Bab 10

4K 194 34
                                    

Hari ini hujan lebat, itulah yang membuat Reyga kali ini datang terlambat, toh guru akan memaklumi keterlambatan para murid jika turun hujan. Jam menunjukkan pukul 09.40 pagi, sudah hampir istirahat dan Reyga baru saja datang ke sekolah.

Reyga berdiri di muka kelas memandang pintu kelas yang tertutup dan dia berfikir tak ada guru di dalam karena kelas dalam keadaan ribut.

Brakkk!

Reyga mendobrak pintu kelas membuat semuanya langsung memandang ke arah pintu yang di mana di sana terdapat Reyga yang tengah menampilkan cengirannya.

Ketika mengetahui bahwa itu adalah Reyga, semuanya seketika bernafas lega karena yang datang bukanlah guru dan kemudian mereka kembali melanjutkan kegiatan masing-masing.

"Asu! Gue kira guru!" teriak Andi yang lagi bermain catur di pojok belakang.

"Wah, kagak bener nih, mentang-mentang dibolehin datang telat lo malah datang pas hampir istirahat!" sorak Angga.

"Gue gitu loh!" Reyga membusungkan dada bangga dengan perbuatannya, setelah melemparkan tasnya ke meja Reyga kemudian menghampiri temam-temannya di pojok kelas.

"Gak patut dicontoh nih yang kaya gini." Mika yang duduk tak jauh dari Reyga menggelengkan kepalanya tidak habis fikir.

"Ya mau gimana lagi Mik, gue naik motor, di luar hujan lebat, kalau gue perginya hujan-hujanan terus sakit siapa yang bakal tanggung jawab hayo?"

"Lo kan punya mobil anjir,  siapa juga sih yang nyuruh lo naik motor!" gemas Mika yang tidak tahan dengan kebodohan Reyga.

"Mobil gue gak ada bensin, emang lo mau ngisiin gitu?" Reyga menaikkan sebelah alisnya. Dia tidak berbohong, mobilnya benar-benar habis bensin gara-gara dipakai balapan oleh adiknya yang berkelakuan tidak benar itu.

"Enggak!" pungkas Mika lalu kemudian melanjutkan aktivitas membaca novel kesukaannya yang sempat tertunda. Meladeni Reyga lebih lama tentunya akan mmembuat stok kesabarannya habis.

"Dingin-dingin gini enaknya masuk neraka," celetuk Angga tiba-tiba.

"Astaghfirullah!" Reyga yang pada dasarnya jarang sekali mengucapkan kalimat istigfar saat ini tiba-tiba beristigfar, bisa-bisanya dia punya teman setan seperti Angga.

"Haha anjir, gobloknya Angga keluar!" Nathan bersama Mika tebahak. Mereka berdua tidak habis fikir dengan Angga yang bisa-bisanya memikirkan hal semacam itu.

"Gak gitu juga konsepnya ogeb!" Kenzo menjitak kepala Angga yang tidak ada isinya itu.

"Mabar yuk!" ajak Nathan pada teman-temannya.

"Kuy lah!" Angga segera mengeluarkan ponselnya.

"Sorry aja nih ya, gue gak bisa ikutan," ujar Reyga karena dia saat ini sedang sibuk berbalas pesan dengan salah satu adik kelas.

"Kenapa emang?" tanya Nathan dan Andi bersamaan.

"Gue mau chattingan sama dedek gemes dulu," jawab Reyga kalem.

"Gue Hotspot deh!"  tawar Nathan.

"Gas lah!" seru Reyga bersemangat.

"Yee si anjir!" Angga seketika menoyor bahu Reyga yang dibalas jitakan di kepala oleh Reyga.

***

Bel istirahat sudah berbunyi namun Reyga dan teman-temannya masih betah berleha-leha di kelas karena mereka malas pergi ke kantin. Cuaca yang dingin mambuat mereka malas berkeliaran di luar seperti biasa.

"Mik, lo mau kemana!" seru Angga ketika melihat Mika bangkit dari duduknya.

"Kantin, kenapa?" tanya Mika menaikkan sebelah alisnya.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang