong!" pinta Angga tidak sabaran.

"Nih!" Nathan menunjukkan foto seorang gadis dengan perawakan sangat gendut dan berambut keriting.

"Serius lo yang ini?" Tadinya dia sudah berharap kalau yang bernama Angel ini orangnya akan berparas anggun dan cantik.

Reyga seketika terbahak. "Haha ... cocok kok sama lo! Lo emang gak salah pilih Ga! Jodoh ini mah, jodoh!

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang